Tindakan Sosial Tingkat Makro

16 terdiri atas 366 suku bangsa, yakni : Sumatra: 49 suku bangsa; Jawa: 7 suku bangsa; alimantan: 73 suku bangsa; Sulawesi 117 suku bangsa; Nusa Tenggara: 30 suku bangsa; Maluku Ambon: 41 suku bangsa; Irian Jaya: 49 suku bangsa; Jumlah 366 suku bangsa. Masing-masing suku bangsa memiliki jumlah penduduk yang berbeda-beda. Ada suku bangsa yang besar karena jumlah penduduknya mencapai puluhan juta jiwa dan ada pula suku bangsa yang kecil karena jumlah penduduknya hanya mencapai ribuan bahkan puluhan jiwa saja. Suku bangsa yang tergolong besar pada umumnya adalah suku-suku bangsa yang terdapat di wilayah Indonesia bagian barat, misalnya suku bangsa Jawa yang jumlah penduduknya melebihi 45 juta jiwa, suku bangsa Sunda berjumlah lebih 20 juta jiwa, suku bangsa Minangkabau berjumlah lebih lima juta jiwa, dan suku bangsa Batak berjumlah lima juta lebih. Sedangkan mulai dari wilayah Sulawesi ke timur, jumlah penduduk setiap suku bangsa makin sedikit, walaupun jumlah suku bangsanya makin besar. Misalnya, suku bangsa Jamdena dan Fordata yang berada di bagian timur Pulou Timor masing-masing hanya berpenduduk puluhan ribu jiwa, di daerah Teluk Cendrawasih, irian Jaya, terdapat beberapa suku bangsa yang hanya berpenduduk ratusan atau bahkan hanya puluhan jiwa.

1.3 Tindakan Sosial Tingkat Makro

Tindakan sosial pada tinkat ini adalah berkenaan dengan pola perilaku sebagai perwujudan dari budaya dan merupakan kajian antropologis. Pola perilaku atau ketentuan-ketentuan tentang apa yang seharus dilakukan dapat bersumber dari filsafat, idiologi, dan agama. Masyarakat Indonesia yang memiliki filsafat hidup yang sekaligus idiologi banga yankni Pancasila telah mengakui agama sebagai cara dan gaya hidup berbangsa dan bernegara. Karena itu masyarakat Indonesia adalah masyarakat religius. Hal tersebut dapat dipahami karena setiap warga masyarakat menganut suatu agama atau kepercayaan dan menjalankan ajarannya sesuai dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya. Keadaan demikian ditetapkan berdasarkan pandangan hidup, dasar negara, dan sekaligus sebagai cara hidup bangsa yakni Pancasila yang sila pertamanya adalah Ketuhanan Yang Maha Esa.yang mendasari sila-sila lainnya. Kehidupan beragama masyarakat Indonesia ditandai dengan adanya 17 beberapa agama yang dianut anggota masyarakat dan diakui secara resmi. Dalam sejarah, keberadaan agama dan kehidupan beragama di Indonesia sudah berlangsung sejak beberapa abad yang lampau. Hal ini dibuktikan dengan pengaruh agama-agama tersebut dalam kehidupan sosial budaya masyarakat Indonesia. Pengaruh agama Hindu dan Budha di Indonesia sudah berlangsung sejak abad ke-4 bersamaan dengan masuknya pengaruh kebudayaan Hindu- Budha. Kemudian, pengaruh agama Islam mulai masuk sejak abad ke 8, atau ada juga yang menyebut pada abad ke 13 dan terakhir pengaruh agama Kristen dan Katolik berlangsung sejak permulaan abad ke 16. Namun demikan mayoritas. anggota masyarakat Indonesia menganut agama Islam. Umumnya berada di Pulau jawa, Madura, Sumatra kecuali sebagain di daerah Sumatra Utara, dan pulau-pulau sebelah Barat Pulau Sumatra, Kalimantan, Sulawesi kecuali daerah Minahasa dan sebagian besar Tanah Toraja, sebagian besar daerah Maluku. Sedangkan di daerah lainnya, umumnya, penduduk menganut agama Kristen dan Katolik, sedaang di daerah Bali umumnya menganut agama Hindu. 18 1. Pertemuan ke 2 2. Pokok Bahasan : Beberapa Pendekatan Teori Sosial 3. Materi Perkuliahan BEBERAPA PENDEKATAN DALAM MEMAHAMI SISTEM SOSIAL BUDAYA INDONESIA

6.1 Pendekatan Fungsional