Kooperasi Sistem Sosial Budaya Indonesia

11 dari yang lain. Semua ini harus membantu ke arah stabilitas. Dan kuncinya adalah pengaturan kelembagaan masyarakat ini. Ini bukan untuk dikatakan bahwa status quo, untuk kebanyakan individu, adalah dunia yang paling mungkin, atau bahkan yang tidak ada pilihan lain orang- orang kebanyakan itu bisa menyetujui apa yang lebih baik.

d. Kooperasi

Kooperasi merupakan karakter asli manusia sebagai makhluk sosial, tanpa kooeprasi tidak akan dapat hidup normal, kesulitan hidup diraskan berat bahkan munkin tidak dapat di atasi. Kooperasi terjadi dalam kondisi kesatuan yang utuh, tidak terpecah-belah dan cerai-berai. Tujuan hidup manusia adalah tujuan bersama dalam sistem nilai yang di akui bersama. Karena itu hakekat gotong royong yakni saling menolong berjiwa toleran mutlak memaksa harus ada dalam kooperasi. Sebagaiman pada integrasi kopersii meliputi keutuh-lengkapan anggota-anggota yang membentuk suatu kesatuan dengan jalinan hubungan yang erat, harmonis dan mesra antara anggota- anggota kesatuan itu. Misalnya suatu keluarga yang integrated ialah keluarga yang anggota- anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak-anaknya masih utuh lengkap dan jalinan hubungan kejiwaan, ikatan kekeluargaan serta kegotong-royongan kehidupannya masih kuat, harmonis dan mesra. Apabila dalam keluarga itu, antara ayah dan ibu sudah bercerai atau hubungannya sudah renggang, anak-anaknya tidak terpelihara dan tidak terkendalikan lagi, hidupnya selalu dalam perselisihan dan pertengkaran, maka keluarga yang demikian itu adalah keluarga yang disintegrated disintegrasi, keutuhannya sudah retak dan terpecah menuju kehancurannya. Kooperasi bukanlah hanya sekedar berhimpunnya faktor-faktor atau anggota- anggota suatu kesatuan, tetapi haus tecipta kondisi dalam kesamaan dalam bertindak, meskipun jenis tindakan masing-masing anggota berbeda sesuai dengan tugasnya, namun orientasi dari tindakan anggota-anggota kesatuan itu yang meleburkan diri dalam suatu susunan yang mempunyai jalinan hubungan yang erat, mesra dan harmonis sehingga merupakan satu kesatuan yang buiulat. Integrasi itu ibarat sebuah bangunan rumah yang merupakan kesatuan yang tersusun dengan erat dan harmonis dari bahan-bahan kayu, batu, bata, semen, pasir, genting dan sebagainya, yang kesemuanya mempadukan diri menjadi bangunan rumah tersebut. Dengan demikian maka berkumpulnya orang-orang tanpa ikatan dan jalinan hubungan yang mempersatu-padukannya, belumlah dikatakan telah beritegrasi. Perkumpulan orang-orang itu barulah dapat dikatakan telah berintegrasi apabila mempunyai ikatan yang erat dan jalinan hubungan yang mesra dengan rasa persaudaraan, persamaan, kasih-sayang, gotong-royong dan perasaan senasib dan 12 sepenanggungan, sehingga seolah-olah merupakan satu kesatuan tubuh atau organisme. Di dunia ini manusia membawa tugas kehambaan ibadah dan kekhilafan. Tugas kehambaan ialah bahwa semua manusia itu adalah hamba Allah, maka hanyalah harus menghamba, menyembah, taat dan patuh kepada dan karena Allah. Adapun tugas kekhilafan ialah bahwa manusia dijadikan Allah sebagai khalifah- Nya, sebagai wakil-Nya di muka bumi. Sebagai khalifah manusia harus melaksanakan peraturan-peraturan Allah di bumi, membina kemakmuran, peradaban dan kebudayaan di atasnya serta membangun kehidupan yang damai dan sejahtera secara kooperatip atau bersama-sama. Demikianlah bahwa manusia itu pada hakikatnya merupakan satu kesatuan ummat, merupakan satu keluarga besar yang berasal dari nenek-moyang yang sama, yaitu Adam dan Hawa. Begitu pula bahwa semua manusia itu adalah sama sebagai hamba Allah yang harus hanya mengabdi kepada-Nya dan melaksanakan segala peraturan-peraturan-Nya, dan sama pula sebagai pengemban amanat kekhilafan yang harus membina kemakmuran peradaban, kebudayaan dan kehidupan yang damai dan sejahtera di muka bumi. Oleh karena itu, baik dilihat dari asal kejadian dan keturunannya maupun dari tugasnya, maka semua manusia itu berada dalam satu kesatuan ikatan dan hubungan. Oleh karena itulah mereka melaksanakan amanat atau aturan hidup yang satu yaitu menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah. Penyerahan diri itu disebut Islam. Dengan demikian semua nabi itu adalah Islam membawa prinsip-prinsip kesatuan, persamaan dan persaudaraan seluruh umat manusia.

1.2 Tindakan Soaisl Tingkat Messo