Hakikat Integrasi Sistem Sosial Budaya Indonesia

55 1. Pertemuan Ke 7 2. Pokok Bahasan : Ontegrasi sosial 3. Ateri Perkuliahan : Integrasi Sosial INTEGRASI SOSIAL DALAM PANDANGAN ISLAM

7.1 Hakikat Integrasi

Sesungguhnya integrasi atau wahdatul ummah mempunyai pengertian makna yang amat dalam, merujuk kepada kejadian manusia dan perkembangan masyarakatnya. Semua ummat manusia yang bertebaran di seluruh pelosok bumi ini, dalam berbagai suku dan kebangsaannya, dalam rangka aneka ragam warna kulit dan bahasanya, berasal dari satu ayah dan ibu, yaitu Adam dan Hawa. Karena itu maka ummat manusia merupakan satu kesatuan, merupakan keluarga besar, yakni keluarga manusia. Keberadaan seluruh umat manusia di dunia ini membawa tugas kehambaan dan kekhilafahan. Tugas kehambaan ialah bahwa semua manusia itu adalah hamba Allah, maka hanyalah menghamba, menyembah, taat dan patuh kepada dan karena Allah. Adapun tugas kekhilafahan ialah bahwa manusia dijadikan Allah sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Sebagai khalifah manusia mendapat tugas melaksanakan peraturan-peraturan Allah, mengelola, memanfaatkan, membina kemakmuran, menciptakan peradaban dan kebudayaan di atasnya serta membangun kehidupan yang damai dan sejahtera. Dengan meniru sifat-sifat Allah. Misalnya sifat Maha Pengasih, maka setiap manusia hidup dengan mengembangkan sifat kasih tersebut. Dilihat dari asal kejadian dan keturunannya maupun dari tugasnya, maka semua manusia itu berada dalam satu kesatuan ikatan dan hubungan. Sebagai satu 56 kesatuan ummat dan keluarga, tidak semua manusia menyadari asal kejadiannya, dan tidak semuanya menunaikan tugasnya. Sebagian dari manusia itu merupakan anggota-anggota keluarga yang baik, yang tetap memelihara asas-asas Tuhannya. Sedang sebagain lagi merupakan anggota-anggota keluarga yang telah menyimpang yang merusak asas-asas kekeluargaan dan mendurhaka kepada Tuhannya. Anggota-anggota keluarga yang patuh dan setia itu adalah orang menyerahkan secara penuh kepada Tuhannya dan senantiasa mempertahankan panji-panji ke-Tuhanan dan kemanusiaan, yang tetap taat kepada perintah Allah dan Rasul-Nya dan tetap dalam hidayah Tuhan. Termasuk dalam kaum muslimin ialah mereka yang taat kepada Allah dan para utusan-Nya, mulai Nabi Adam a.s hingga Nabi Muhammad saw. Semua Nabi-nabi membawa ajaran agama yang sama yang kemudian disebut agama Islam hanya saja diturunkanya secara bertahap sesuai dengan tingkat peradaban umat. Dengan demikian maka persaudaraan itu meliputi persaudaraan berdasarkan agama, yaitu persaudaraan kaum Muslimin ukhuwah Islamiyah, pemeluk agama Allah dan persaudaraan seluruh ummat manusia, yaitu persaudaraan berdasarkan kesatuan keturunan ummat manusia ukhuwah insaniyah.

7.2 Kewajiban Melaksanakan Integrasi