Atribut pada Dimensi Sosial

150

3. Atribut pada Dimensi Sosial

Dimensi sosial pada model pengelolaan ekowisata pesisir ini menfokuskan pada keberadaan wisman yang berkunjung ke lokasi wisata di gugus Pulau Togean. Berdasarkan data statistik tahun 2007 diperoleh kunjungan wisman mancanegara ke Kepulauan Togean sebanyak 3 122 orang, namun yang berkunjung ke gugus Pulau Togean berdasarkan hasil wawancara 6 usaha wisata mencapai 2 050 orang per tahun 2008. Nilai-nilai koefisien variabel dan konstanta dari sumberdaya ekowisata dan infrastruktur diperoleh dari nilai-nilai koefisien regresi linear berganda untuk data series kunjungan, perubahan luasan terumbu karang, biaya akomodasi dan aksesibilitastransportasi, analisis deskriptif hasil analisis pada bab sebelumnya dan referensi terkait. Penggunaan 2 dua metode pertama didasarkan pada konsep dasar yang dibangun dalam penelitian ini yakni kunjungan wisman pada suatu kawasan wisata pesisir dipengaruhi oleh faktor-faktor penarik dan faktor lain sebagai pilihan alternatif. Faktor-faktor penarik wisman untuk ke lokasi wisata togean terdiri atas kepuasan terhadap kualitas sumberdaya alam togean terumbu karang, pantai dan mangrove, kualitas ekowisata budaya dan kualitas infrastruktur penunjang ketersediaan akomodasi dan aksesibilitas. Faktor-faktor luar yang menyebabkan wisman keluar memilih obyek wisata lain terdiri atas living cost, kenyamanan wisman dan harga produk wisata di kawasan lain. Nilai-nilai atribut ketersediaan obyek ekowisata pesisir mE sebesar 1.91, ketersediaan wisata budaya 0.63, ketersediaan infrastruktur penunjang wisata mC sebesar 4.26, harga produk wisata lokasi lain 0.0022 dan biaya hidup selama berwisata atau living cost 0.00093 diperoleh dari hasil analisis regresi berganda hasil analisis disajikan pada Lampiran 13. Koefisien regresi living cost merupakan nilai yang diperoleh jika harga produk wisata saat ini sebesar Rp1.86 juta. Jika terjadi peningkatan harga produk wisata karena ketidakpastian ekonomi dan atau kerusuhan ketidaknyamanan, maka seharusnya nilai koefisien living cost meningkat atau pun jika terjadi sebaliknya. Diasumsikan harga produk koefisien ketidaknyamanan naik sebesar Rp3.00 juta, perubahan peningkatan dalam living cost sebesar 0.0015. Nilai atribut kepuasan keberadaan ekowisata alam gE, ekowisata budaya gR dan infrastruktur gC masing-masing 0.5 merupakan 151 setengah dari nilai dari konstanta saturasi hubungan antara laju kunjungan dengan kualitas SDA, kualitas atraksi nilai budaya dan kualitas infrastruktur setempat, dimana konstanta ini menggunakan nilai dari Casagrandi and Rinaldi 2002. Modal, nilai dan luas kawasan awal yang digunakan sebagai pembagi koefisien kualitas obyek ekowisata dan infrastruktur diperoleh dari nilai proporsi awal untuk pengembangan ekowisata budaya dan dana infrastruktur, serta penjumlahan luas obyek ekowisata terumbu karang, mangrove dan pantai berpasir. Initial jumlah penduduk kecamatan Togean menunjukkan 9 839 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk 3.8 pertahun BPS Kabupaten Tojo Una-Una 2008. Keberadaan level jumlah penduduk memiliki kepentingan terhadap laju pencemaran, dan menilai rasio antara wisman dengan masyarakat lokal.

4.5.2. Kondisi Optimal Basis Pengelolaan Ekowisata Pesisir