Jenis dan Sumber Data Penelitian

49

3.2. Jenis dan Sumber Data Penelitian

Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi data cross section dan data time series. Data cross section bersumber dari data primer yakni data yang dikumpulkan melalui metode observasi dan pengukuran langsung terhadap obyek penelitian di lapangan. Obyek penelitian ini adalah obyek yang terkait dengan kegiatan wisata pesisir antara lain kawasan terumbu karang, hutan mangrove, pantai, kualitas perairan, wisatawan, masyarakat, pengusaha wisata, infrastruktur penunjang, dan instansi terkait dengan pengelolaan TNKT. Jenis data, peralatan dan metode yang digunakan dalam pengumpulan data biofisik, sosial, ekonomi dan kelembagaan, selengkapnya disajikan pada Tabel 2 dan 3. Tabel 2 Jenis data biofisik yang diukur No. Parameter Stasiun Baku mutu AlatMetode Keterangan I . . . XIV A. Fisika-Kimia 1. BOD 5 mgl 10 Titrasi Lab 2. COD mgl - Titrasi Lab 3. Oksigen terlarut mgl 5 DO meter Insitu 4. Amonia mgl 2 Spektrofotometer Lab 5. Ph 6.5 - 8.5 pHmeter In situ 6. Salinitas o oo Alami Refraktometer In situ 7. Suhu o C Alami Termometer Insitu 8. Kekeruhan NTU 5 Turbidimeter Insitu B. BiologiNon-biologi 1. Tutupan terumbu karang - MeteranLine Intercept Transect In situ Data sekunder 2. Kerapatan dan Luasan mangrove - MeteranTransek garis In situData sekunder 3. Luasan pantai berpasir m 2 - Meteran In situ 4. Jenis ikan - - Data Sekunder C . Hidrooseanografi 1. Kecerahan m 6 Secchi disk In situ 2. Pasang surut m - - Data Sekunder 3. Kecepatan arus cmdet - Layang-Layang Arus, kompas dan Stopwach In situ 4. Kedalaman air m - Tali penduga meteran In situ Keterangan: = Baku Mutu Wisata Pesisir Kepmen Negara LH No. 51 Tahun 2004. Sumber data sosial ekonomi diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan kuesioner dan peralatan visual. Kelompok contoh dalam penelitian ini meliputi kelompok pengelola wisata pesisir, wisatawan asing, masyarakat lokal, dan pegawai instansi yang terkait dengan pengelolaan pariwisata, Dinas Perikanan dan Kelautan, dan TNKT. 50 Tabel 3 Jenis data sosial ekonomi dan kelembagaan No. KOMPONEN DATA ATRIBUT SUMBERMETODE PENGUMPULAN DATA 1. Karakteristik sosial dan budaya masyarakat Pemanfaatan SDA, partisipasi masyarakat dalam pengelolaan wisata pesisir, persepsi dan perilaku masyarakat terhadap wisatawan, pengetahuan tentang ekowisata, jumlah dan pertumbuhan penduduk, konflik, etnis, nilai budaya lokal, dan kualitas hidup masyarakat Sumber: Data primer dan sekunder Metode: Wawancara dan studi literatur 2. Operasional usaha wisata pesisir Profil usaha wisata pesisir, modal dan biaya operasional, harga produk wisata, permintaan dan penawaran produk wisata, upah tenaga kerja, promosi, cottagehotel, manajemen wisata, dermaga, sarana penunjang, peralatan wisata, keselamatan, jenis dan penanganan limbah. Sumber: Data primer Metode: Wawancara dan pengamatan 3. Kelembagaan Regulasi TNKT, aturan formal DPL Teluk Kilat, pembagian peran stakeholders terkait pemerintah, swasta dan masyarakat, aturan adatkelompok, lembaga ekonomi, regulasi usaha wisata, izin tinggal, infrastruktur penunjang, penegakan hukum Sumber: Data primer dan sekunder Metode: Wawancara dan studi literatur 4. Profil Wisatawan Karakteristik personal wisatawan, perjalanan turis dan motivasi berkunjung ke wisata togean, persepsi dan perilaku wisatawan, penilaian ekonomi terhadap obyek wisata