Studi Pendahuluan Tata Laksana Penelitian

42 industri gambir. Pengembangan yang perlu dilakukan meliputi perbaikan mutu dan teknologi produksi gambir rakyat, pengembangan industri hilir gambir untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih baik, perluasan dan penguatan pasar gambir, serta perbaikan kelembagaan untuk menjamin keberlangsungan program pengembangan serta membantu mengatasi permasalahan pendanaan yang dihadapi masyarakat. Mengingat tujuan yang ingin dicapai adalah pembagian keuntungan dan resiko yang lebih adil dalam rantai pasok gambir, maka diprediksikan manfaat finansial pengembangan agroindustri gambir bagi masyarakat. Untuk meningkatkan manfaat finansial tersebut, dikembangkan skenario kepemilikan usaha oleh masyarakat. Pada tahap awal, dana pengembangan berasal dari pemerintah atau lembaga keuangan, kemudian secara berangsur-angsur dialihkan kepemilikannya kepada masyarakat.

3.2.4 Formulasi Strategi Pengembangan Agroindustri Gambir

Tahapan ini dilakukan untuk menentukan strategi yang mungkin ditempuh untuk pengembangan agroindustri gambir pada masa yang akan datang. Tahap ini diawali dengan identifikasi strategi berdasarkan analisis SWOT, kemudian dilakukan pengelompokan berbagai alternatif strategi tersebut untuk penentuan prioritas. Untuk pemilihan tersebut, dirumuskan kriteria untuk mengevaliasi masing-masing alternatif. Dari sejumlah alternatif yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya, dilakukan pemilihan strategi yang dikaji lebih lanjut. Penetapan ini dilakukan dengan menggunakan Proses Hirarki Analitik.

3.2.5 Analisis Strategi Pengembangan Agroindustri Gambir

Pada tahap ini dilakukan analisis untuk memperkirakan pengaruh pengembangan yang dilakukan terhadap para pelaku dalam agroindustri gambir maupun masyarakat umumnya. Karena melibatkan banyak pihak dan perbaikan yang dilakukan meliputi banyak aspek dalam bisnis gambir, maka pada tahap ini juga dilakukan kajian mengenai perbaikan agroindustri gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota dengan pendekatan klaster. 43 Analisis yang dilakukan meliputi perubahan rantai pasok dengan pengembangan industri penghasil katekin dan tanin dari gambir asalan, analisis finansial pendirian industri katekin dan tanin serta perkiraan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Berbeda dengan analisis finansial yang umum digunakan dengan pendekatan teknoekonomi yang mempertimbangkan nilai waktu dari uang time value of money, dalam penelitian ini dilakukan analisis finansial dengan menggunakan nilai emas sehingga tidak terpengaruh oleh waktu. Selanjutnya, karena perkiraan manfaat melibatkan beberapa asumsi untuk perencanaan pada masa yang akan datang, maka dilakukan juga kajian untuk mengevaluasi pengaruh perubahan berbagai kondisi variabel terhadap manfaatnya bagi masyarakat maupun bagi bisnis gambir sendiri. Untuk itu, dilakukan beberapa analisis sebagai berikut: 1. Kajian pengaruh proporsi konversi ekspor gambir asalan ke dalam bentuk katekin dan tanin yang terkait dengan kemampuan pemasaran katekin dan tanin yang merupakan produk baru dalam bisnis gambir, perubahan pasokan gambir dari beberapa daerah serta perubahan biaya tetap dan biaya variabel transportasi terhadap total biaya transportasi dalam rantai pasok gambir. 2. Analisis sensitivitas dengan mengkaji pengaruh berbagai variabel yang meliputi proporsi konversi ekspor gambir asalan ke katekin dan tanin, harga jual katekin dan tanin serta harga gambir asalan dari masyarakat terhadap kinerja finansial bisnis katekin dan tanin. Di samping itu, dilakukan juga analisis untuk mengevaluasi pengaruh perubahan biaya-biaya operasi terhadap kinerja finansial bisnis katekin dan tanin. 3. Analisis manfaat berdasarkan perhitungan nilai tambah dengan skenario proposi pendanaan dari petani yang terlibat pada industri penghasil katekin dan tanin dari gambir asalan.

3.2.6 Penarikan Kesimpulan dan Rekomendasi

Pada tahap ini dirumuskan kesimpulan dan rekomendasi untuk pengembangan agroindustri gambir di Kabupaten Lima Puluh Kota khususnya, maupun agroindustri gambir Indonesia serta saran untuk penelitian selanjutnya.