II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mangrove
Kata mangrove merupakan perpaduan antara bahasa Portugis yaitu mangue dan bahasa Inggris yaitu grove McNae 1968. Dalam bahasa Inggris,
kata mangrove digunakan baik untuk komunitas pohon-pohonan atau rumput- rumputan, atau semak belukar yang tumbuh di daerah pesisir, maupun untuk
jenis tumbuhan lainnya yang berasosiasi dengannya. Sedangkan dalam Bahasa Portugis, kata mangrove digunakan untuk jenis tumbuhan, dan kata mangal
untuk komunitas hutan, yang terdiri atas jenis mangrove tersebut. Sementara itu, menurut UU Nomor 5 tahun 1967, kata mangrove berarti vegetasi hutan yang
tumbuh diantara garis pasang surut, tetapi juga dapat tumbuh pada pantai karang atau dataran koral mati, yang diatasnya ditimbuni selapis tipis pasir atau
lumpur, atau pada pantai berlumpur Darsidi 1986.
2.1.1 Komposisi Jenis Mangrove dan Parameter Lingkungannya
Komunitas mangrove di Indonesia memiliki keragaman hayati tertinggi di dunia, dengan jumlah total kurang lebih 89 spesies, yang terdiri atas 35 spesies
tanaman, 9 spesies perdu, 9 spesies liana, 29 spesies epifit dan 2 spesies parasitik Nontji 1987. Beberapa jenis yang umum dijumpai di wilayah pesisir
Indonesia adalah: bakau Rhizophora, api-api Avicennia, pedada Sonneratia, tanjang Bruguiera, nyirih Xylocarpus, tengar Ceriops dan buta-buta
Exoecaria. Menurut laporan Departemen Kehutanan tahun 1982, luas areal mangrove di Indonesia tercatat 4.25 juta ha, dan tersebar di seluruh wilayah
Indonesia. Sedangkan berdasarkan laporan PHPA-AWB tahun 1987, luas areal mangrove di Indonesia tinggal 3.24 juta ha Agustono 1996.
Komposisi jenis tumbuhan penyusun komunitas mangrove ditentukan oleh beberapa faktor lingkungan, terutama jenis tanah, genangan pasang surut dan
salinitas Bengen 1997. Pada wilayah pesisir yang terbuka, jenis pohon yang dominan dan merupakan pohon perintis adalah api-api dan pedada. Api-api lebih
suka hidup pada tanah berpasir agak keras, sedangkan pedada pada tanah berlumpur lembut. Pada daerah yang terlindung dari hempasan ombak,
komunitas mangrove biasanya didominasi oleh bakau. Lebih ke arah daratan hulu pada tanah lempung yang agak pejal, biasanya tumbuh komunitas tanjang.
11 Paku laut Acrostichum aureum dan jeruju Acanthus ilicifolius, seringkali
dijumpai di daerah pinggiran pohon-pohon mangrove sebagai tumbuhan bawah Dahuri 1996. Jenis palma yang disebut nipa Nypa fruticans, merupakan salah
satu komponen penyusun komunitas mangrove dan seringkali tumbuh di tepian sungai ke arah hulu dengan pengaruh air tawar yang sangat dominan.
Parameter lingkungan utama yang menentukan kelangsungan hidup dan pertumbuhan mangrove adalah pasokan air tawar, salinitas, stabilitas substrat,
dan pasokan nutrien. Ketersediaan air tawar dan parameter salinitas yang mengendalikan efisiensi metabolisme dari ekosistem mangrove, dipengaruhi oleh
frekwensi dan volume air tawar, frekwensi dan volume pertukaran pasang surut, dan tingkat evaporasi. Stabilitas substrat dipengaruhi oleh kecepatan aliran air
tawar dan muatan sedimen yang dikandungnya, laju limpasan arus pasang surut, serta gaya gelombang Berwick 1983. Sedangkan pasokan nutrien bagi
ekosistem mangrove, dipengaruhi oleh berbagai proses yang saling terkait, meliputi masukan ion-ion mineral organik dan anorganik, serta pendaur ulangan
nutrien secara internal melalui jaring makanan berbasis detritus.
2.1.2 Fungsi dan Manfaat Ekosistem Mangrove