71
b. Program dan Advokasi Sosial PAS berperan melakukan penyusunan rencana program pelayanan rehabilitasi sosial, pemberian informasi,
advokasi sosial dan kerjasama, penyiapan bahan standarisasi pelayanan, resosialisasi, pemantauan serta evaluasi pelaporan.
c. Seksi Rehabilitasi Sosial bertugas melakukan observasi, identifikasi, registrasi pemeliharaan jasmani dan penetapan dignosa, perawatan,
bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, mental, sosial, fisik, keterampilan, penyaluran dan bimbingan lanjut.
d. Pekerja Sosial berperan dalam hal Assessment pengungkapan dan pemahaman masalah penerima manfaat, melakukan pendekatan kepada
sasaran program, motivasi dan dukungan sosial, melaksanakan pemberian materi bimbingan sosial, serta mencarikan alternative
pemecahan masalah penerima manfaat, membuat catatan perkembangan klien, Pekerja sosial yang kompeten dan Petugas Sosial Professional
melakukan pengembangan dan penyaluran Penerima Manfaat. 3. Pengambilan Keputusan
Model kepemimpinan PSBR Bambu Apus Jakarta bersifat Bottom Up, yaitu para staff panti maupun Penerima Manfaat yang mempunyai ide atau
saran akan ditampung oleh Kepala Panti maupun staf-staf panti. Dan nantinya akan dirundingkan sebelum mengambil keputusan yang tepat
yang telah disetujui oleh Kepala Panti.
72
4. Jumlah Pegawai
Tabel .9 Komposisi Pegawai Menurut Jabatan Tahun 2014
No Jabatan Jumlah
Orang Keterangan
1
Kepala Panti
1 2
Subbag Tata Usaha
a. Kepala Sub Bagian 1
b. Staf Sub Bagian 18
3 Seksi Program dan Advokasi
a. Kepala Seksi 1
b. Staff Seksi 2
4 Seksi Rehabilitasi Sosial
a. Kepala Seksi 1
b. Staff Seksi 6
5
Fungsional
a. Pekerja Sosial 15
Fungsional Angka Kredit b. Perencana
1 Fungsional Angka Kredit
c. Arsiparis -
d. Pranata computer -
e. Instruktur -
f. Penyuluh Sosial 1
Fungsional Angka Kredit g. Pustakawan
- h. Psikolog
1 Fungsional Non Angka Kredit
i. Dokterperawat -
j. Perawatparamedic 2
Fungsional Non Angka Kredit k. Verifikator Keuangan
- Sda
73
5. Latar Belakang Pendidikan
Tabel. 10, Komposisi Pegawai Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2014
D. Program
1. Pelaksanaan Program Pusat Pengembangan Remaja PSBR Bambu Apus Jakarta selaku Mitra
Kerja di bawah naungan Kementrian Sosial RI yakni satuan kerja perangkat wilayah yang berada di Jakarta Timur dalam tahun pelaksanaan
Anggaran 2015 melaksanakan Kegiatan Program terhadap Penerima Manfaat dengan sasaran target 150 anak pada masing- masing tiap
angkatan. Seksi Rehabilitasi Sosial yang bertugas untuk membuat rancangan program kegiatan untuk Penerima Manfaat untuk satu tahun.
Pelaksanaan kegiatan Bimbingan Sosial dan Keterampilan Kerja selama tahun 2015 telah dilaksanakan dengan kegiatan :
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang Keterangan
1 Strata 2
7 2
Strata 1 12
3 Diploma IV
9 4
Diploma III 8
5 SLTASMPS
12 6
SLTP 2
7 SD
-
Jumlah 50
74
a. Out Bond
1. Tahapan Proses Pelatihan Outbound
Pada saat pelaksanaan pelatihan outbound selama kurang lebih 2 jam, pembukaan dilakukan oleh instruktur peksos, agar pelatihan berjalan efektif
maka 1 tim bisa terdiri dari 6-10 orang, dan 1 orang istruktur. Instruktur adalah tim pelatih yang ditugaskan untuk mendampingi kelompok peserta
selama pelatihan serta meberikan arahan dan motivasi kepada kelompok peserta setiap permainan yang dijalankan.
80
Maksud dari dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk mengembangkan potensi diri dan menumbuhkan
rasa percaya diri pada penerima manfaat. Juga untuk membentuk disiplin
kerja dan memotivasi diri dalam bekerja.
Dalam pembentukan tim dapat dilakukan secara acak dengan metode permainan yang telah dipersiapkan. Permainan tersebut adalah dengan
memilih persamaan warna yang telah disediakan sebelumnya. Setelah kelompok terbentuk, baru masing-masing kelompok diminta untuk
menentukan pemimpin dalam kelompok. Dengan catatan bahwa pemimpin kelompok dapat dilakukan bergantian berdasarkan kebutuhan dan kesepakatan
dalam kelompok.
81
Permainan outbound yang dilaksanakan di PSBR diantaranya adalah berikut :
2. Lingkar balik
a. Tujuan permainan
80
Rudianto, 24 jam Mengubah Perilaku dengan Outbound Training, Yogyakarta: C. V Andi Offest, 2010, h. 20.
81
Ibid, h. 21.
75
- Menciptakan kebersamaan - Melatih kekompakan
b. Alat - Tidak ada
c. Pelaksanaan - Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok yang masing-
masing terdiri dari 8-10 orang. - Peserta berdiri saling membelakangi membuat lingkaran
dengan tangan saling berpegangan. - Setelah
instruktur memberi
aba-aba, masing-masing
kelompok berusaha untuk membalik posisi dengan membuat lingkaran saling berhadapan.
- Kelompok yang paling cepat dinyatakan sebagai pemenang. d. Peraturan
Setelah membalik posisi, pegangan tangan tidak boleh terlepas. Jika pegangan lepas, maka dinyatakan gagal.
82
3. Pecah Balon
a. Tujuan permainan Memberikan kesegaran kepada peserta dengan melampiaskan
emosinya. b. Alat
- Balon sebanyak peserta
82
Mulyono dab Badiatul Muchlisin Asti, Smart Games for Outbound Training, Jogjakarta: DIVA Press, 2008, h. 216.
76
- Tali rafia c. Pelaksanaan
- Bagikan sebuah balon dan seutas tali rafia kepada setiap peserta kira-kira sepanjang 2 jengkal
- Mintalah mereka meniup balon masing-masing. - Mintalah mereka mengikatkan balon tersebut dikaki kirinya.
- Mintalah seluruh peserta berdiri - Jelaskan kepada peserta bahwa tujuan kegiatan ini adalah
memecahkan balon orang lain sebanyak mungkin dengan cara menginjak balon-balon tersebut
- Beri aba-aba untuk mulai - Setelah permainan usai, bahaslah bersama peserta apa saja
yang mereka rasa, lihat, dan dengar selama kegiatan tadi. Mengapa begitu? Apa kesimpulan yang dapat ditarik.
d. Peraturan - Bagi peserta yang balonnya telah meletus harus keluar dari
arena dan tidak boleh menginjak balon temennya lagi. - Peserta yang balonya tidak meletus sampai semua balon
peserta lain meletus jadi pemenangnya.
83
4. Relaksasi dan Refleksi
Relaksasi merupakan suatu proses terakhir dimana seluruh peserta palatihan harus kembali dalam kehidupan normal seperti biasa.
84
83
Mulyono dab Badiatul Muchlisin Asti, Smart Games for Outbound Training, Jogjakarta: DIVA Press, 2008, h. 73-74.