Perancangan Tata Letak Peralatan pada Unit Pengolahan Gambir Bergerak

106 Gambar 32. Unit Pengolahan Gambir Bergerak di Atas Trailer tampak kanan Berbeda dengan unit pengolahan bergerak yang digunakan untuk perbaikan teknologi produksi gambir masyarakat, maka pengaturan tata letak peralatan pada unit pengolahan bergerak untuk produksi katekin dan tanin juga berbeda. Seperti halnya pada unit pengolahan bergerak untuk perbaikan teknologi produksi gambir masyarakat, unit produksi katekin dan tanin juga dapat ditarik oleh truk kecil dengan daya angkut 1.5-2 ton. Rancangan tata letak peralatan produksi katekin dan tanin disajikanpada Gambar 33. Gambar 33. Rancangan Tata Letak Peralatan pada Unit Produksi Katekin dan Tanin Bergerak Spray dryer Spray dryer Generator set Kompresor udara Penukar Ion 30 cm x 60 cm Tangki 1 Pemanas Air Tangki Pencam- puran Sentrifus Tangki 2 Tangki 3 Tangki Air Panel kontrol Blower Blower 70 50 40 130 60 30 60 60 50 40 40 40 40 40 107

5.5 Perbaikan Pemasaran

Berbagai aktivitas peningkatan mutu dan pengembangan produk gambir harus diikuti pengembangan kegiatan pemasaran yang menjadi syarat mutlak keberhasilan pengembangan agroindustri gambir pada masa yang akan datang. Perbaikan yang hanya menekankan pada berbagai aspek teknis dan teknologis akan menyebabkan lemahnya posisi Indonesia dalam bisnis gambir dunia. Bahkan kelemahan dalam pemasaran telah menyebabkan agroindustri gambir Indonesia mengalami perkembangan yang lambat sebagaimana terjadi selama ini. Perbaikan pemasaran gambir perlu dilakukan dengan berbagai langkah berikut: Perluasan pasar domestik dan luar negeri Hal ini dilakukan seiring dengan upaya diversifikasi produk gambir sehingga mampu menjangkau berbagai segmen pasar. Diversifikasi produk akan mampu menciptakan pasar-pasar baru yang selama ini belum terjangkau. Kerjasama dalam pemasaran produk gambir Dalam pengembangan pasar ekspor untuk produk-produk hilir gambir, perlu dikaji kemungkinan kerja sama pemasaran dengan beberapa perusahaan dalam bisnis gambir yang telah lama menjalani bisnis gambir dunia. Hal ini perlu dikaji karena tidak mudah untuk mengalahkan pelaku bisnis yang telah memiliki akses pasar yang luas dan selama ini Indonesia belum mampu menjangkaunya. Dari sisi kebijakan strategis, perlu disiapkan model perjanjian kerja yang saling menguntungkan sehingga dengan kerja sama yang mungkin dilakukan tersebut, perusahan asing tidak harus melakukan investasi di Indonesia atau sebaliknya menikmati keseluruhan nilai tambah dari pengembangan produk hilir gambir di negaranya. Kajian-kajian seperti itu perlu dikembangkan untuk memberikan bahan pertimbangan bagi pemerintah pusat maupun daerah dalam persoalan investasi asing. Promosi, Merek dan Pencitraan Dalam perdagangan gambir selama ini, Indonesia mengekspor gambir asalan ke berbagai Negara tanpa merek dan promosi. Hal tersebut menyebabkan banyak 108 konsumen produk gambir lebih-lebih setelah gambir diproses menjadi berbagai produk oleh negara pengimpor tidak mengetahui bahwa yang produk mereka konsumsi tersebut berasal dari Indonesia. Karena itu, pada masa yang akan datang sangat diperlukan pemberian merek produk gambir ekspor baik sebagai komoditas maupun setelah gambir diproses lebih lanjut menjadi porduk bahan baku Industri maupun produk akhir yang dikonsumsi. Adanya pemberian merek, aktivitas promosi dan pencitraan menuntut perbaikan mutu produk gambir ekspor. Perbaikan harga di tingkat petani dan pedagang Untuk itu, perlu dilakukan standarisasi dan grading yang teliti untuk peningkatan mutu gambir masyarakat, serta pinalti untuk gambir bermutu rendah sampai pada tinggat tidak diterima di pasar. Untuk tujuan tersebut, dibutuhkan metode, peralatan dan bahan analisis yang cepat dan akurat serta sumberdaya manusia yang mencukupi dan mampu melayani kebutuhan penilaian mutu gambir masyarakat di tingkat pengumpul. Dengan berbagai keterbatasan, dari berbagai potensi perbaikan tersebut tidak seluruhnya harus dilakukan pada waktu yang sama. Sebagian perbaikan harus dilakukan lebih dahulu dan yang lain dapat dilakukan kemudian. Secara ringkas, kerangka perbaikan agroindustri gambir disajikan pada Gambar 34. Gambar 34. Kerangka Pengembangan Agroindustri Gambir Indonesia Perluasan Pasar Domestik Perluasan Pasar Ekspor Pengembangan Bahan Antara untuk Industri Diversifikasi Produk Akhir Penyediaan Bibit Unggul Perbaikan Teknologi Budidaya Tanaman Perbaikan Teknologi Pengolahan Penyiapan Teknologi untuk Pengembangan Produk Hilir Peremajaan Tanaman Gambir yang Sudah Tua Perluasan Lahan Baru Peningkatan Kemampuan SDM Peningkatan Penelitian dan Pengembangan Peningkatan Kemampuan Permodalan Perbaikan Kelembagaan