Dampak Virus F 7 Sistem Sosial Budaya Indonesia
85
dari nilai baik-buruk, demi perenggutan nilai materi. Sikap ini selalu dijungjung tinggi oleh orang modern yang mengutamakan F 7 yang banyak mengandung virus
ini. Makanan yang diperintahkan oleh pencipta manusia adalah makanan yang
mengandung nilai kebolehan halalan dan kebaikan thoyyiban. Makanan ada yang lansung dari alam dan ada yang diolah terlebih dahulu oleh para produsen makanan.
Dalam proses pengolahan ini suka terdapat makanan yang halal menjadi tidak halal, makanan yang baik menjadi tidak baik sebagai akibat dari pemberian tambahan
seperti bumbu, pewarna, bahkan pengawet. Tambahan ini ditujukan untuk lebih enak, lebih menarik dan lebih tahan lama agar dapat memproduksi sebanyak
mungkin dan memperoleh keuntungan sebanyak – banyaknya.
Produsen makanan selain mencari keuntungan sebesar mungkin juga mencari kemudahan terutama dalam penyediaan bahan baku, memproduksi makanan
yang menarik, lezat, tahan lama, dan enak. Dalam proses pembuatan makanan ini sering menggunakan bahan baku yang haram, misalnya babi baik itu dagingnya
maupun minyaknya sebagai bahan baku dari tumbuhan yang langka atau sulit di dapat, dan untuk mendapatkannya atau menanamnya perlu waktu yang lama.
Produsen pada umumnya bukan muslim karena itu tidak memperhatikan halal haram yang penting produksinya laku keras. Produsen bukan muslim tidak mengerti
bahayanya makanan menurut ajaran Islam misalnya : ― makanan haram yang masuk kedalam perut akan mengeluarkan yang haram pula‖. Adapun yang dimaksud
mengeluarkan disini adalah mengeluarkan energi atau dorongan untuk bertingkah laku yang haram. Pemahaman produsen non muslim terhadap makanan hanya
berkisar bahwa makanan yang bergizi, berprotein, bervitamin, berkalori akan menyehatkan dan menguatkan daya tahan tubuh, tidak sampai pada pemahaman
terhadap nilai spiritual dari makan itu pun menghasilkan daya tahan spiritual juga. Kecuali itu juga sering dilupakan apabila memakan makanan yang haram atau
memakai pakaian yang haram dapat menyebabkan do‘a tidak terkabul, padahal do‘a bagi seorang yang beriman muslim merupakan senjata, dan otaknya ibadah.
Dengan demikian makanan bagi seorang muslim sangat penting untuk diperhatikan selain baik bergizi, bervitamin, berprotein, berkalori dan lainnya yang bernilai baik
juga tentang halal dan haramnya.