Ciri kusus sistem Sistem Sosial Budaya Indonesia

27 b. Sistem yang digunakan untuk menyebut alat-alat atau organ tubuh secara keseluruhan yang secara khusus memberikan andil atau sumbangan terhadap berfungsinya fungsi tubuh tertentu yang rumit tetapi amat vital. Misalnya saja sistem syaraf. c. Sistem yang menunjuk sehimpunan gagasan ide yang tersusun, terorganisasikan, suatu himpunan gagasan, prinsip, doktrin, hukum dan sebagainya yang membentuk suatu kesatuan yang logik dan dikenal sebagai isi buah pikiran filsafat tertentu, agama, atau bentuk pemerintahan tertentu. Sistem teologi Agustinus, sistem pemerintahan demokratik, sistem masyarakat Islam, merupakan contoh-contohnya. d. Sistem yang dipergunakan untuk menunjuk suatu hipotesis atau suatu teori yang dilawankan dengan praktek. Kita kenal misalnya pendidikan sistematik. e. Sistem yang dipergunakan dalam arti metode atau tata cara. Misalnya saja sistem mengetik sepuluh jari, sistem modul dalam pengajaran, pembinaan pengusaha golongan ekonomi lemah dan sistem anak angkat, dan belajar dengan sistem jarak jauh. f. Sistem yang dipergunakan untuk menunjuk pengertian skema atau metode pengaturan organisasi atau susunan sesuatu, atau mode tata cara. Dapat juga dalam arti suatu bentuk atau pola pengaturan, pelaksanaan atau pemrosesan; dan juga dalam pengertian metode pengelompokkan, pengkodifikasian, dan sebagainya. Misalnya saja sistem pengelompokkan bahan pustaka menurut Dewey Dewey Decimal Clasification.

2.2 Ciri kusus sistem

Apabila ditelaah dengan seksama, dari ragam pengertian sistem yang telah diidentifikasikan di atas, terdapat suatu ciri khusus yang melekat pada tiap arti sistem. Ciri khusus tersebut adalah bahwa di dalam sistem unsur-unsur yang saling berkaitan atau berhubungan sebagai suatu kesatuan. Di dalam sistem berarti ada unsur yang berdiri sendiri-sendiri, tetapi merupakan bagian dan bagian itu berhubungan sebagai suatu kesatuan. Ciri inilah yang kelihatan menjadi patokan dalam membuat batasan atau definisi maupun arti sistem, seperti ditunjukkan oleh beberapa definisi arti sebagai berikut : 1. Elias M. Award, menyatakan bahwa ―... a system can be defined as an organized group of components subsystems linked together according to a plan to archieve a specific obj ective.‖ 2. Johnson, Kast dan Rosenzwieg alih bahasa Panudji, 1980 menyebutkan bahwa suatu sistem adalah ―suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau 28 terorganisasi; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulat an keseluruhan yang kompleks atau utuh.‖ 3. Cambell, menyatakan bahwa “we might define a system as any group of interrelated components or parts which function together to archieve a goal. 4. Shrode dan Voich, mengemukakan bahwa “a system is a set of interrelated parts, working indpently and jointly, in pursuit of common objectives of the whole, whithin a complex environment. Definisi yang diberikan oleh Shrode dan Voich ini dirumuskan setelah mereka menelaah unsur-unsur dari definisi-definisi sistem. Menurut mereka unsur- unsur itu adalah : a. Himpunan bagian-bagian, b. Bagian-bagian itu saling berkaitan c. Masing-masing bagian bekerja secara mandiri dan bersama-sama, satu sama lain saling mendukung d. Semuanya ditujukkan pada pencapaian tujuan bersama atau tujuan sistem e. Terjadi di dalam lingkungan yang rumit atau kompleks. Pengertian sistem yang dijabarkan oleh Shrode dan Voich tersebut, senada dengan pengertian sistem yang diajukan oleh Henry C. Lucas, Jr dalam buku “The Analysis, Design, and Implementation of Information Systems. Menurut Lucas, a system is an organized, interacting, interdependent, and integrated set of components or variables. Dengan mengutip Schroderbek 1971, Lucas menguraikan dimensi suatu sistem, sebagai berikut : 1. The components of a system are interrelated and interdependent; unrelated and independent components do not constitute a system. In fact, one of the important tasks in studying a system is to determine the relationships among components. 2. A system is viewed as awhole; we do not necessarily break it sown into constituent parts, particulary if it means that we lose sight of the entire system. In many instances we shall concentrate on subsystem that constitute a large system, but we do not want to ignore the overall framework provided by larger system. 3. System are goal seeking is some way; the interacting components reach some final state or goal, an equilibrium position of goal attainment. 4. System have inputs and outputs, they are dependent on some set of inputs to process to attain the system‟s goal. All systems produce some output needed by other systems 29 5. All systems transform inputs into outputs; usually the form of the output differs from that of the input. 6. System exhibit entropy, a term borrowed from thermodynamics. Entropy decribes the state of a closed system no inputs from outside the system where all elements move toward disorganization and inability to obtain and process inputs so the system in unable to produce outputs. Information processing is critical to the survival of systems 7. The system must have a way regulate its interacting components so that its objectives will be realized. Planning, control, and feedback are associated with this regulatory function. 8. The disting of smaller system within larger ones forms a hierarchy that is a characteristic of system theory. 9. We usually find differentation in complex systems; that is, specialized units perform specialized tasks. 10. System generally exhibit equifinaly; some final state that can be reached from several different paths or starting points. In other words, there are multiple ways to achieve the goal of the system. Dengan memperhatikan .definisi di atas, dapat dinyatakan bahwa suatu sistem merupakan suatu keseluruhan dari unsur-unsur atau bagian-bagian yang berkaitan atau berhubungan satu sama lain dalam satu kesatuan. Di dalam pengertian sederhana ini tercakup adanya hubungan timbal balik antara unsur-unsur atau bagian-bagian sistem. Apabila pengertian sistem diterapkan pada sistem sosial, maka suatu sistem sosial dapat diartikan sebagai suatu keseluruhan dari unsur-unsur sosial yang berkaitan dan berhubungan satu sama lain, dan saling pengaruh mempengaruhi,

2.3 Sistem Sosial Sebagai Model Konseptual Dalam Sosiologi