Peluang Kejadian yang Saling Bebas Stokastik

125 Peluang e. Tentukan peluang kejadian C dan D. f. Apakah kejadian C dan kejadian D saling bebas stokastik? g. Tentukan peluang kejadian A dan D. h. Apakah kejadian A dan kejadian D saling bebas stokastik?

5. Peluang Kejadian Bersyarat

Misalkan A dan B adalah dua kejadian dalam ruang sampel S. Kejadian A dengan syarat B adalah kejadian munculnya A yang ditentukan oleh persyaratan kejadian B telah muncul. Kejadian munculnya A dengan syarat B, ditulis AB. Demikian juga sebaliknya, kejadian B dengan syarat A, ditulis BA adalah kejadian munculnya B dengan syarat kejadian A telah muncul. Adapun peluang kejadian bersyarat dapat dirumuskan sebagai berikut. a. Peluang munculnya kejadian A dengan syarat kejadian B telah muncul adalah P AB = B P B A P E , dengan PB 0. b. Peluang munculnya kejadian B dengan syarat kejadian A telah muncul adalah P BA = A P B A P E , dengan PA 0. Agar kalian lebih memahami peluang kejadian bersyarat, simaklah contoh-contoh berikut ini. Contoh: 1. Dua kubus bernomor dilempar secara bersama-sama. Jika jumlah angka yang muncul dalam kedua kubus adalah 6, tentukan peluangnya bahwa salah satu kubus muncul angka 2. Penyelesaian: Misalkan A adalah kejadian jumlah angka yang muncul dalam kedua kubus adalah 6 dan B adalah kejadian salah satu kubus muncul angka 2. Oleh karena itu, anggota-anggota A, B, dan B A E adalah sebagai berikut. A = {1, 5, 2, 4 , 3, 3, 4, 2 , 5, 1} B = {2, 1, 2, 2, 2, 3, 2, 4 , 2, 5, 2, 6, 1, 2, 3, 2, 4, 2 , 5, 2, 6, 2} B A E = {2, 4, 4, 2} Berarti, PBA = A P B A P E = 36 5 36 2 = 5 2 . 126 Mmt Aplikasi SMA 2 IPS 2. Dua kubus bernomor dilemparkan secara bersama-sama. Jika salah satu kubus muncul angka 1, tentukan peluang bahwa jumlah angka yang muncul pada kedua kubus adalah 4. Penyelesaian: Misalkan A adalah kejadian jumlah nomor yang muncul dalam kedua kubus adalah 4 dan B adalah kejadian salah satu kubus muncul nomor 1. Oleh karena itu, anggota-anggota A, B, dan B A E adalah sebagai berikut. A = { 1, 3 , 2, 2, 3, 1 } B = {1, 1, 1, 2, 1, 3 , 1, 4, 1, 5, 1, 6, 2, 1, 3, 1 , 4, 1, 5, 1, 6, 1} B A E = {1, 3, 3, 1} Berarti, PAB = B P B A P E = 2 36 11 36 = . 11 2

