dominan tertangkap apabila sero akan dipasang di muara sungai, perairan di sekitar mangrove atau lamun.
Pemasangan alat tangkap sero maupun penggunaan bahan alat tangkap sero oleh nelayan di perairan pantai Pitumpanua tidak didasari pertimbangan yang
cermat. Hal ini disebabkan karena selain kurangnya sosialisasi dari pemerintah setempat, juga karena tidak adanya dasar kebijakan yang tepat untuk pengelolaan
perikanan sero di daerah ini. Selama ini penangkapan sero di perairan pantai Pitumpanua berlangsung terus menerus sepanjang tahun dengan menggunakan
mata jaring ukuran yang sangat kecil 0,5 cm. Bila hal tersebut dibiarkan, maka tentunya berdampak pada berkurangnya stok sumberdaya pada masa akan datang,
karena dengan ukuran mata jaring yang sangat kecil tentunya ikan-ikan muda tidak dapat meloloskan diri untuk berkembang biak sebelum ditangkap. Parahnya
lagi karena alat tangkap ini di pasang pada daerah pantai yang merupakan daerah pemijahan dan pembesaran bagi juvenile berbagai jenis ikan dan biota lainnya.
Kajian ini bertujuan untuk menghitung proporsi ukuran layak tangkap setiap jenis ikan yang tertangkap pada experimental crib dan menganalisis L
50,
setiap jenis ikan yang dominan tertangkap dengan sero di perairan pantai Pitumpanua
Kabupaten Wajo Teluk Bone. Manfaat yang diharapkan yaitu sebagai dasar untuk menentukan kebijakan pengelolaan perikanan dalam hal pengaturan mata jaring
yang selektif pada daerah penangkapan sero sehingga sumberdaya perikanan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
7.2 METODE PENELITIAN
7.2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian
Kegiatan pembuatan desain kantong bunuhan experimental crib dilakukan pada tanggal 18 Nopember 2010 – 10 Januari 2011. Experimental
fishing dilakukan pada tanggal 15 Januari – 14 Mei 2011 di perairan pantai Pitumpanua Kabupaten Wajo, Teluk Bone.
7.2.2 Alat dan bahan
Alat dan bahan yang digunakan untuk pembuatan desain experimental crib dan experimental fishing adalah sebagai berikut :
Tabel 13 Jenis alat dan bahan yang digunakan pembuatan desain experimental crib dan experimental fishing selama penelitian
No Alat dan bahan
Jumlah Kegunaan Pembuatan desain experimental crib
1 Jaring trawl
D12x1
1 2
7,7 kg Desain jaring pengukuran selektivitas
2 Benang trawl D9
4 rol Benang jahit pembuatan experimental crib
3 Coban 4 buah
Untuk menjurai menjahit jaring 4
Tali nilon no 4 dan 5 4 kg
Tali ris experimental crib 5
Gunting 1 buah
Untuk keperluan memotong benang 6
Meteran 1 buah
Untuk pengukuran
Kegiatan experimental fishing
Perahu motor 1 unit
Sebagai sarana transportasi Sero
3 unit Experimental fishing
Serok 3 buah
Mengambil hasil tangkapan Tali nilon no 4 dan 5
2 kg Tali kolor experimental crib
Measuring Board 4 buah
Mengukur panjang ikan Mikrometer skrup caliper
1 buah Mengukur mata jaring dan waring
Plastik sample Tempat hasil tangkapan yang sudah disortir
Cool Boxkulkas 3 buah
Penyimpanan hasil tangkapan Timbangan Analitik
1 unit Menimbang sampel ikan per ekor
Kamera digital 1 buah
Pengambilan gambar Buku identifikasi ikan
Mengetahui jenis ikan Alat tulisdata sheet
Mencatat data Alat bantu lainnya
Digunakan di lapangan
7.2.3 Percobaan Penangkapan Ikan
Kegiatan percobaan penangkapan dilakukan melalui beberapa tahapan yaitu : tahapan desain experimental crib, tahapan pembuatan experimental crib,
tahapan pemasangan experimental crib, dan tahapan proses pengambilan hasil tangkapan. Hasil tangkapan yang didapatkan dari experimental crib dan cover-net
dianalisis untuk melihat sejauhmana kesesuaian mata jaring yang diujicobakan pada ketiga habitat.
7.2.3.1 Tahapan desain experimental crib
Percobaan pada alat tangkap sero ini hanya pada bagian bunuhan yang dimodifikasi dengan cara ketiga sero yang telah ditentukan pada daerah
penangkapan berbeda diberikan experimental crib yang ukuran mata jaringnya