Persepsi Masyarakat terhadap riba

141 puluh macam dosa yang paling ringan ialah umpama dosa orang bersetubuh dengan ibunya‖. Dalam Konteks lain Ibny Mas‘ud juga menyatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabada, bahwa : ―Dosa riba lebih besar dari tiga puluh tiga kali berzina yang dilakukan oleh orang dalam agam Islam‖.

14.8 Persepsi Masyarakat terhadap riba

Penelitian tentang perilaku riba telah dilakukan oleh Solihin dengan judul Persepsi nasabah rentenir riba terhadap BMT Nahdatul Ummah, di Desa Ciasem hilir Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang. Solihin berasal dari unit bidang studi Syariah Institut Agama Islam Negri Bandung. Pada tahun 1998, dengan judul penelitian Persepsi nasabah rentenir riba terhadap BMT Nahdatul Ummah, Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negri IAIN Sunan Gunung Djati Bandung. Melalui pendekatan kualitatif dan analisis deskriptif, menyimpulkan hasil penelitiannya sebagai berikut : 1. Nasabah rentenir pelaku riba tidak mempermasalahkan berdirinya BMT Nahdatul Ummah di Desa Ciasem hilir Kecamatan Ciasem .Kabupaten Subang dan menyetujui untuk didirikan karena selaras dengan Undang- undang no 7 tahun 1992 dan peraturan pemerintah no 72 tahun 1992. 2. Nasabah rentenir pelaku riba di Ciasem hilir menyetujui lima macam produk BMT Nahdatul Umah yakni : Mudharobah, Murobaha h, Ba‘I bitsaman, Qordul hasan , dan Wadi‘ah. 3. Sebagaian besar nasabah rentenir pelaku riba Desa Ciasem hilir menganggap hal biasa terhadap mekanisme yang diterapkan oleh BMT Nahdatul Ummah meskipun ada sebagian kecil menyatakan bahwa mekanisme BMT Nahdatul Ummah terlalu berbelit-belit sebagaimana yang diterapkan Lembaga Keuangan lainnya. Bentuk persetujuan nasabah rentenir tidak di praktikkan dalam kehidupan sehar-hari, misalnya menjadi mitra nasabah atau meminjam dari BMT Nahdatul Ummah. Kritikkan peneliti terhadap studinya itu adalah nasabah rentenir lebih memilih meminjam kepada rentenir di karenakan : 1 pola rentenir sudah dipraktikkan sejak lama; 2 pola rentenir lebih mudah mekanismenya daripada mekanisme BMT; 3 Beban dari pola rentenir hampir sama dengan pola bagi hasil yang diterapkan oleh BMT; 4 Kesadaran nasabah rentenir dalam melaksanakan ajaran Islam secara baik dan utuh sangat rendah.. Hasil studi yang dilakukan Solihin 1998 memberikan informasi bahwa umat Islam masih belum mampu melaksanakan norma-norma hukum ajaran Islam khusunya tentang riba, apakah ketidakmampuan melaksanakan norma hukum agama itu disebabkan kurangnya pemahaman ajaran agama, atau kurangnya sosialisasi 142 da‘wah ajaran agama khususnya tentang riba oleh pemuka-pemuka agama setempat, atau tidak adanya kontrol sosial dari pemerintah Desa setempat. Keterkaitan antara perilaku riba masyarakat buruh tani dengan pola perilaku agama yang dianutnya menunjukkan bersifat bertolak belakang, dimana agama mempolakan untuk tidak melakukan riba Das Sollen, sementara buruh tani dapat di kategorikan lebih tertaik kepada melakukan riba Das Sein. Temuan Solihin 1998 memberikan informasi bahwa umat Islam masih belum mampu melaksanakan norma-norma hukum ajaran Islam khusunya tentang riba. Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa masyarakat Islam kurang pengetahuan dan pemahaman ajaran agama yang di anutnya. Karena kurangnya da‘wah ajaran agama khususnya tentang riba oleh pemuka-pemuka agama setempat, atau tidak adanya kontrol sosial dari pemerintah Desa setempat. Keadaan ini menunjukan kurangnya kesadaran hukum dalam hidup beragama.

14.9 Upaya Menumbuhkan Kesadaran Hukum Tentang Riba