Tahapan Proses Pelatihan Outbound Lingkar balik

77 Contoh proses relaksasi sederhana yang dapat dilakukan adalah seluruh peserta diminta untuk melingkar atau berbaris dari depan kebelakang dengan posisi membelakangi peserta lainya. Setelah itu, peserta diminta untuk menempelkan tanganya dipundak temenya. Selanjutnya seluruh peserta diminta untuk saling mimijat pundak teman yang ada dihadapanya. Dalam proses pemijatan, durasi waktunya tidak perlu lama, cukup lima menit saja, dan setelah lima menit pertama selesai maka diminta untuk berbalik arah untuk melakukan hal yang sama. Arti penting proses relaksasi ini, peserta bisa tersenyum dan tertawa bahagia. 85 Setelah proses relaksasi dirasakan cukup maka tahapan selanjutnya dalah melakukan refleksi terhadap seluruh proses pelatihan yyang telah dijalankan selama kurang lebih 2 jam. Dalam proses refleksi tersebut, ada 3 hal yang perlu ditekankan, yaitu: 1. Peserta diminta untuk merenungkan kondisi perilaku sebelum pelatihan Terapi Kelompok Berbasis Outbound. 2. Peserta diminta untuk menetapkan kondisi apa yang seharusnya terjadi pada perilaku dimasa sekarang selama di PSBR. 3. Peserta diminta untuk membuat bayangan tentang gambaran kondisi perilaku selama di PSBR. 84 Rudianto, 24 jam Mengubah Perilaku dengan Outbound Training, Yogyakarta: C. V Andi Offest, 2010, h. 94. 85 Rudianto, 24 jam Mengubah Perilaku dengan Outbound Training, Yogyakarta: C.V Andi Offest, 2010, h. 94-95. 78 Dengan melakukan penekanan pada tiga hal tersebut maka diharapkan akan dapat membawa perubahan yang signifikan dari peserta terhadap kondisi perilaku selama di PSBR dan setelah keluar dari PSBR. 86

E. Penerima Manfaat Klien

87 1. Jangkauan Pelayanan dan Perekrutan Menyadari perlunya pusat pemberdayaan dan pengembangan diri bagi remaja, sejak 1 September 1994 PSBR telah menerima sekitar 79 angkatan. Setiap tahun ada dua kali pendaftaran yang dilaksanakan setiap bulan Nopember dan Desember untuk angkatan pertama, sedangkan angkatan kedua pada bulan Mei dan Juni. Jangkauan Pusat Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus Jakarta Timur Tahun 2015 yang merupakan wilayah sasaran program penerima manfaat meliputi Regional Jawa : DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur. 2. Deskripsi Klien Sesuai dengan latar belakang berdirinya PSBR ini adalah untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial, melalui kegiatan sosial, mental, fisik serta bimbingan sosial dan keterampilan kerja dengan tujuan agar remaja terlantar putus sekolah yang menerima pelayanan dapat berkembang secara wajar, mandiri dan dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara baik ditengah masyarakat juga serta dapat terampil dan aktif dalam pembangunan. Oleh karena itu penerima manfaat di PSBR Bambu Apus memiliki tipe “Normal Functioning” yakni klien PSBR Bambu Apus dapat dikatakan berfungsi secara normal. 86 Ibid, h. 95. 87 Wawancara pribadi dengan ibu ipeh