6 individu betina matang gonad, dalam kaitannya dengan karakteristik habitatnya.
Dapat juga dikaji distribusi temporal kepiting bakau betina matang gonad, serta parameter fisik dan kimia lingkungan yang mempengaruhi distribusi tersebut.
Kajian aspek reproduksi kepiting bakau yang dilakukan, meliputi: performa reproduksi, potensi reproduksi, dan evaluasi efektivitas ablasi tangkai mata
kepiting bakau. Performa reproduksi kepiting bakau, dilakukan melalui kajian determinasi struktur morfologis dan anatomis tubuh kepiting bakau, untuk
memperoleh data dan informasi tentang karakter dewasa kelamin dan frekwensi ukuran dewasa kelamin, karakter pembeda jenis kelamin, serta karakter
perkembangan gonad, embrio dan larva kepiting bakau. Potensi reproduksi kepiting bakau, dikaji melalui analisa rasio kelamin, frekwensi pemijahan dan
rekruitmen kepiting bakau di wilayah perairan mangrove Desa Blanakan, Tanjung Laut dan Mayangan.
Evaluasi efektivitas ablasi tangkai mata kepiting bakau, dilakukan secara terkontrol di tambak dan di laboratorium, meliputi: evaluasi perkembangan
gonad, embrio dan larva, yang dihasilkan oleh induk kepiting bakau yang diberi perlakuan ablasi tangkai mata dan tanpa perlakuan ablasi tangkai mata alami.
Untuk menjamin keberhasilan ablasi, sebelumnya dilakukan eksplorasi sistem neurosecretory sel-sel neurosecretory atau organ-X dan sinus gland pada
jaringan tangkai mata kepiting bakau melalui analisa histokimia. Diagram perumusan dan pendekatan masalah penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendapatkan data dan informasi tentang
1. Struktur populasi kepiting bakau, meliputi: ukuran minimum dan maksimum, pola distribusi, pola pertumbuhan, parameter pertumbuhan
dan umur teoritis, serta laju mortalitas kepiting bakau yang tertangkap pada wilayah perairan mangrove Desa Blanakan, Tanjung Laut dan
Mayangan. 2. Distribusi spasial dan distribusi temporal kepiting bakau, berdasarkan
karakteristik habitat lingkungan pada wilayah perairan mangrove Desa Blanakan, Tanjung Laut dan Mayangan.
7 3. Performa reproduksi kepiting bakau, meliputi: karakter pembeda jenis
kelamin, karakter dewasa kelamin dan frekwensi ukuran dewasa kelamin, serta karakter perkembangan gonad, embrio, dan larva.
4. Potensi reproduksi kepiting bakau, meliputi: rasio kelamin, frekwensi pemijahan dan rekruitmen kepiting bakau, pada wilayah perairan
mangrove Desa Blanakan, Tanjung Laut dan Mayangan. 5. Efektivitas ablasi tangkai, melalui evaluasi perkembangan gonad, embrio
dan larva dari induk kepiting bakau yang diberi perlakuan ablasi tangkai mata dan induk tanpa perlakuan ablasi tangkai mata induk alami
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah 1. Data dan informasi tentang struktur populasi dan potensi reproduksi
kepiting bakau pada wilayah perairan mangrove Desa Blanakan, Tanjung Laut dan Mayangan, dapat digunakan untuk menentukan
bentuk pengelolaan populasi kepiting bakau secara tepat pada ketig wilayah tersebut.
2. Data dan informasi tentang distribusi spasial kepiting bakau menurut jenis, jenis kelamin, kelas ukuran dan individu betina matang gonad
dalam kaitannya dengan karakteristik habitatnya, dapat digunakan sebagai bahan kajian dalam upaya konservasi populasi dan habitat
kepiting bakau. 3. Data dan informasi tentang distribusi temporal kepiting bakau betina
matang gonad, dalam kaitannya dengan parameter fisik dan kimia lingkungan, dapat digunakan untuk menentukan musim dan puncak
musim pemijahan kepiting bakau, serta parameter lingkungan yang terkait dengan proses pemijahan, sebagai bahan pertimbangan dalam
upaya konservasi populasi dan habitat kepiting bakau. 4. Data dan informasi tentang performa reproduksi kepiting bakau, dapat
dijadikan sebagai informasi dalam penyediaan induk, bahan acuan dalam usaha budidaya pembenihan untuk tujuan rehabilitasi populasi
kepiting bakau. 5. Data dan informasi tentang struktur jaringan tangkai mata kepiting
bakau, dapat digunakan untuk menentukan posisi ablasi tangkai mata
8 yang tepat, dalam upaya mempercepat laju pematangan gonad. Data
dan Informasi ini, dapat digunakan sebagai bahan acuan bagi usaha budidaya pembenihan, untuk tujuan rehabilitasi populasi kepiting bakau.
1.5 Hipotesis.