6. Aturan Perkalian untuk Kejadian Bersyarat

Misalkan terdapat sembarang bilangan a, b, dan c, dengan c 0. Kita masih ingat jika a = c b , berlaku b = a × c. Di samping itu, di dalam operasi irisan dua himpunan A dan B berlaku B A E = A B E . Dengan demikian, rumus peluang kejadian bersyarat di atas dapat ditulis sebagai berikut. a. Karena PAB = B P B A P E , dengan PB 0 maka P A B E = PB × PAB b. Karena PBA = P B A P A E , dengan PA 0 dan B A A B E = E maka P A B E = PA × PBA Aturan tersebut dikenal dengan aturan perkalian untuk kejadian bersyarat . Secara lebih lengkap aturan itu berbunyi sebagai berikut. Jika kejadian A dan kejadian B adalah dua kejadian bersyarat, peluang terjadinya A dan B adalah P A B E = PB × PAB P A B E = PA × PBA Misalkan kejadian A dan B dua kejadian yang saling bebas stokastik, artinya terjadi atau tidaknya kejadian A tidak bergantung pada terjadi atau tidaknya kejadian B dan sebaliknya, berlaku PAB = PA dan PBA = PB. Jadi, untuk dua 127 Peluang kejadian saling bebas stokastik, aturan perkalian di atas berubah menjadi berikut ini. Jika A dan B dua kejadian yang saling bebas stokastik, berlaku A B P E = PB × PAB = PB × PA B A P E = PA × PBA = PA × PB Aturan ini ternyata sesuai dengan kesimpulan yang telah kita peroleh pada saat membahas kejadian saling bebas stokastik di depan. Sebuah kotak berisi 5 kelereng berwarna merah dan 3 kelereng berwarna putih. Dua kelereng diambil secara acak berturut-turut dari kotak tersebut. Tentukan peluang kedua kelereng yang terambil berwarna merah jika: a. pengambilan kelereng dilakukan dengan pengembalian; b. pengambilan kelereng dilakukan tanpa pengembalian. Penyelesaian: Misalkan A adalah kejadian pengambilan pertama diperoleh kelereng berwarna merah dan B adalah kejadian pengambilan kedua juga diperoleh kelereng berwarna merah. Oleh karena itu, peluang diperoleh dua kelereng berwarna merah adalah B A P E . a. Pengambilan kelereng dilakukan dengan pengembalian artinya sebelum mengambil kelereng yang kedua, kelereng yang diambil pada pengambilan pertama dikembalikan ke dalam kotak. Dengan demikian, PA = 8 5 dan PBA = PB = 8 5 . Berarti, B A P E = PA × PB = 8 5 × 8 5 = 64 25 . b. Pengambilan kelereng dilakukan tanpa pengembalian artinya kelereng yang sudah terambil pada pengambilan pertama tidak dikembalikan ke dalam kotak. Oleh karena itu, setelah terambil 1 kelereng berwarna merah, di dalam kotak tinggal 7 kelereng dan yang berwarna merah tinggal 4 buah sehingga diperoleh PA = 8 5 dan PBA = 7 4 . Berarti, B A P E = PA × PBA = 8 5 × 7 4 = 56 20 . Tes Mandiri Kerjakan di buku tugas Suatu kantong berisi 6 bola hitam dan 3 bola putih. Diambil secara acak 2 kali berturut- turut masing-masing satu tanpa pengem- balian. Peluang men- dapatkan keduanya bola hitam adalah .... a. 6 9 d. 5 12 b. 5 8 e. 8 12 c. 10 12 Contoh: 128 Mmt Aplikasi SMA 2 IPS 1. Dua kubus bernomor dilempar satu kali. Tentukan peluang kejadian muncul jumlah nomor-nomor kedua kubus adalah 10 jika a. nomor 5 muncul pada kubus pertama; b. paling tidak nomor 5 muncul pada sebuah kubus. 2. Dua kubus bernomor dilempar satu kali. Jika nomor yang muncul pada kedua kubus berbeda, tentukan peluang kejadian bahwa a. jumlah nomor-nomor kedua kubus adalah 6; b. jumlah nomor-nomor kedua kubus lebih kecil atau sama dengan 4. 3. Dua bilangan dipilih secara acak dari bilangan-bilangan 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, dan 9. Jika jumlah bilangan-bilangan itu genap, tentukan peluang kejadian bahwa kedua bilangan yang terpilih itu ganjil. 4. Dalam sebuah kotak yang berisi 4 kelereng berwarna merah dan 8 kelereng berwarna putih. Dua kelereng diambil secara acak berturut-turut dari kotak tersebut dengan pengembalian. Tentukan peluang bahwa a. kedua kelereng yang terambil berwarna putih; b. kedua kelereng yang terambil berwarna merah. Coba kalian kerjakan kembali soal ini, tetapi pengambilan dilakukan dengan tanpa pengembalian. 5. Di dalam sebuah kotak terdapat 5 bola berwarna merah, 3 bola berwarna biru, dan 2 bola berwarna kuning. Sebuah bola diambil dari dalam kotak itu. a. Tentukan peluang bahwa yang terambil adalah bola berwarna biru. b. Jika bola yang terambil tidak dikembalikan, kemudian diambil sebuah bola lagi, tentukan peluang bahwa yang terambil adalah bola berwarna biru pada pengambilan pertama dan bola berwarna merah pada pengambilan kedua. c. Pada soal b, tentukan peluang bola yang terambil adalah bola berwarna kuning pada pengambilan pertama dan bola berwarna biru pada pengambilan kedua. 6. Dua kartu diambil dari satu set kartu bernomor 1 sampai dengan 20 satu per satu tanpa pengembalian. Tentukan peluang bahwa kedua kartu yang terambil adalah a. kartu pertama bilangan prima dan kedua bilangan genap; b. kartu pertama bilangan paling besar 4 dan kedua bilangan paling kecil 15. Coba kalian kerjakan permasalahan berikut. Suatu kotak memuat 20 buah jeruk, 5 di antaranya rasanya manis, sisanya masam. Tentukan peluang bahwa suatu sampel dengan 2 kali pengambilan yang dilakukan secara acak, terambil tepat satu buah jeruk yang rasanya manis jika a. pengambilan dengan pengembalian; b. pengambilan dengan tanpa pengembalian. Berpikir Kritis Tugas Kerjakan di buku tugas Uji Kompetensi 10 Kerjakan di buku tugas 129 Peluang Coba kalian cari informasi yang berkaitan dengan peluang di internet atau perpustakaan, baik berupa tokoh-tokoh peluang maupun hal-hal yang berhubungan dengan materi peluang agar wawasan kalian bertambah. 1. Aturan pengisian tempat yang tersedia. Misalkan suatu kegiatan dapat dilakukan dengan n 1 cara yang berlainan, kegiatan yang kedua dengan n 2 cara yang berlainan, kegiatan ketiga dengan n 3 cara yang berlainan, …, dan kegiatan ke-r dengan n r cara yang berlainan. Banyaknya cara untuk melakukan r kegiatan itu adalah n 1 × n 2 × n 3 × … × n r cara. 2. Faktorial dari bilangan asli n ditulis n dan dirumuskan dengan n = n × n – 1 × n – 2 × … × 2 × 1. 3. Permutasi r unsur dari n unsur r n dirumuskan dengan Pn, r = r n n . 4. Permutasi n unsur dengan n 1 unsur yang sama dari jenis pertama, n 2 unsur yang sama dari jenis kedua, ..., dan n r yang sama dari jenis ke-r dirumuskan dengan n ... n n n P r 2 1 × × × = . 5. Permutasi siklis dari n unsur dirumuskan dengan P siklis n = n – 1 6. Kombinasi r unsur dari n unsur r n dirumuskan dengan Cn, r = r n r n × . 7. Peluang kejadian A dalam ruang sampel S adalah P A = S n A n . 8. Nilai PA berkisar dari 0 sampai 1 atau 0 PA 1. 9. Frekuensi harapan kejadian A dari n kali percobaan dirumuskan F har A = n × PA. 10. Jika komplemen kejadian A ditulis A c , peluangnya adalah PA c = 1 – PA. Perhatikan kembali alat-alat yang sering digunakan dalam perhitungan peluang. Menurutmu, apakah dengan alat-alat itu dapat Refleksi Rangkuman menimbulkan persepsi bahwa belajar peluang memiliki arti belajar berjudi? Jelaskan. Eksplorasi Tugas Kerjakan di buku tugas