50 yang ada diperoleh melalui ketersediaan data penelitian yang terkait dengan
ketiga aspek tersebut. Begitu juga dengan analisis kebutuhan akan kondisi lingkungan permukiman, sosial, dan ekonomi yang dilakukan untuk
menghasilkan gambaran kondisi lingkungan permukiman, sosial, dan ekonomi yang dibutuhkan masyarakat tersebut.
Hasil analisis kondisi lingkungan permukiman, sosial, ekonomi yang ada beserta keadaan yang dibutuhkan digunakan sebagai dasar pembuatan
model pemberdayaan TKLN terkait perbaikan kualitas sumberdaya alam dan lingkungan permukiman daerah asal. Pembuatan model pemberdayaan
ini sangat didukung oleh kelembagaan-kelembagaan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan luar negeri dan sumberdaya alam serta lingkungan
permukiman. Dalam melakukan analisis kelembagaan, diterapkan konsep knowledge creation
. Hal ini dilakukan untuk memasukkan unsur pembelajaran dalam proses pengembangan kelembagaan tersebut.
Kelembagaan TKLN dan sumberdaya alam dan lingkungan permukiman kemudian dikaji melalui analisis kelembagaan. Kelembagaan-kelembagaan
TKLN juga kondisi sumberdaya alam dan lingkungan permukiman sangat dipengaruhi oleh kebijakan-kebijakan yang ada sehingga analisis kebijakan
mutlak diperlukan agar penelitian dapat menghasilkan pembahasan yang lebih komprehensif.
3.1.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Secara teknis penentuan lokasi penelitian ditentukan di kawasan basis TKLN dan memiliki kualitas sumberdaya alam dan lingkungan
permukiman yang terbatas. Penetapan lokasi penelitian ini dilakukan berdasar data dan pertimbangan-pertimbangan lain yang dapat memperkuat
penetapan lokasi tersebut. Data Direktorat Jenderal Pembinaan Tenaga Kerja Luar Negeri Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi tahun 2008
menunjukkan bahwa selama 14 tahun 1994-2008 warga Indonesia yang bekerja di luar negeri berjumlah 4.300.000 orang dengan negara-negara
tujuan utamanya adalah negara di kawasan Asia Pasifik Malaysia dan Timur Tengah Saudi Arabia. Sebagian besar TKLN berasal dari daerah-
51 daerah di pulau Jawa yaitu Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa
Tengah. Selama setengah dekade tersebut 1994-1999 menunjukkan bahwa wilayah pengirim TKLN terbanyak adalah Provinsi Jawa Barat. Berdasar
kondisi ini maka lokasi penelitian secara sengaja purposive ditetapkan di Jawa Barat.
Tahap berikutnya, lokasi penelitian difokuskan di Kabupaten Cianjur sebagai wilayah kantong TKLN sejak permulaan sejarah pengiriman tenaga
kerja luar negeri dari Indonesia. Kabupaten Cianjur sampai saat ini masih dikenal sebagai daerah basis TKLN terutama tenaga kerja perempuan
dengan negara tujuannya Arab Saudi. Untuk kepentingan survei dan terfokusnya kajian lebih lanjut, lokasi penelitian ditetapkan di Desa
Kertajaya, Kecamatan Tanggeung, Kabupaten Cianjur. Lokasi penelitian ini secara fisik telah mengalami perkembangan yang cukup positif. Sebagian
besar para TKLN yang dapat bekerja di luar negeri dan mengirimkan pendapatannya ke daerah asal telah mendistribusikan uang tersebut untuk
renovasi rumah dan atau membuat rumah baru. Perbaikan lingkungan apabila dilihat dari perubahan fisik lingkungan permukiman akibat migrasi
internasional TKLN akan terlihat lebih signifikan. Secara detil gambaran umum lokasi yang akan menjadi tempat penelitian dijabarkan pada Bab 4.
3.1.3. Pengumpulan dan Analisis Data