Penyebab dan Dampak Penyimpangan pada Perilaku Remaja

39 pelajar dengan cara membolos, mengingkari status orang tua dengan cara keluar dari rumah atau membantah perintah mereka. 45

2. Cara Mengatasi Penyimpangan Perilaku Remaja

Adapun beberapa cara untuk mengatasi penyimpangan perilaku pada remaja sebagai berikut : 1. Adanya niat dari diri sendiri untuk berubah jadi lebih baik 2. Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. 3. Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan hal di atas. 4. Pemberian pendidikan Agama sebagai pedoman hidup si anak nanti dan Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. 5. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul. 6. Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan 45 Sarlito Wirawan Sarwono, Psikologi Remaja Edisi Revisib11, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, 2007. h. 208-210. 40 harapan.Hal ini bisa dilakukan dengan lebih giat belajar dan mengisi waktu dengan hal-hal yang positif. 46

D. Remaja

1. Pengertian Remaja

Istilah remaja atau adolesence berasal dari kata lain adolescere, kata bendanya adolescentia, yang berarti remaja, yang berarti “tumbuh” atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah ini adelescence seperti yang dipergunakan saat ini mempunyai arti yang luas mencangkup kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik. 47 Menurut kamus besar bahasa indonesia remaja memiliki arti mulai dewasa. 48 Masa remaja adalah suatu periode dari masa anak-anak menjadi dewasa ketika manusia menguji berbagai peran yang mereka mainkan dan mengintegrasikan peran-peran itu kedalam suatu persepsi diri, suatu identitas. 49 Menurut world Health Organization WHO, remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukan tanda- tanda seksual sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual. Individu mengalami perkembangan psikologi dan pola identifikasi dari 46 Pusat penelitian permasalahan kesejahteraan sosial badan pelatihan dan pengembangan sosial Depeartemen Sosial RI, Perilaku Remaja di Daerah Pinggiran Kota, Jakarta: BPPS Depsos RI, 2004, h. 122. 47 Singgih Gunarsa dan Ny. Gunarsa, S,D, Psikologi Remaja. Jakarta: PT. BPK Gunung Mulia, 1995, h. 45. 48 Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 739. 49 Tim Penyusun, intervensi Psikososial Intervensi Pekerja Sosial Profesional, Jakarta: Departemen Sosial direktorat 41 kanak-kanak menjadi dewasa. Terjadilah perahlihan dari ketergantungan sosial-ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri. 50 Menurut Papalia dan Olds, masa remaja adalah masa transisi perkembangan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang pada umumnya dimulai pada usia 12 atau 13 tahun dan berakhir pada usia akhir belasan tahun atau awal dua puluhan tahun. 51 Sedangkan Hurlock membagi masa remaja menjadi masa remaja awal 13 -16 tahun atau 17 tahun dan masa remaja akhir 16-17 tahun hingga 18 tahun, masa remaja awal dan akhir dibedakan oleh Hurlock karena pada masa remaja akhir individu telah mencapai transisi perkembangan yang lebih mendekati masa dewasa. 52 Masa remaja, menurut Tanley Hall, seorang bapak pelopor psikologi perkembangan remaja dianggap sebagai masa topan badai dan stres storm and stress, karena mereka telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasib diri sendiri. Kalau terarah dengan baik, maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggung jawab, tetapi kalau tidak terbimbing, maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan dengan baik. 53 Dari beberapa pengertian diatas dapat penulis simpulkan bahwa remaja adalah masa peralihan antara masa kanak-kanak menjadi dewasa yang berjalan antara umur 12 tahun sampai 21 tahun. 50 Sarlito Wirawan. S, Psikologi Remaja, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1994, h. 9. 51 Papalia, D E.., Olds, S. W.. Feldman, Ruth D.., Human devolment 8th ed, Bostom: Mc Graw-Hill, 2001, h. 122. 52 Elizabeth B. Hurlock, psikologi perkembangan, Jakarta: Erlangga, 1980, Edisi ke- 5, h. 207. 53 Agoes Dariyo, psikologi perkembangan remaja, Bogor: Ghalia Indonesia, 2004, h. 13. 42

2. Ciri-ciri masa remaja.

Masa remaja adalah suatu masa perubahan. Pada masa remaja terjadi perubahan yang cepat baik secara fisik maupun psikologis. Ada beberapa perubahan yang terjadi selama masa remaja. 54 a. Peningkatan emosional yang terjadi secara cepat pada masa remaja awal yang dikenal sebagai storm and stress. Peningkatan emosional ini merupakan hasil dari perubahan fisik terutama hormon yang terjadi pada masa remaja. Dari segi kondisi sosial, peningkatan emosi ini merupakan tanda bahwa remaja berada dalam kondisi baru yang berbeda dari masa sebelumnya. Pada masa ini banyak tuntutan dan tekanan ditujukan pada remaja, misalnya mereka diharapkan tidak lagi bertingkah seperti anak-anak, mereka harus lebih mandiri dan bertanggung jawab. Kemandirian dan tanggung jawab ini akan terbentuk seiring berjalanya waktu dan akan nampak jelas pada remaja akhir yang duduk di awal-awal masa kuliah. b. Perubahan yang cepat secara fisik yang juga disertai kematangan seksual. Terkadang perubahan ini membuat remaja merasa tidak yakin akan diri dan kemampuan mereka sendiri. Perubahan fisik terjadi secara cepat, baik perubahan internal seperti sistem sirkulasi, pencernaan, dan sistem respirasi maupun perubahan eksternal seperti tinggi badan, berat badan, dan proporsi tubuh sangat berpengaruh terhadap konsep diri remaja. 54 Mr. Da O’ Do ell, perlindungan Anak, sebuah Panduan Bagi Anggota Dewan Perwakilan Rakyat,UNICEF, 2006, h. 128.