10
dilakukan peneliti adalah adalah pendekatan kualitatif. Kemudian tujuan dibentuknya kelompok social group work yaitu karena
kebutuhan kelompok menghendaki perubahan sikap dan perilaku, perlindungan sosial, saling memberi dan menerima, perhatian dan
dan ventalisasi dari kepenatan. Kelemahan dari Tesis ini adalah ini pendekatan menggunakan metode social group work terhadap
Wanita Tuna Susila adalah karena yang di teliti oleh peneliti ini hanya lah wanita saja tidak ada laki-laki, jadi perubahan hasilnya
akan berbeda bila dibandingkan melakukan peneliti yang ada laki- laki dan perempuan.
3. Peneliti yang ditulis oleh Nila Mahmudah, mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarat Jurusan Bimbingan
Penyuluhan Islam BPI menulis tesis S-1 tahun 2013 dengan judul Pengaruh Terapi Aktifitas Kelompok Sosialisasi TAKS Terhadap
Kemampuan Interaksi Sosial antar individu di Panti Sosial Bina Insan PSBI Ceger II-Cipayung. Pendekatan yang di lakukan kuantitatif ,
kelemahan skripsi ini hanya berfokus kepada interaksi sosial antar individu ke individu yang lain.
Berbeda dengan tiga penulis sebelumnya, penulis lebih menfokuskan pada pengaruh terapi kelompok berbasis outbound terhadap perubahan
perilaku remaja putus sekolah karena perilaku menuntun kita untuk mengenal lingkungan disekitar kita serta peran Remaja Putus Sekolah di PSBR yang
tinggi dalam berhubungan dengan lingkungan yang positif dan akan meningkatkan rasa memiliki, kerja sama, hubungan timbal balik yang
11
sinkron, kemudian peneliti menggunakan pendekatan social group work . maka melalui metode terapi kelompok berbasis outbond ini diharapkan
Remaja Putus Sekolah di PSBR dapat merubah sikap dan perilaku dengan baik, dan penulis menggunakan metodologi kuantitatif.
E. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yaitu hipotesis alternatif H
ₐ
yang menyatakan adanya hubungan antar variabel X dan Y. Dan Hipotessis nol H
ₒ
yang menyatakan tidak adanya pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
10
Hipotesis dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut:
H
ₒ
:
ᵦ
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi
kelompok berbasis outbound terhadap perilaku remaja H
ₐ
:
ᵦ
≠
Terdapat pengaruh yang signifikan antara terapi kelompok berbasis outbound terhadap perilaku remaja.
F. Pedoman Penulisan Skripsi
Untuk tujuan mempermudah, teknik penulisan yang dilakukan dalam skripsi ini merujuk pada buku pedoman penulisan karya ilmiah Skripsi,
Tesis, dan disertasi yaitu berpedoman pada Ceqda UIN Jakarta tahun 2007.
10
Suharsimin Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Cet.Ke-14 Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, h. 110.
12
G. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab, yang terdiri sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, pembatasan
masalah, dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan Pustaka, dan sistematika penulisan.
BAB II Landasan Teori, mengemukakan teori-teori yang melandasi dan
mendukung penelitian. Adapun teori yang digunakan adalah yang berkaitan mengenai pengertian Terapi Kelompok, Model Terapi
Kelompok, Terbentuknya Kelompok, Proses Terapi Kelompok, Tujuan Terapi Kelompok, Prinsip-Prinsip Terapi Kelompok,
Pengertian Outbound,
Teori Kognitif
Perilaku, Teori
Biospikososial-Spiritual, pengertian remaja, pengertian putus sekolah.
BAB III Metodologi penelitian berisi pendekatan dan jenis penelitian,
tempat dan waktu penelitian, desain penelitian, populasi dan sampel,
variabel penelitian,
defenisi operasional,
teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, uji validitas, uji reabilitas,
hasil uji validitas dan realibitas, uji normalitas, uji homogenita, uji korelasi , uji regresi, teknik analisis data,
BAB IV Gambaran Umum Panti Sosial Bina Remaja PSBR Bambu Apus
Jakarta Timur, meliputi latar belakang berdirinya Panti Sosial Bina Remaja PSBR Bambu Apus, Jakarta Timur, visi misi, tujuan dan
progam Panti Sosial Bina Remaja, serta sarana dan prasarana.
13
BAB V Temuan dan Analisa, yang terdiri dari data-data hasil penelitian
lapangan yang meliputi klasifikasi responden, , karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, hasil uji validitas, hasil uji
reabilitas, hasil uji normalitas, hasil uji homogenitas hasil, uji analisis regresi linier sederhana, hasil uji T-sederhana, dan hasil uji
koefisien determinasi.
BAB VI Berisi Kesimpulan dan saran
14
BAB II LANDASAN TEORI
A. Terapi Kelompok
1. Pengertian Terapi Kelompok
Terapi kelompok adalah salah satu metode pekerja sosial yang menggunakan kelompok sebagai media dalam proses pertolongan
profesionalnya. Dalam literature pekerja sosial metode ini sering disebut sebagai group work atau group therapy. Praktik pekerja sosial dalam
kelompok bukanlah fenomena baru. Di Amerika misalnya, metode ini telah diterpkan lebih dari setengah abad yang lalu. Pada saat ini para pekerja sosial
menyakini bahwa intervensi pekerja sosial yang berbasis pada kelompok sangat efektif dan efesien dalam memecahkan masalah individu maupun
masalah sosial.
11
Budi Anna Keliat menjelaskan terapi kelompok satu dengan yang lain, saling bergantungan dan mempunyai norma yang punya. Anggota kelompok
mungkin datang dari berbagai latar belakang yang harus ditangani sesuai dengan keadaannya, seperti agresif, takut, kebencian, kompetitif
12
, kesamaan, ketidaksamaan, kesukaan, dan menarik. Semua kondisi ini akan
mempengaruhi terapi kelompok, ketika anggota kelompok memberi dan
11
Edi Suharto, Pekerja Sosial di Dunia Industri-memperkuat CSR, Bandung: Alfabeta, 2009, h. 36.
12
Kompetitif berhubungan dengan kompetisi persaingan, yang bersifat kompetisi persaingan, Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa
Indonesia, Jakarta: BALAI PUSTAKA, 2007, h. 584.