89
4.1.3.1.2 Bagian Internal Tubuh
Secara umum, tubuh kepiting bakau terbagi atas empat area, yakni area pencernaan, yang terdapat pada bagian anterior tubuh; area pernapasan, yang
terdapat diantara bagian antero-lateral dan postero-lateral tubuh; area jantung, yang terdapat pada bagian lateral tubuh; dan area pembuangan, yang terdapat
pada bagian posterior tubuh kepiting bakau. Pada area pencernaan, terdapat sebuah lambung, yang dihubungkan dengan tubuh melalui sepasang otot
anterior dan otot posterior lambung, sepasang lobus anterior hepatopankreas, dan lobus lateral hepatopankreas, serta sepasang gonad, yang melintang pada
bagian dorsal lobus anterior dan posterior hepatopankreas. Pada area pernapasan, terdapat sepasang insang. Masing-masing insang
dibentuk oleh satu seri lempengan lamela-lamela. Pada area jantung terdapat kantong perikardial, jantung dan pembuluh-pembuluh darah arteri. Sedangkan
pada area pembuangan, terdapat lobus posterior hepatopankreas, gonad yang melintang pada bagian dorsal lobus posterior hepatopankreas, serta umbai usus
bagian belakang. Gambaran morfologi bagian-bagian internal tubuh kepiting bakau jantan dan betina, tersaji pada Gambar 32 dan Gambar 33.
1 Organ Reproduksi
Organ reproduksi merupakan organ penting pada tubuh kepiting bakau, yang mendukung proses reproduksi mulai dari proses kawin kopulasi, yakni
ketika kepiting bakau jantan melakukan transfer kantong sperma spermatophore, hingga proses pemijahan dan inkubasi telur pada tubuh
kepiting bakau betina. Organ kelamin kepiting bakau jantan terdiri atas gonad terbagi atas testis dan vas deferens, saluran ejakulasi
ejaculatory duct,dan penis
penile papilla, yang menyatu dengan alat kopulasi disebut pleopodgonopod
copulatory pleopod. Organ kelamin kepiting bakau betina, terdiri atas gonad ovarium, saluran telur
oviduct, dan wadah sperma spermatheca, serta sebuah organ pelengkap alat kelamin yang disebut pleopod
atau gonopod. Peopodgonopod tersebut proses reproduksi, mulai dari proses kawin kopulasi, yakni proses transfer
spermatphore oleh jantan, ke dalam spermatheca di tubuh betina, hingga proses pemijahan dan inkubasi telur.
Gonad kepiting bakau jantan, secara keseluruhan lebih kecil dari gonad betina. Pada jantan belum dewasa kelamin, gonad umumnya berukuran kecil,
90 berwarna krem sampai putih buram, sulit dikenal dan sulit diikuti alurnya. Tetapi
pada individu dewasa kelamin, gonad terlihat mencolok. Gonad kepiting bakau jantan merupakan organ berpasangan, yang berbentuk huruf H, terletak di bawah
karapaks, serta melintang diatas lobus anterior dan lobus lateral hepatopankreas. Bagian gonad satu dengan lainnya, terhubung di bagian belakang lambung.
Gonad kepiting bakau jantan, terdiri atas dua bagian yaitu testis dan vas deferens. Vas deferens kemudian terbagi lagi atas tiga bagian sesuai letaknya,
yakni: vas deferens anterior VDA, vas deferens median VDM dan vas deferens posterior VDP. Pasangan testis melintang sepanjang hepatopankreas,
dan bertemu pada bagian posterior lambung menuju VDA dan VDM, serta merupakan sepasang organ berbentuk tabung tipis putih bergelung yang
menyerupai kumparan. Vas deferens anterior dan vas deferens median kadang- kadang tidak jelas pembagiannya. Meskipun demikian, kedua organ ini dapat
dibedakan melalui warna. Vas deferens anterior berwarna putih sampai krem kekuningan, sedangkan vas deferens median berwarna putih keabu-abuan atau
putih buram Vas deferens anterior dan vas deferens median, menuju ke bagian ventral
tubuh membentuk vas deferens posterior, yang mengisi area bagian posterior perikardium. Bagian ini berwarna merah muda lemah sampai merah muda pucat,
dan mudah terlihat pada kepiting bakau jantan dewasa. Vas deferens selanjutnya menuju ke
saluran ejakulasi ejaculatory duct, yang membuka ke arah ventral
ruas coxa dari kedua kaki renang. Saluran tersebut menuju penis, yakni
semacam tabung yang terletak pada dasar organ dan disebut pleopod atau gonopod. Pleopodgonopod digunakan kepiting bakau jantan sebagai alat
kopulasi untuk transfer spermatophore ke dalam spermatheca pada tubuh
kepiting bakau betina. Gambaran morfologis gonad dan pleopod kepiting bakau jantan, serta gonadovarium,
oviduct dan spermatheca kepiting bakau betina dapat dilihat pada Gambar 34. Gonad kepiting bakau betina ovarium juga
merupakan organ berpasangan yang melintang di atas hepatopankreas, berbentuk huruf H, serta meluas ke arah posterior tubuh dan bertemu pada
bagian posterior perikardium. Gonad kemudian menuju sepasang oviduct yang
menghubungkan gonad dengan wadah sperma spermatheca, yang terletak
diantara otot-otot bagian ventral tubuh. Wadah sperma selanjutnya akan menuju ke arah bukaan kelamin, yang terletak pada ruas keenam
thorachic sternum.
91
Gambar 32 Struktur anatomis bagian internal tubuh kepiting bakau Scylla serrata jantan
a secara utuh, b setelah jantung diangkat modifikasi: Warner 1977 dan Heasman 1980
Gambar 33 Struktur anatomis bagian internal tubuh kepiting bakau Scylla serrata
betina a secara utuh, b setelah jantung dan lobus posterior hepatopankreas diangkat modifikasi: Warner 1977
testis insang
epipod maxilliped bagian depan perut
otot lambung posterior
ostium jantung
Umbai usus bagian tengah
vas deferens posterior vas deferens anterior
bagian bawah perut
Kantong perikardial lobus posterior
hepatopankreas lobus lateral hepatopankreas
lobus anterior hepatopankreas a
testis
insang vas deferens anterior
vas deferens posterior vas deferens median
Bagian bawah perut lobus lateral hepatopankreas
lobus posterior hepatopankreas b
otot lambung anterior otot lambung posterior
ovarium insang
I
jantung ostium
Bagian depan perut Bagian bawah perut
Arteri lateral Kantong udara
Lobus lateral hepatopankreas
ovarium lobus anterior hepatopankreas
Epipod maxilliped I
lobus posterior hepatopankreas a
ovarium spermatheca
insang bagian bawah perut
umbai usus tengah otot dorsal
b
92
Gambar 34 Gonad a dan pleopodgonopod b kepiting bakau Scylla serrata jantan;
ovarium oviduct dan spermatheca kepiting bakau Scylla serrata betina
c dalam rongga tubuh d setelah dikeluarkan dari rongga tubuh Selain organ kelamin tersebut di atas, pada tubuh kepiting bakau betina
terdapat organ pelengkap kelamin yang juga disebut pleopodgonopod. Berbeda dengan fungsinya pada kepiting bakau jantan, pleopodgonopod Gambar 35
pada kepiting bakau betina, berfungsi sebagai tempat menempel massa zigote
selama proses inkubasi berlangsung. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pleopodgonopod berfungsi juga sebagai alat penunjang inkubasi telur kepiting
bakau.
Gambar 35 Pleopodgonopod kepiting bakau Scylla serrata betina
4.1.3.2 Jenis