Daya Dukung Ekonomi Daya Dukung Ekowisata Pesisir di Pulau-Pulau Kecil

36 adanya kemampuan teknologi yang mendukungnya Seidl and Tisdell 1999. Sementara K S yang memiliki ukuran populasi maksimal lebih rendah dapat bertahan dalam setiap sistem sosial cenderung untuk mengkonsumsi dan membebani sumberdaya biofisik sehingga kontra produktif terhadap pertumbuhan sehingga nilainya relatif lebih rendah Davis and Tisdell 1996. Terganggunya pola, tatanan atau sistem kehidupan dan sosial budaya manusia individu, kelompok pemakai ruang tersebut, yang dapat dinyatakan sebagai ruang sosialnya, juga merupakan gambaran telah terlampauinya batas daya dukung sosial ruang tersebut Seidl and Tisdell 1999. Pada kegiatan pariwisata, terlampauinya daya dukung menyebabkan dampak yang mengganggu kenyamanan atau kepuasan pemakai kawasanruang ini. Pada tingkat intensitas pemanfaatan yang tinggi, maka kegiatan tersebut akan mempengaruhi daya dukung ekologi kawasan wisata.

2.5.4. Daya Dukung Ekonomi

Daya dukung ekonomi adalah tingkat produksi skala usaha yang memberikan keuntungan maksimum dan ditentukan oleh tujuan usaha secara ekonomi pengelolaan usaha wisata. Dalam hal ini digunakan parameter-parameter kelayakan usaha secara ekonomi, misalnya maksimum keuntungan, maksimum tenaga kerja yang diserap oleh kegiatan pemanfaatan PPK, lama pengembalian investasi dan multiplier effect usaha tersebut Tisdell 1998a; McLeod and Cooper 2005. Produk wisata diperoleh dari kombinasi antara potensi sumberdaya resources, modal capital, tenaga kerja labour dan kemampuan mengelola management yang akan dipasarkan sebagai barang ekonomi. Sektor ekowisata menyumbang peran ekonomi secara mikro maupun makro. Kegiatan ekowisata dalam aspek mikro ekonomi menghasilkan kajian produk- produk wisata, kemasan, kualitas dan kuantitas, pelaku dan harga. Umumnya produk wisata memiliki karakteristik yang sama dengan barang konsumsi. Produk tersebut disajikan dengan karakteristik yang sangat beragam, dan sangat fleksibel dipilih oleh wisatawan. Pada sisi makro ekonomi, sektor ekowisata membahas tentang share ekonomi, pendapatan dan tenaga kerja, maupun keterkaitan ekonomi. Sektor ekowisata tidak berjalan sendirian dalam perekonomian suatu wilayah. Ia membutuhkan infrastruktur transportasi, telekomunikasi, listrik dan air bersih, selain dukungan dari sektor perdagangan maupun pakaian, makanan dan minuman, 37 baik dari dalam maupun luar negeri Sathiendrakumar 1989. Peran sektor ekowisata dapat dilihat dari ukuran tenaga kerja, pendapatan, PDRB maupun total produksi. Umumnya, besaran pengaruh masing-masing ukuran dari atau terhadap sektor ekowisata diperlihatkan melalui nilai pengganda multiplier. Makin tinggi nilai pengganda semakin besar peran sektor ekowisata dalam perekonomian wilayah. Nilai income multiplier ekowisata berkisar antara 0.4 hingga 1.2 Depbudpar 2007. Besaran income multiplier memperlihatkan bahwa ekowisata dapat menggerakkan aktifitas perekonomian lokal dan regional. Manfaat ekonomi lainnya adalah kenaikan kesejahteraan penduduk lokal. Fisik lingkungan dan budaya di sekitar mereka, yang sehari-hari dihadapi, akan memberikan dampak langsung bagi keberlangsungan hidupnya. Karenanya, ukuran ini menjadi penting terutama bagi yang mendiami di sekitar wilayah-wilayah yang terancam kepunahan protected area. Sebagian pendapatan penduduk lokal yang dapat diidentifikasi adalah jasa pemandu, pemilik penginapan, driver, penjual cindera mata, atau jasa lainnya. Upaya menghitung dampak ekowisata terhadap ekonomi lokal berhasil dilakukan pada Dorrigo National Park di New South Wales, Australia, dengan hasil kontribusi 7 dari PDRB dan 8.4 mampu menyerap tenaga kerja Tisdell 1998a. Selain memperoleh manfaat ekonomi bagi masyarakat dan ekonomi secara nasional, kegiatan ekowisata juga berdampak pada terancamnya kelestarian sumberdaya terutama perairan laut yakni melalui pencemaran. Pencemaran lingkungan dan degradasi sumberdaya perairan laut berdampak pada penurunan nilai ekonomi wisata. Penurunan nilai manfaat ini disebabkan oleh meningkatnya biaya konservasi termasuk biaya pengendalian pencemaran cost of pollution dan penurunan penerimaan revenue oleh masyarakat dan pajak bagi pemerintah akibat degradasi sumberdaya atau penurunan kualitas produk wisata. Ini berarti bahwa penurunan kualitas produk wisata akibat pencemaran lingkungan perairan laut menyebabkan penurunan permintaan akan produk wisata bahari Tisdell 1998.

2.6. Konsep Efektivitas Pengelolaan Sumberdaya Pesisir