Daya Dukung Fisik Daya Dukung Ekowisata Pesisir di Gugus Pulau Togean 1. Daya Dukung Ekologi

125 terkait dengan kegiatan yang selalu dinilai dengan uang atau ada kecenderungan pergeseran nilai individualis kurangnya rasa saling tolong-menolong, dan perubahan cara berpakaian. Selain itu, keberadaan wisatawan belum memberikan pengaruh yang signifikan dalam sisi ekonomi dan perubahan kualitas hidup masyarakat lokal sehingga keberadaan wisatawan disikapi dengan biasa saja. Terkait dengan kenyamanan masyarakat lokal dengan keberadaan wisatawan, hasil penelitian menunjukkan bahwa beragam pendapat maupun penilaian masyarakat lokal dan wisatawan tentang rasio yang optimum antara wisatawan dengan masyarakat lokal. Umumnya masyarakat lokal menyatakan bahwa selain karena pertambahan jumlah kunjungan wisatawan, ketidaknyamanan masyarakat dapat terganggu terutama disebabkan oleh cara berpakaian wisatawan dan interaksi sosial. Namun jika masyarakat diberi keleluasaan memilih rasio wisman dengan masyarakat lokal, maka sebanyak 94 responden menyatakan satu wisatawan berbanding 1-30 orang penduduk lokal 64 memilih 1 berbanding 20. Ini berarti bahwa ada kemungkinan keberadaan seorang wisman dapat mengganggu kenyamanan 1 atau pun 30 orang masyarakat lokal, tergantung cara interaksi antar wisatawan dengan penduduk lokal dan perilaku individu wisman. Jika diasumsikan jumlah penduduk usia produktif dan lanjut di Kecamatan Togean wilayah gugus Pulau Togean pada tahun 2009 sebanyak 9 839 jiwa, dan bahwa ada interaksi antara wisatawan dengan masyarakat setempat, maka maksimum jumlah wisatawan berkunjung ke kawasan wisata Togean 492 orang per hari masih lebih kecil dari daya dukung ekologi 692 orang. Hal ini sesuai dengan Saveriades 2000, bahwa ketidaknyamanan seseorang dapat membatasi penerimaannya ketika orang lain masuk untuk berinteraksi Social Carrying Capacity, walaupun secara ekologi Biological Carrying Capacity masih tersedia relung untuk orang tersebut masuk berinteraksi.

4.3.4. Daya Dukung Fisik

Daya dukung fisik terkait dengan kebutuhan ruang untuk fasilitas wisata pesisir tanpa mengganggu kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan serta kenyamanan penggunanya. Cara yang dilakukan adalah membandingkan antara standar kebutuhan ruang WTO 1981 dalam Wong 1991 dengan realitas penggunaan kawasan pulau untuk wisata saat ini. Beberapa indikator penting yang 126 digunakan adalah kapasitas pantai, kapasitas kamar, kepadatan penginapan, dan keberadaan fasilitas marina selengkapnya disajikan pada Tabel 27. Tabel 27 Kebutuhan ruang untuk fasilitas wisata pesisir No Uraian Realitas di Gugus Pulau Togean Standar Kebutuhan Fasilitas Wisata Pesisir Keterangan 1. Fasilitas pantai Setiap kamar 2 penghuni, memiliki 1 buah WC, 1 bak mandi, dan 1 pancuran. 1 unit pancuran disediakan di luar cottage untuk memenuhi 10 orang Fasilitas kebersihan yang setara dengan 5 buah WC, 2 buah bak mandi dan 4 pancuran air untuk setiap 500 orang Sesuai 2. Kepadatan penginapan - 93 tempat tidur per hektar - Tersedia 300 tempat tidur total 150 kamar 60-100 tempat tidurhektar Sesuai 3. Fasilitas marina - Ukuran - Kapasitas pelabuhan - Lahan Setiap usaha wisata memiliki 1 tambat kapal dengan jumlah 1 – 3 boatjetty - 150-200 perahukapal wisata - 75-150 perahuha - 100 perahuha untuk parkir, penyimpanan dan perbaikan Sesuai Sumber: Data Primer Yang Diolah 2009. Tabel 27 menunjukan bahwa secara fisik, fasilitas wisata pesisir di setiap lokasi usaha wisata pesisir belum melebihi daya dukung standar kebutuhan fasilitas. Setiap kamar yang disediakan oleh pengusaha wisata dipakai untuk 2 orang turis. Namun pada musim puncak dan cottage tertentu, kebutuhan hunian terkadang melebihi daya tampung kamar 150 kamar yang mencapai 300 orang per hari atau 13 800 orang per tahun, sehingga wisatawan menggunakan ruang tunggu, restoran dan pantai menggunakan tenda sebagai tempat tidur darurat. Kondisi ini harusnya dimanfaatkan oleh penduduk lokal untuk melayani turis, menyediakan transportasi ke obyek wisata pesisir dan peralatan standar wisata pesisir misalnya alat snorkeling sesuai keinginan turis.

4.3.5. Integrasi Keempat Dimensi Daya Dukung