Membangun Proses Penempatan TKLN Sebagai Sebuah Sistem

156 menjadi pertimbangan apakah kepastian penentuan biaya dan besarannya memang layak dan tidak menyudutkan TKI. Dalam kata lain, perlu dikaji tentang kebenaran penentuan biaya dan besarannya yang seharusnya berorientasi untuk melindungi TKI. Permasalahan dalam penetapan biaya penempatan TKI ini memerlukan pemikiran dan penetapan bersama stakeholders para pemangku kepentingan. Berdasarkan kajian di lapang, diketahui sistem penempatan TKI belum mengenal pendekatan direct-hiring. Prosesnya masih melalui sistem yang melibatkan PPTKIS dan pengguna jasa TKLN di luar negeri. Oleh karenanya perlu menginisiasi forum pemangku kepentingan di dalam negeri yang memperhatikan kekhasan daerah.

2. Membangun Proses Penempatan TKLN Sebagai Sebuah Sistem

Melihat pada konteks lokasi kajian yang memiliki rentetan mata rantai panjang mulai dari daerah asal keberangkatan TKLN hingga ke lokasi penempatan bekerja di negara tujuan dan juga banyaknya stakeholder yang terlibat, maka kerangka kebijakan yang akan dikembangkan memang jelas berpotensi menjadi suatu kebijakan yang memberdayakan TKLN. Namun perlu diingat bahwa proses pemberdayaan tersebut adalah sebuah sub-sistem dari proses pengelolaan pengiriman TKLN secara keseluruhan yang satu sub- sistem ke sub-sistem lainnya saling terkait sebagaimana dilukiskan dalam Gambar 6.9. Artinya, pemberdayaan TKLN selain perlu dikembangkan bersama semua pihak berkepentingan stakeholders di daerah asal, juga perlu melibatkan pihak-pihak lain di negara tempat TKLN bekerja. Sebagai sebuah sistem, setiap bagian dari sub-sistem itu memiliki tingkat kepentingan yang sama. Permasalahan dalam satu sub-sistem akan mempengaruhi kinerja sub-sistem secara keseluruhan. Dengan demikian, maka pemberdayaan tenaga kerja tidak cukup hanya dijalankan di dalam negeri, akan tetapi lebih dari itu perlu juga 157 dilakukan di luar negeri, khususnya di negera-negara tujuan TKLN bekerja. Keberdayaan TKLN di luar negeri, dengan sendirinya akan berpengaruh terhadap keberdayaan TKLN semasa pulang dan berkumpul kembali dengan keluarga dan masyarakat di daerah asalnya. Gambar 6.9. Proses Pengelolaan Penempatan Bekerja ke Luar Negeri sebagai Suatu Sistem Pemberdayaan TKLN Berbagai dampak dapat muncul sebagai hasil dari keberdayaan tenaga kerja. Hal yang paling langsung dapat dirasakan adalah dampak ekonomi dimana TKLN purna yang telah selesai melaksanakan kontrak kerjanya di negara tujuan kemudian kembali ke daerah asal dengan membawa uang pesangon mereka bekerja. Selain itu, dampak sosial dan kebudayaan juga akan muncul dengan adanya kepulangan TKLN purna ke daerah asal mereka. Bentuk-bentuk kebudayaan baru yang dibawa oleh TKLN purna dari negara tempat mereka bekerja dan diperkenalkan kepada keluarga dan masyarakat di daerah asalnya akan mengiring proses kepada akulturasi budaya. Pada gilirannya, kepulangan TKLN purna ini juga akan memberikan dampak pada Re k r u it m e n t TKI Pu r n a Be k e r j a di LN Pe n a m pu n ga n Bia y a Pe n gor ga n isa sia n Pe la t ih a n Ke n ya m a n a n Ke a m a n a n Pe la y a n a n PERLI N D UN GAN D a m pa k Ek on om i D a m pa k Ke le m ba ga a n D a m pa k Bu da y a Ke pu la n ga n D a m pa k Sosia l D a m pa k Pe n ge lola a n SD A Pe m be r a ngk a t a n 158 pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan permukiman di daerah asal mereka.

6.2.4. Pendekatan Penerapan Kebijakan PTKLNPSL