dan biaya yang dikeluarkan, penilaian terhadap pelayanan dan ketersediaan infrastruktur, dan jumlah wisatawan Sumber: Data primer dan sekunder Metode: Wawancara Pemangku kepentingan dalam kegiatan ekowisata pesisir meliputi penduduk lokal termasuk lembaga swadaya masyarakat LSM, pemerintah, sektor swasta dan wisatawan Orams 1999. Mengingat populasi penduduk lokal dan wisatawan cukup besar dengan karakteristik pada setiap kumpulan beragam, maka penentuan contoh keduanya menggunakan metode pengambilan sampel kumpulan cluster sampling Cooper and Emory 1996. Kedua kumpulan populasi tersebut selanjutnya dipilih secara purposive sampling dengan dasar pertimbangan bahwa contoh yang akan diambil masih mempertahankan keterwakilan karakteristik yang beragam umur, pendidikan, pendapatan, asal negara untuk contoh wisatawan, pengetahuan tentang ekowisata, dan lainnya dari contoh pada setiap kumpulan. Adapun jumlah contoh n untuk setiap kumpulan populasi masyarakat lokal dan wisatawan ditentukan dengan menggunakan beberapa persamaan berikut Scheaffer et al. 1986; Bengen 2000: ∑ = + − = 2 1 2 2 2 2 4 1 i i i i i N B N N n i σ σ ..................................................................... 3.1 51 dimana: ˆ 2 θ α V db t B =               − = = i i i i i i st N n N n s N db t X V db t 2 2 2 2 ˆ α α ...... 3.2 N i = total populasi setiap kumpulan ke-i orang n i = jumlah contoh pada setiap kumpulan orang σ i 2 = s i 2 = 1 1 2 − − ∑ = i n j j n x x = simpangan baku contoh pada kumpulan ke-i .. 3.3 i = 2 kumpulan sampel 1= turis dan 2= masyarakat lokal Berdasarkan persamaan 3.1 dan 3.2, maka total contoh minimum yang diperlukan dalam penelitian ini adalah 80 orang 30 wisatawan dan 50 penduduk lokal perhitungan penentuan contoh disajikan pada Lampiran 1. Berdasarkan pertimbangan kevalidan dan hasil analisis data, maka total contoh yang diambil ditingkatkan sebanyak 120 orang 50 contoh wisatawan dan 70 contoh masyarakat. Mengingat jumlah populasi yang terbatas, penentuan contoh pada usaha wisata dan pegawai instansi pemerintah menggunakan metode penunjukkan langsung purposive sampling dengan pertimbangan keterwakilankompetensi contoh terhadap informasi pengelolaan wisata pesisir. Kelompok ini menggunakan seluruh anggota populasi sebagai contoh. Total contoh dari instansi terkait berjumlah 11 contoh yang mewakili instansi dari tingkat provinsi sampai desa, dan keseluruhan pengusaha wisata di gugus Pulau Togean yakni berjumlah 6 usaha penginapan. Data time series yang digunakan bersumber dari data sekunder yakni melalui pengumpulan data dari instansi terkait dan pernah melakukan penelitian di wilayah penelitian. Pengumpulan data sekunder dimulai dengan penelusuran data citra satelit digital Landsat dan peta dasar guna mengidentifikasi parameter kualitas perairan dalam satuan waktu tertentu dan posisi lokasi di gugus Pulau Togean. Data citra satelit dalam penelitian ini bersumber dari Biotrof dan Bakosurtanal, sementara jenis data sekunder lainnya diperoleh dari Conservation International Indonesia, Balai Taman Nasional Kepulauan Togean, BKSDA Provinsi Sulawesi Tengah, Perguruan Tinggi hasil penelitian, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten maupun Provinsi, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Tojo Una- Una, Bappeda Kabupaten Tojo Una-Una dan BPS. 52 3.3. Metode Analisis 3.3.1. Analisis Deskriptif dan Principal Component Analysis