107
4.2.1. Kesesuaian Pemanfaatan untuk Ekowisata Selam
Komunitas terumbu karang dan obyek menarik lain dapat dimanfaatakn sebagai atraksi ekowisata bahari kategori wisata selam. Keberadaan obyek wisata
terumbu karang umumnya terdapat di kedalaman perairan di bawah 20 meter Barnes and Hughes 2004; Kinsman 1964 dalam Supriharyono 2007.
Romimohtarto dan Juwana 2009, terumbu karang masih dapat tumbuh baik sampai pada kedalaman maksimum 40-60 m, tergantung sebagian besar pada
kecerahan air. Selain kedua parameter sebelumnya, persyaratan lain penilaian kesesuaian lokasi wisata selam yakni persentase tutupan komunitas terumbu karang,
jumlah genus karang, jumlah genus ikan karang dan kecepatan arus. Terdapat 5 lima stasiun pengamatan dalam studi ini yang dianalisis kesesuaiannya bagi
kegiatan ekowisata selam. Kelima stasiun tersebut adalah stasiun II Pulau Kadidiri, stasiun III Coral Garden, stasiun VI Teluk Kilat, stasiun VIII Desa
Katupat, dan stasiun XIII Bomber. Khusus stasiun XIII, memiliki atraksi wisata sejarah yakni bekas pesawat tempur Amerika Serikat B24 bukan komunitas
terumbu dan asosiasinya, sementara parameter jarak pandang di dalam perairan, kedalaman dan kecepatan arus masih tetap sama dengan keempat stasiun lainnya.
Hasil analisis kesesuaian pemanfaatan perairan gugus Pulau Togean untuk wisata selam menurut stasiun pengamatan disajikan pada Tabel 20 dan Gambar 17.
Tabel 20 Hasil analisis kesesuaian untuk kegiatan ekowisata bahari kategori wisata selam di gugus Pulau Togean
Stasiun Lokasi Stasiun Pengamatan
Nilai Kesesuaian Wisata Selam Indeks
Kelas II
Pulau Kadidiri 44.62
S2 Sesuai Bersyarat III
Coral Garden 87.69
S1 Sesuai VI
Teluk Kilat 53.85
S2 Sesuai Bersyarat VIII
Desa Katupat 69.23
S1 Sesuai XIII
Bomber24 78.46
S1 Sesuai Rata-rata
66.77 S2 Sesuai Bersyarat
Sumber: Data Primer yang Diolah 2009. Berdasarkan Tabel 20, ketiga stasiun yang sesuai untuk kegiatan ekowisata
selam memiliki ciri pada kealamiahan terumbu karang, ikan dan parameter kualitas perairan stasiun III, dan stasiun VIII dicirikan pada kualitas perairan yang sesuai,
terumbu karang yang ditunjang oleh nilai budaya yang menjaga obyek wisata.
108
Gambar 17 Peta kesesuaian kawasan untuk ekowisata selam di gugus Pulau Togean
109 Stasiun XIII memiliki keunggulan dalam hal nilai sejarah, pendidikan dan masyarakat
yang menjaga situs sejarah tersebut. Davis and Tisdell 1995, salah satu alasan turis untuk melakukan kegiatan wisata selam adalah ketertarikan akan keunikan bawah laut
secara khusus seperti formasi geologi, bongkahan kapal yang tenggelam shipwrecks termasuk juga pesawat terbang, dan kehidupan bawah laut. Lokasi yang berada pada
kategori sesuai bersyarat untuk kegiatan wisata selam adalah stasiun II dan VI. Hal ini disebabkan karena hanya 2 parameter ekologi di wilayah perairan ini termasuk dalam
kategori sesuai yakni kecerahan dan kedalaman air, sementara dari sisi terumbu karang termasuk pada kategori sesuai bersyarat. Berdasarkan parameter sosial, stasiun
II termasuk kategori sesuai bersyarat, sedangkan satasiun VI sesuai untuk ekowisata selam kawasan DPL. Kategori sesuai bersyarat dapat ditingkatkan kelasnya menjadi
sesuai jika dilakukan upaya pengelolaan sumberdaya alam dan budaya, baik yang sifatnya merehabilitasi dan mengkonservasi sumberdaya alam yang rusak maupun
mengoptimalkan prasarana dan sarana pendukung wisata selam. Perbedaan kelas kesesuaian wisata selam ditentukan oleh parameter-parameter
yang memiliki bobot yang lebih besar dibanding lainnya. Parameter yang terkait dengan obyek wisata terumbu karang dan keberadaan obyek wisata sejarah
memiliki bobot tertinggi oleh karena faktor-faktor tersebut merupakan daya tarik utama kegiatan wisata selam, sementara persyaratan lainnya berperan dalam
menunjang kesehatan ekosistem terumbu karang. Berdasarkan persyaratan kesesuaian kegiatan wisata selam, selain kelima stasiun yang dikaji pada dasarnya terdapat 5
stasiun lain stasiun IV, V, IX, XI dan XII yang memungkinkan untuk dianalisis kesesuaiannya. Stasiun X, secara keseluruhan parameter tidak memenuhi persyaratan
ekologi wisata selam tetapi memenuhi persyaratan sosial. Hasil wawancara terhadap dive master, stasiun IV, IX dan XII dapat memenuhi persyaratan kegiatan wisata
selam walaupun terdapat faktor pembatas yang permanen yakni kecepatan arus yang tinggi tidak sesuai, dan secara sosial perlu kerjasama dengan masyarakat lokal.
Stasiun V dan X memiliki faktor pembatas dalam hal komunitas terumbu karang, kedalaman dan kecepatan arus, dan serta kurangnya data terkait dengan kondisi
tutupan dan genus terumbu karang, serta jumlah genus ikan. Hasil analisis spasial menunjukkan bahwa luas kawasan yang sesuai untuk ekowisata bahari kategori selam
yakni 24.80 ha, kategori sesuai bersyarat 3 536.20 ha dan kategori tidak sesuai 47 320.00 ha.
110
4.2.2. Kesesuaian Pemanfaatan untuk Ekowisata Snorkeling