Tujuan Penelitian Perikanan sero di Perairan Pantai Pitumpanua Kabupaten Wajo Teluk Bone suatu kajian ekologis

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil penelitian ini : • Sains Perikanan Laut: 1 Contoh analisis pengelolaan perikanan dengan pendekatan ekosistem dalam perikanan sero di Indonesia 2 Penerapan studi ekologi dan teknologi untuk pengembangan pengembangan perikanan tangkap • Pengelolaan Perikanan: 1. Input untuk pengelolaan perikanan sero di perairan pantai Pitumpanua Kabupaten Wajo, Teluk Bone 2. Pembelajaran untuk pengelolaan perikanan tangkap di kawasan pesisir di tempat lain 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Deskripsi Alat Tangkap Sero

Sero adalah salah satu jenis alat tangkap berbentuk perangkap besar yang sifatnya menetap, alat ini terbuat dari bilahan-bilahan bambu dan rotan yang bentuknya sedemikian rupa, dimana membentuk beberapa bagian ruang berbentuk segitiga yang tersusun satu di belakang dan alat ini umumnya dipasang memanjang dengan arah tegak lurus terhadap garis pantai Gunarso 1996. Nikonorov 1975 membedakan bagian perangkap sero dalam 3 bagian diantaranya: 1 penaju leader net untuk penghalau ikan, 2 badan body untuk berkumpulnya ikan sementara waktu sebelum masuk ke bunuhan, dan 3 bunuhan crib tempat tertahannya atau tertangkapnya ikan. Subani dan Barus 1989 menyatakan bahwa pada prinsipnya alat tangkap ini terdiri dari 4 bagian penting yang masing–masing disebut: penaju leader net, sayap wing, badan body dan bunuhan crib. Adapun fungsi dari bagian-bagian tersebut adalah sebagai berikut:

2.1.1 Penaju leader net

Penaju mempunyai peranan sangat penting dibandingkan dengan kedua sayap atau kaki lainnya, karena penaju merupakan leader net yang berfungsi untuk menghadang ikan dalam renang ruayanya Ayodhyoa 1981. Panjang penaju sangat bervariasi tergantung dari besar kecilnya sero. Menurut Nomura dan Yamazaki 1977 dalam Nikonorov 1975 menyatakan bahwa herring masih terus menyusuri leader net sampai pada jarak 300-3000 m dan lebih lanjut mempertegas bahwa perairan yang jernih leader net harus lebih panjang dibandingkan pada perairan keruh. Aslanova 1947 dalam Nikonorov 1975 menambahkan bahwa jenis ikan herring kecil menjaga jarak dengan leader net yaitu 1,5-2 m, tetapi ikan herring tetap berenang dan akhirnya membentuk schooling dan terkonsentrasi pada jarak 0,5 m dengan kedalaman 5-6 m.