Alasan Pelarangan Riba Sistem Sosial Budaya Indonesia

139 para pedagang kecil berani menerobos aturan aturan atau norma-norma kemasyarakatan, agama, dan perundang-undangan Negara yang menghalangi kemajuan. Pada periode itulah Raja Henry VIII memutuskan berpisah dengan gereja Katolik Roma, dan pada tahun 1545 riba resmi dibolehkan di Inggris asalkan tidak lebih dari 10 persen. Pada tahun 1571 Ratu Elizabeth I kembali membolehkan riba. Dan dibebaskannya praktik riba itu terus berlangsung hingga sekarang Dalam, Republika Online Jum‘at, 12 Oktober 2001. Dari urian tersebut dapat dilihat bahwa peran cendikiawan yang dibangun oleh ilmu barat sekuler IBS telah berhasil menyimpangkan ajaran agama yang melarang riba sebagaimana tercantum dalam Kitab Injil : Lukas 6:34-35. Di dalam ajaran Nasrani di atas jelas riba dilarang, namun kini umat Nasrani tidak merasa berdosa lagi melakukan praktek itu. Bahkan menurut Seowardi, bahwa orang-orang Eropa mulai meninggalkan ajaran Nasrani yang berupa dikhotomi antara Tuhan dan Harta.

14.7 Alasan Pelarangan Riba

Para pelopor institusi bunga tidak dapat mencapai kata sepakat dalam masalah untuk apa bunga harus dibayar. Misalnya teori abstinence, mengemukakan alasan untuk pembenaran pengambilan bunga adalasan abstinence menahan diri. Antonio 2001:69 menjelaskan, ketika kreditor menahan diri untuk menggunakan uangnya karena dipinjamkan kepada orang lain, maka dianggap benar apabila debitor diminta memberi imbalan atas abstinence itu 1 . Kenyataannya bukan demikian mereka meminjamkan uangnya adalah uang yang berlebih yang tidak menganggu keperluan mereka, bahkan mereka dengan khusus menyediakan untuk itu. Teori bunga sebagai imbalan, apabila bunga di anggap sewa atas uang yang dipinjamkan, maka sewa hanya dikenakan kepada barang yang mengalami kerusakan akibat dipergunakan sehingga mengalami susut, rusak dan memerlukan biaya perawatan, sedangkan meminjamkan uang tidak seperti itu. Menurut Antonio 2001, menuntut sewa uang tidak beralasan 2 . Teori produktif-Konsumtif, jika alasan pengambilan bunga dilandaskan kepada keuntungan dari uang yang dijadikan modal usaha, maka usaha tidak selalu medapatkan untung. Alasan yang menyatakan bahwa kreditor bisa saja menginvestasikan modalnya pada usaha-usaha yang baik agar ia menuai 1 Antonio, Muhammad Syafi‘I, 2001. Bank syariah dari Teori ke Praktek, Gema Insani, Jakarta, hal. 69 2 Ibid, ha. 70 140 keuntungan. Menurut Shidiqi 1983, cara yang wajar dan praktis baginya adalah kerjasama usaha dan berbagi keuntungan 3 Teori nilai uang sekarang lebih berharga di banding masa mendatang 4 , teori itupun amat naif, karena pertambahan nilai uang tidak konstan, orang bisa sepakat untuk menghargai waktu tetapi waktu itu hidup, artinya akibat dari bertambahnya waktu bisa jadi nilai bertambah atau bisa jadi berkurang, sebagaimana naik-turunnya nilai dolar atau rupiah. Dengan demikian semua teori tidak dapat memberikan alasan pembenaran yang memadai untuk disahkannya pengambilan bunga. Alasan pelarangan riba menurut Imam Razi, adalah : ―1 Riba berarti mengambil harta orang lain secara tidak adil; 2 dengan riba seseorang akan malas bekerja dan berbisnis, karena dapat duduk-duduk tenang sambil menunggu uangnya berbunga; 3 riba akan merendahkan martabat manusia, karena untuk-memenuhi hasrat dunianya seseorang tidak segan-segan meminjam dengan bunga tinggi walaupun akhirnya dikejar-kejar penagih utang; 4 riba akan membuat orang kaya bertambah kaya dan yang miskin bertambah miskin‖ 5 . Bahreisy 1977 :59 menyatakan, ada beberapa alsan mengakapa riba diharamkan yaitu : ― Pertama, riba menyebabkan pengambilan harta orang lain tanpa ganti. Kedua, riba diharamkan karena menghalangi orang lain berusaha berdagang, mengingat dengan jalan riba spemilik uang memperoleh keuntungan dan kelebihan harta tanpa jerih payah sehingga terputuslah manfaat yang dirasakan oleh orang banyak dari perdagangan dan pencarian rizki halal. Ketiga, riba menghilangkan rasa setia kawan dan amal kebajikan di antara sesama manusia… Keempat, riba telah diharamkan oleh Allah dengan nash yang jelas … Jadi kita harus menerimanya meskipun belum tahu hikmahnya‖. Abu Huraiarah ra., meriwayatkan dari Rasulullah Saw., Bahwa : ― Empat orang tidak akan dimasukan ke dalam surga oleh Allah atau merasakan nikmatnya surga yaitu , peminum khamer, pemakan hasil riba, pemakan harta anak yatim, dan orang yang durhaka kepada ke dua orang tunya‖. Dalam konteks lain Abu Hurairah, meriwayatkan dari Rasulullah Saw., sebagai berikut : ― Jauhilah tujuh perbuatan yang membinasakan, yaitu: syirik kepada Allah SWT., mengerjakan sihir, melakukan pembunuhan, yang diharamkan oleh Allah kecuali dalam kebenaran, memakan harta anak yatim, lari dari medan perang, memakan riba, melakukan tuduhan pencemaran kepada wanita beriman yang bersuami‖, Sedangkan Ibnu Mas‘udra., menyatakan bahwa Rasulullah bersabda, ― Riba itu mempunyai tujuh 3 Shidiqi,M.N., 1983. Issues in Islamic Banking, Leicester, Islamic Foudation Dalam, Antonio, Ibid, hal. 71 4 Antonio, Ibid, hal. 74 5 Karim, Adiwarman A, Ekonomi Islam Suatu kajian Kontemporer, Gema Insani Jakarta, hal. 71 141 puluh macam dosa yang paling ringan ialah umpama dosa orang bersetubuh dengan ibunya‖. Dalam Konteks lain Ibny Mas‘ud juga menyatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabada, bahwa : ―Dosa riba lebih besar dari tiga puluh tiga kali berzina yang dilakukan oleh orang dalam agam Islam‖.

14.8 Persepsi Masyarakat terhadap riba