Keadaan masyarakat Penyebab Remaja Putus Sekolah

51 d. WBS ketika di awal sebelum diberikan perlakuan kurang mampu dalam bersosialisasi seperti menjalin kerjasama, bertukar perasaan memperkenalkan diri dengan orang lain, kemampuan berhubungan dengan orang lain, dan kurang baik dalam berperilaku seperti displin dan belum bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan sosial. 3. Pihak lembaga bersedia untuk diadakan penelitian dan memberikan data dan informasi sesuai dengan permasalahan-permasalahn yang ada. 4. Peneliti juga telah melakukan observasi dari berbagai tempat lembaga yang memakai metode Terapi Kelompok Berbasis Outbound. Namun dikarenakan kondisi WBS yang sedang dirujuk keberbagai lembaga lain, maka peneliti mengambil lokasi di Panti Sosial Bina Remaja Bambu Apus Jakarta Timur sebagai bahan penulisan skripsi, sesuai dengan kriteria yang peneliti cari dan memenuhi kriteria persyaratan untuk dijadikan penelitian sesuai dengan jurusan peneliti.

C. Populasi dan Sampel

Ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga. Populasi dapat dibedakan pula antara populasi sampling dengan populasi sasaran. Dalam setiap penelitian populasi yang dipilih erat hubunganya dengan masalah yang ingin dipelajari. 63 63 Masri Singaribun dan Sofian Effendi, metode Penelitian Survai, Jakarta: Lembaga Penelitian Pendidikan dan Penerangan ekonomi sosial LP3SM, 2011. H. 152. 52 Populasi dalam penelitian ini adalah para WBS yang sedang dalam proses terapi kelompok berbasis outbound yang berjumlah 90 orang. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah para WBS yang memiliki kriteria sebagai berikut: a. Terdiri dari 90 orang b. Telah mengikuti progam pembinaan selama dikarantina

c. WBS berusia 14-18 tahun baik laki-laki maupun perempuan

d. WBS ketika di awal sebelum diberikan perlakuan kurang mampu dalam bersosialisasi seperti menjalin kerjasama, bertukar perasaan memperkenalkan diri dengan orang lain, kemampuan berhubungan dengan orang lain, dan kurang baik dalam berperilku seperti displin, kurang berinteraksi terhadap orang lain belum bisa menyesuaikan diri terhadap lingkungan sekitar. Berdasarkan kriteria yang disebutkan diatas, maka penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik Purposive Sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. 64 Peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling dikarenakan batas norma dalam penelitian kuantitatif yaitu 30 responden dengan persentase sebanyak 8 dari 90 responden, sedangkan dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel 50 responden dengan rumus sebagai berikut: 64 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif dan RD,Bandung: ALFABETA BANDUNG, 2009, cet ke-8, h.68.