141 penurunan nilai IEPEP. Namun, secara umum atribut yang dikeluarkan dari
analisis EFANSIEC dapat dikatakan penting dalam mempengaruhi perubahan indeks pengelolaan ekowisata pesisir.
Atribut-atribut pengungkit penting untuk setiap dimensi pengelolaan ekowisata pesisir secara berturut-turut dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Dimensi Ekologi
Atribut pada dimensi ekologi yang perlu ditingkatkan efektivitas pengelolaannya dalam kegiatan ekowisata pesisir di gugus Pulau Togean adalah
kesesuaian kawasan PPK untuk ekowisata mangrove dan kesesuaian kawasan untuk ekowisata selam. Kedua atribut tersebut memiliki peran dalam penentuan
posisi kegiatan ekowisata pesisir secara langsung saat ini wisata mangrove dan wisata selam. Jika aktivitas ekowisata selam menunjukkan arah yang tidak sesuai
secara ekologi, ini berarti bahwa parameter yang terkait langsung dengan obyek ekowisata selam terumbu karang terjadi gangguan. Demikian pula kegiatan
ekowisata mangrove yang sudah tidak sesuai, menunjukan bahwa terdapat parameter kesesuaian yang telah terganggu misalnya kerapatan, jenis mangrove dan
asosiasinya yang berkurang. Dikhawatirkan, ketidaksesuaian kegiatan ekowisata mangrove dan selam memberikan pengaruh negatif terhadap kegiatan lain seperti
ekowisata snorkeling dan pantai. Wong 1998, penurunan luasan mangrove menyebabkan peningkatan erosi pantai yang selanjutnya berpengaruh terhadap
keberadaan cottage dan wisata pantai. Hal ini disebabkan oleh adanya interaksi antara ekosistem mangrove dengan ekosistem terumbu karang melalui 5 lima tipe
interaksi yakni fisik, bahan organik terlarut, bahan organik partikel, migrasi fauna, dan dampak manusia Ogden dan Gladfelter dalam Bengen 2001. Chazottes et al.
2002; ISRS 2004 menyatakan bahwa persentase karang yang terancam oleh aliran permukaan dari daratan antropogenik diperkirakan mencapai lebih dari 50
, sedangkan menurunnya kualitas air akibat pencemaran menambah tekanan terhadap karang hingga mencapai 30 . Iftekhar and Islam 2004, pengelolaan
mangrove dapat menggunakan pendekatan integrated coastal zone management ICM guna mencegah dampak kerusakan alami seperti sedimentasi, erosi maupun
minimalisir dampak badai dan tsunami. Salah pendekatan yang digunakan dalam ICM adalah konsep ekowisata yang memuat tentang perlunya kegiatan wisata
142 berbasis konservasi sumberdaya alam guna meningkatkan kualitas obyek wisata
dan peningkatan nilai ekonomi dan sosial Katon et al. 2000.
b. Dimensi Ekonomi