Pengembangan Kapasitas Aparat Pemerintahan Daerah

171 Oleh karenanya kelembagaan di atas perlu dimulai dari pengembangan sistem informasi bekerja dan pelatihan keterampilan bagi calon TKLN. Dari sini, prosesnya bergulir ke pengaturan biaya pemberangkatan yang sebagaimana telah digambarkan dalam prinsip pembiayaan yang perlu mengandungi perlindungan bagi TKLN dan prinsip multistakeholder process maka pembiayaan ini ditetapkan dengan melibatkan beragam pihak, bahkan hingga pengguna jasa TKLN di luar negeri. Selain itu prosesnya juga perlu diletakkan dalam konteks persaingan tenaga kerja asing di negara penempatan namun tanpa melupakan upaya perlindungan bagi TKLN sehingga mereka dapat berhasil bekerja di luar negeri. Oleh karenanya, perhatian selanjutnya ketika TKLN sudah berhasil bekerja di luar negeri, adalah pengaturan pengaliran remitan dari tempat bekerja ke daerah asal, baik dari TKLN kepada keluarga di daerah asal maupun dari TKLN kepada sponsor. Proses inilah yang kemudian dapat digunakan sebagai media pembiayaan bagi proses perbaikan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan di daerah asal.

2. Pengembangan Kapasitas Aparat Pemerintahan Daerah

Ke depannya, kerangka kegiatan PTKLNPSL ini perlu mempunyai fokus aras pelaksanaan yang jelas agar tidak kehilangan arah dalam pelaksanaannya. Dalam semangat otonomi daerah dan membaca pada hasil kajian dimana ditunjukkan bahwa peran pemerintah kabupaten dan stakeholder lain di tingkat kabupaten ini sangat penting, maka sudah selayaknya pula bahwa upaya pengembangan PTKLNPSL ini diinisiasikan mulai dari tingkat tersebut, yaitu kabupaten. Berdasarkan hasil analisa sistem komponen aktor pada bagian sebelumnya di bab lima, ditemukan bahwa pihak yang dipandang dapat berperan aktif dalam pengembangan PTKLNPSL ini adalah pemerintah daerah, dalam kasus ini adalah Pemerintah Kabupaten Cianjur. Adapun peran penting yang mereka mainkan adalah 172 pengembangan regulasi. Pengembangan regulasi ini pada gilirannya dipandang penting karena dapat memberikan kejelasan dan kepastian panduan bertindak dan berperan bagi stakeholder lain dalam melaksanakan perannya membangun PTKLNPSL. Mengikuti prinsip pendekatan yang dikembangkan dalam program ini yaitu pemberdayaan dimana salah satu aspeknya bahwa proses pemberdayaan perlu dilaksanakan dalam kerangka dimensi generatif yang memberi daya positive sum bagi semua stakeholder yang terlibat, maka dalam konteks itulah upaya pengembangan kapasitas aparat pemerintahan perlu diletakkan. Pada prakteknya, hal itu dilaksanakan melalui upaya penyambungan antara kerja partisipatoris multi stakeholder dengan upaya pengembangan regulasi sehingga regulasi yang dikembangkan selanjutnya tidak kehilangan arah dan tidak terlepas dari dinamika permasalahan ketenagakerjaan yang berkembang di daerahnya. Satu hal lagi yang perlu diperhatikan dalam pengembangan kapasitas aparat pemerintahan, adalah prosesnya perlu dikembangkan melalui proses pembelajaran partisipatif. Artinya, ke depan perlu ditekankan bahwa peran pemerintah --juga sebagai implikasi penerapan kerangka positive sum -- bergeser dari pelaku menjadi fasilitator. Peran fasilitasi mengandung makna bahwa pemerintah perlu menempatkan diri sebagai lembaga yang menyediakan wadah dimana stakeholder- stakeholder lain dapat memainkan peranannya. Peran ini menjadi penting karena hanya mampu dimainkan oleh pemerintah dalam kapasitas mereka sebagai penguasa wilayah. Oleh karenanya, penting bagi pemerintah untuk dapat merangkul semua pihak yang berkepentingan terhadap permasalahan ketenagakerjaan. 173

3. Pengembangan Kapasitas TKLN