15 Scylla tranquebarica Fabricius dan Scylla serrata var. paramamosin
Estampador. Meskipun demikian, menurut Stephenson dan Campbell 1960 dalam Watanabe et al. 2001, genus Scylla hanya memiliki satu jenis saja yaitu
Scylla serrata. Hal yang sama juga diyakini oleh Alcock 1989 dalam Sulaeman dan Naevdal 2000, yang menyatakan bahwa Scylla dari perairan India terdiri
atas satu jenis yaitu Scylla serrata. Demikian pula halnya dengan Moosa et al. 1985, yang mendukung kesimpulan tersebut melalui kajian terhadap kepiting
bakau di perairan Indonesia. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka berdasarkan hasil penelitiannya dengan menggunakan metode Allozyme
electrophoresis dan mitocondria DNA, Keenan et al. 1998 menyatakan bahwa kepiting bakau terdiri atas empat jenis yaitu: Scylla serrata, S. tranquebarica,
S. pararamosain dan S. olivacea.
2.2.2 Taksonomi dan Identifikasi Menurut Moosa 1981, untuk mengenal dan memberikan diagnosa dari
tiap jenis krustasea, terlebih dahulu diperlukan pengetahuan tentang istilah bagian-bagian tubuh yang biasanya dipergunakan dalam taksonomi binatang
yang bersangkutan. Dijelaskan pula bahwa bagian-bagian tubuh penting yang digunakan dalam pengenalan jenis dari famili Portunidae adalah
1. Karapaks carapace, yaitu selubung kepala-dada serta bagian-bagian yang ada di atasnya.
2. Jumlah, bentuk dan sifat duri pada bagian dahi karapaks rostrum 3. Jumlah, bentuk dan sifat duri pada tepi antero-lateral karapaks
4. Bentuk sudut postero-lateral tubuh 5. Bagian-bagian yang terdapat pada ruas-ruas kaki jalan periopod,
terutama dari pasangan kaki pertama yang berbentuk capit cheliped dan pasangan kaki terakhir yang berbentuk dayung
6. Bentuk tutup abdomen dan bentuk pleopod 7. Bentuk mulut terutama maxilliped III
8. Bentuk bagian ruas dasar antenne Basal antennal joint. Kriteria-kriteria tersebut di atas tidak semuanya berlaku untuk satu genus. Ada
kriteria yang dapat digunakan untuk genus yang satu, tetapi tidak penting atau kurang penting bila digunakan pada genus yang lain. Meskipun demikian, ada
16 kriteria yang sama-sama dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis-jenis dari
beberapa genus. Secara umum, ciri dari jenis-jenis organisme yang tergolong dalam famili
Portunidae adalah: karapaks pipih atau agak cembung, berbentuk heksagonal atau agak persegi, bentuk umum adalah bulat telur memanjang atau berbentuk
kebulat-bulatan, karapaks umumnya berukuran lebih lebar dari pada panjangnya dengan permukaan yang tidak selalu jelas pembagiannya; tepi antero-lateral
karapaks berduri lima jarang kurang dari lima kecuali pada subfamili Podophthalminae sampai sembilan buah; dahi lebar, serta terpisah dengan jelas
dari sudut supraorbital dan memiliki jumlah duri dua sampai enam buah; antenne antennulae kecil, terletak melintang atau menyerong; pasangan kaki terakhir
berbentuk pipih menyerupai dayung, terutama pada dua ruas terakhir ada beberapa genus yang berkaki tidak berbentuk demikian Moosa 1981.
Sedangkan ciri kepiting bakau secara khusus menurut Sulistiono et al. 1992, adalah: karapaks berbentuk cembung dan halus, lebar karapaks satu
setengah dari panjangnya; bentuk alur yang menyerupai huruf H antara area pencernaan gastric area dan area jantung cardiac area jelas; empat duri
berbentuk segitiga pada bagian dahi berukuran sama, serta memiliki orbit yang lebar dengan dua celah.
Kathirvel dan Srinivasagam 1992 yang membedakan kepiting bakau berdasarkan habitatnya di wilayah Indo-Pasifik, menyatakan bahwa ada dua
jenis dari genus Scylla yaitu S. serrata dan S. tranquebarica, yang adalah sejenis dengan S. oceanica. Kedua spesies ini dibedakan melalui warna tubuh dan
habitatnya. S. serrata hidup pada lobang-lobang di hutan mangrove sementara S. tranquebarica yang memiliki ukuran tubuh lebih besar adalah perenang bebas.
