33
6. Krisis crisis: peristiwa penting yang menimbulkan keyakinan-keyakinan dasar tentang diri sendiri, yang
menimbulkan persepsi tentang situasi sebagai krisis.
35
2. Terapi kognitif-perilaku
Pada prinsipnya terapi kognitif perilaku adalah mengidentifikasi kandungan pemikiran, yang meliputi asumsi, keyakinan, harapan, pesan
kepada diri sendiri self talk, atau kelengkapan atributions, melalui berbagai
teknik, pemikiran-pemikiran
kemudian dikaji
untuk menentukan dampak akhirnya terhadap emosi dan perilaku klien.
36
1.1 Psikologi perilaku
Psikologi perilaku merupakan perspektif yang berpengaruh dan sangat berhasil. Psikologi perilaku menekankan pentingnya
perilaku belajar lewat pengkondisian klasikal classical conditioning, pengkondisian operan operant conditioning, dan
belajar sosial social learning pendekatan ini sangat bertumpu pada
konsep-konsep yang
dapat diuji
dan penelitian
eksperimental yang diteliti. Psikologi perilaku diterapkan dalam banyak hal, terutama teknik-teknik yang sangat manjur untuk
mengubah perilaku manusia.
37
35
Siti Napsiayah Ariefuzzaman dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerja Sosial, Jakarta: Lemba penelitian UIN Syarif Hidayatulllah, 2011, h. 46-47.
36
Siti Napsiayah Ariefuzzaman dan Lisma Diawati Fuaida, Belajar Teori Pekerja Sosial, Jakarta: Lemba penelitian UIN Syarif Hidayatulllah, 2011, h. 47.
37
Matt Jarvis, teori-teori psikologi pendekatan modern untuk memahami perilaku, perasaan dan pikiran manusia, Bandung: Penerbit Nusa Media, 2000, h. 22-40.
34
3. Teori Biopsikososial-spiritual.
Secara ringkas teori biospikososial-spiritual melalui:
38
1. Aspek Biologis dapat dilihat dari perkembangan pertumbuhan
badan dan kesehatan anak.
2. Aspek spikologis, dapat dilihat dari perhatian, perasaan, semangat
melalui motivasi sehingga adanya rasa aman, bahagia dan kepuasan.
3. Aspek sosial, adanya hubungan sosial anak dan teman, keluarga
maupun orang lain dalam lingkungan secara positif,
4. Aspek spiritual, lebih menekankan untuk memberikan kepuasan
bathin dalam hubungan dengan kepercayaan yang diajarkan orang tua, keluarga dan lingkungan, maka faktor yang penting dipahami
terhadap remaja putus sekolah adalah konsep dirinya, konsep kelompok dan pemaknaan terhadap keluarga ibuorangtua.
Teori ini merupakan perspektif yang paling banyak dipergunakan dan diterima dalam berbagai aktivitas profesional pelayanan kemanusian
khususnya pekerja sosial.
C. Pengertian Perilaku Remaja
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atatu tumbuh menjadi dewasa, istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas
lagi yang mencangkup kematangan mental, emosional sosial dan fisik. Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspekfungsi untuk memasuki masa
38
Miftahul Huda, Pekerjaan Sosial dan Kesejahteraan Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, h. 35.