145 adalah milik mereka bersama. Tugas pemerintah saat ini adalah memberikan
arahan  yang jelas tentang  fungsi dan manfaat hutan mangrove agar  tidak  terjadi konflik kepentingan dalam pengelolaan mangrove dalam jangka panjang.
e.  Gabungan Dimensi
Hasil analisis leverage menggunakan metode EFANSIEC menunjukkan bahwa atribut-atribut yang memiliki nilai perubahan RMS yang tinggi adalah harga
produk ekowisata pesisir  dimensi ekonomi, daya dukung ekowisata pesisir  dan kualitas perairan dimensi ekologi,  kenyamanan wisman  dan masyarakat lokal
sosial dan efektivitas pelaksanaan aturan fee bagi konservasi sumberdaya. Hasil simulasi 1 menunjukkan bahwa jika atribut dengan nilai perubahan RMS terendah
dikeluarkan dari analisis leverage  menyebabkan penurunan IEPEP. Namun perubahan nilai IEPEP  pada simulasi 1 masih lebih kecil dibanding perubahan
nilai  IEPEP  pada simulasi 2, dimana atribut diversifikasi kegiatan ekowisata dikeluarkan dalam analisis leverage.  Peningkatan nilai IEPEP  dari 62.50
menjadi 65.91  disebabkan karena skor diversifikasi  kegiatan  ekowisata sangat rendah. Ini menunjukkan bahwa atribut diversifikasi kegiatan ekowisata memiliki
peran penting dalam perubahan nilai indeks pengelolaan ekowisata  sehingga pengelolaannya dilakukan dengan mengoptimalkan kegiatan ekowisata pesisir baik
yang sudah sesuai dengan kawasan dan yang berpotensi dikembangkan. Selain atribut harga, diperlukan juga perbaikan pengelolaan pada pelaksanaan
regulasi fee konservasi guna mempertahankan dan meningkatkan kelestarian obyek wisata pesisir.   Kegiatan yang dilakukan adalah mengoptimalkan penggunaan dana
konservasi untuk menjaga dan rehabilitasi terumbu karang dan mangrove, serta mengoptimalkan kegiatan wisata budaya lokal.  Pengaturan dalam kunjungan
wisman pada musim puncak diharapkan dapat memberi kenyamanan berwisata dan kenyamanan bagi tuan rumah masyarakat lokal.
Beberapa nilai statistik terkait dengan kevalidan metode analisis skala multidimensi disajikan pada Tabel 30.
Tabel 30  menunjukkan bahwa nilai-nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis ini dapat diandalkan untuk menyatakan bahwa hasil penelitian ini baik dan
valid untuk diaplikasikan. Nilai “stress” yang diperoleh dari prosedur MDS pada metode EFANSIEC per dimensi dan gabungan menunjukkan nilai “stress” di
146 bawah 20  . Nilai koefisien determinasi R
2
yang diperoleh cukup besar dan relatif sama untuk seluruh dimensi sehingga hasil analisis dalam penelitian ini
dianggap valid. Namun secara umum jika salah satu atribut dalam suatu dimensi dihilangkan dalam analisisnya, maka akan mengurangi tingkat kevalidan hasil R
2
menurun dan nilai “stress” meningkat. Tabel 30 Nilai statistik yang berkaitan dengan hasil EFANSIEC
No. Dimensi Pengelolaan
dan Statistik Terkait Hasil Analisis Efansiec
Basis 1
2 1.
Ekologi Stress
0.1325 0.1348
0.1334 R2
0.9542 0.9539
0.9539 Iterasi
2 2
2 2.
Ekonomi Stress
0.1520 0.1714
0.1723 R2
0.9441 0.9398
0.9382 Iterasi
2 2
2 3.
Sosial Stress
0.1723 0.1819
0.1819 R2
0.9382 0.9352
0.9352 Iterasi
2 2
2 4.
Kelembagaan Stress
0.1806 0.1956
0.1956 R2
0.9374 0.9354
0.9354 Iterasi
2 2
2 5.
Gabungan Stress
0.1298 0.1297
0.1306 R2
0.9560 0.9559
0.9562 Iterasi
2 2
2
Keterangan:
1 = Simulasi menghilangkan atribut yang memiliki persentase perubahan RMS terendah 2 = Simulasi menghilangkan atribut yang memiliki persentase perubahan RMS tertinggi
Berdasarkan hasil metode Efansiec, maka penilaian kepentingan sensitivitas suatu atribut tidak hanya didasarkan pada nilai perubahan  RMS dan indeks saja,
akan tetapi juga didasarkan pada skor atribut dan nilai-nilai statistik yang dihasilkan. Nilai skor yang rendah cenderung menyebabkan nilai RMS tinggi, nilai
indeks dan R
2
yang rendah. Sebaliknya nilai skor yang tinggi cenderung menyebabkan nilai RMS  rendah, nilai indeks dan R
2
yang tinggi.  Kedua kondisi tersebut dapat dijadikan dasar penentuan sebuah atribut dikatakan penting.
147
4.5. Optimasi Pengelolaan Ekowisata Pesisir di Gugus Pulau Togean