Sebaliknya Estampador 1949, menggolongkan kepiting bakau ke dalam dua kelompok, yaitu banhawin dan mamosain. Kelompok Banhawin terdiri atas
individu dengan warna tubuh hijau, dan memiliki tandapola poligonal pada semua kaki dan cheliped-nya. Sedangkan kelompok kedua adalah individu
berwarna coklat gelap dan tidak memiliki tandapola apapun pada kaki-kaki dan cheliped-nya. Kepiting banhawin adalah perenang bebas, sedangkan kelompok
mamosain tinggal menetap di dalam lobang. Jenis S. oceanica dan S. tranquebarica digolongkan kedalam kelompok banhawin yakni sebagai perenang
17 bebas, sedangkan S. serrata digolongkan ke dalam kelompok mamosain yaitu
yang hidup di dalam lobang-lobang pada areal mangrove. Untuk membedakan keempat jenis dari genus Scylla, Estampador 1949
mempergunakan warna sebagai salah satu faktor pembeda utama, walaupun menurut Warner 1977, identifikasi jenis berdasarkan warna tubuh saja mungkin
akan keliru, karena kondisi setempat seperti cahaya, panas dan warna latar belakang habitat tempat kepiting bakau hidup, dapat berdampak terhadap
dispersi pigmen pada tubuh kepiting bakau. S. oceanica dan S. tranquebarica mempunyai warna dasar kehijauan atau hijau keabu-abuan, atau disebut juga
warna hijau buah zaitun, sedangkan S. serrata dan S. serrata var. paramamosin mempunyai warna dasar hijau merah kecoklatan atau coklat keabu-abuan
sampai abu-abu. Estampador 1949, mengkaji juga beberapa perbedaan morfologis untuk membedakan keempat jenis dari genus Scylla seperti: sumber
pembuat warna, bentuk H pada karapaks, bentuk duri pada dahi karapaks, bentuk duri pada fingerjoint dan bentuk rambutsetae Tabel 1.
Tabel 1 Karakteristik jenis kepiting bakau Scylla spp. menurut Estampador 1949
Warna dan ciri morfologis
Scylla oceanica
Scylla tranquebarica
Scylla serrata Scylla serrata
var. paramamosin
Warna karapaks Hijau keabu-
abuan Hijau buah zaitun
Coklat merah se- perti karat
Coklat kehijauan
Sumber pigmen polygonal
Pada capit dan semua kaki
jalan Hanya pada
bagian terakhir kaki jalan
Tidak ada Pigmen
putih pada bagian
terakhir dari kaki-kaki
Bentuk alur “H” pada karapaks
Dalam Dalam tidak dalam
Relatif tidak
begitu dalam
Bentuk duri depan Tajam Tajam Tumpul Sedang Bentuk duri pada
“fingerjoint” Kedua duri jelas
dan runcing Kedua duri jelas
dan satu agak tumpul
Duri tidak ada dan berubah
menjadi vestigial -
Bentuk Rambutsetae
Melimpah pada karapaks
- Hanya pada
hepatic area -
Selain perbedaan warna dan perbedaan morfologis tubuh, telah dikembangkan suatu teknik baru untuk memperoleh status taksonomi dari jenis
organisme tertentu, yaitu melalui analisa genetik. Analisa ini merupakan suatu komponen penting dari penelitian taksonomi dan biologi perikanan, dan
umumnya dikembangkan melalui pendekatan karakter-karakter individu dari suatu jenis organisme, yang tidak terpengaruh oleh kondisi lingkungan. Analisa
ini telah dikembangkan terhadap kepiting bakau oleh Keenan et al. 1998, yang
18 kemudian merubah klasifikasi genus Scylla dari klasifikasi sebelumnya, dengan
karakter tiap jenis seperti pada Tabel 2. Klasifikasi jenis kelamin kepiting bakau dapat dilakukan secara eksternal.
Menurut Moosa et al. 1985, ruas-ruas pada tutup abdomen kepiting bakau jantan umumnya sempit dan berbentuk segitiga, sedangkan ruas-ruas pada tutup
abdomen kepiting bakau betina berukuran lebar dan sedikit membulat. Tabel 2 Karakter jenis kepiting bakau Scylla spp. menurut Keenan et al. 1998.
Jenis Fakror pembeda ciri morfologis
Pola poligon dan warna
Chela dan kaki-kakinya memiliki pola poligon yang sempurna untuk kedua jenis kelamin dan pada abdomen betina. Warna
bervariasi dari ungu, hijau sampai hitam kecoklatan
Duri pada dahi Tinggi, tipis dan agak tumpul dengan tepian yang cenderung
cekung dan membulat
Scylla serrata
Duri pada bagian luar
cheliped Dua duri tajam pada propondus dan sepasang duri tajam
pada carpus
Pola poligon dan warna
Chela dan dua pasang kaki jalan pertama berpola poligon serta dua pasang kaki terakhir dengan pola bervariasi. Pola
poligon juga terdapat pada abdomen betina dan tidak pada abdomen jantan. Warna bervariasi mirip dengan S. serrata
Duri pada dahi
Tumpul dan dikelilingi celah sempit
Scylla tranquebarica
Duri pada bagian luar
cheliped Dua duri tajam pada propondus dan sepasang duri tajam
pada carpus.
Pola poligon dan warna
Chela dan kaki-kakinya berpola poligon untuk kedua jenis kelamin. Warna bervariasi dari ungu sampai coklat
kehitaman.
Duri pada dahi Tajam, berbentuk segitiga dengan tepian yang bergaris lurus
dan membentuk ruang yang kaku
Scylla paramamosain
Duri pada bagian luar
cheliped Pada dewasa tidak ada duri pada bagian luar carpus dan
sepasang duri agak tajam yang berukuran sedang pada propondus sedangkan pada juvenil duri di bagian luar carpus
tajam.
Pola poligon dan warna
Chela dan kaki-kakinya tanpa pola poligon yang jelas untuk kedua jenis kelamin dan pada abdomen betina saja. Warna
bervariasi dari oranye kemerahan sampai coklat kehitaman.
Duri pada dahi Tumpul dan dikelilingi raung-ruang yang sempit
Scylla olivacea
Duri pada bagian luar
cheliped Umumnya tidak ada duri pada carpus. Sedangkan pada
bagian propondus duri mengalami reduksi dari tajam ke tumpul
2.2.3 Daur Hidup