Review Penelitian Sebelumnya Perikanan sero di Perairan Pantai Pitumpanua Kabupaten Wajo Teluk Bone suatu kajian ekologis

3 METODOLOGI UMUM

3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini mencakup kegiatan pengumpulan data berupa pengamatan lapangan dan experimental fishing yang dilaksanakan selama 4 bulan, yaitu sejak 15 Januari hingga 15 Mei 2011. Penelitian ini dilaksanakan di lokasi yang menjadi daerah pengoperasian sero di teluk Bone, tepatnya di perairan pantai Kecamatan Pitumpanua, Kabupaten Wajo yang terletak pada posisi 03 o 40’02” - 03 o 43 ’ 12” LS dan 120 o 25 ’ 12” - 120 o 26 ’ 42” BT Gambar 2. Gambar 2 Perairan pantai Pitumpanua Kabupaten Wajo, Teluk Bone.

3.2 Alat dan Bahan

Peralatan utama yang digunakan adalah 3 unit sero yang dilengkapi dengan bagian bunuhan khusus experimental crib. Bahan jaring crib tersebut memiliki ukuran mata jaring sebesar 4 cm. Sero tersebut adalah milik nelayan setempat, sedangkan experimental crib dibuat khusus untuk keperluan penelitian ini. Peralatan lain adalah peralatan pengambilan contoh air dan peralatan pengukur parameter lingkungan, seperangkat alat dan bahan laboratorium untuk pengamatan dan identifikasi serta sejumlah peralatan lain yang diperlukan selama pengumpulan data di lapangan. Daftar alat dan bahan yang dipakai selama penelitian ini dijelaskan secara lebih rinci di bagian metode penelitian pada Bab 5, 6, 7, dan 8.

3.3 Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan di lapangan dan laboratorium meliputi : 1 parameter kondisi perairan, seperti suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut DO, kecepatan dan arah arus air, plankton, zat hara perairan fosfat, silikat, dan nitrat, kadar klorofil a, dan plankton; 2 data yang diperlukan untuk menentukan trofik level ikan-ikan yang tertangkap sero meliputi data hasil tangkapan sero hasil tangkapan 16 trip, mulai tanggal 15 Januari – 14 Mei 2011 ; 3 data jenis dan jumlah ikan yang tertangkap hasil tangkapan 16 trip, mulai tanggal 15 Januari- 14 Mei 2011; 4 data tentang selektivitas sero yang dilengkapi dengan experimental crib dari 3 tiga unit sero yang ditempatkan di 3 habitat berbeda, yaitu muara sungai, padang lamun dan kawasan mangrove. Cara pengambilan untuk setiap jenis data tersebut disajikan dalam bagian metode penelitian pada Bab 5, 6, 7, dan 8. Data jenis pertama parameter kondisi perairan dikumpulkan di setiap habitat dalam 8 kali kesempatan dengan setiap dua mingguan pengamatan 22 Januari – 14 Mei 2011. Data jenis kedua untuk menentukan trofik level ikan dikumpulkan dari penelitian pendahuluan pada tanggal 24-26 Desember 2010 dan penelitian dilaksanakan pada 15 Januari – 15 Mei 2011, sedangkan data untuk menentukan selektivitas diperoleh dari 16 trip penangkapan ikan di setiap habitat.

3.4 Analisis Data

Analisis untuk membandingkan karakteristik kondisi lingkungan dan komunitas ikan di antara ketiga habitat yang tertangkap oleh sero dengan experimental crib dilakukan dengan menerapkan analisis ragam ANOVA dan principle component analysis PCA. Dalam perbandingan antar habitat tersebut ada dua faktor yang dipertimbangkan, yaitu faktor habitat H dan faktor waktu T, sedangkan uji signifikansi dilakukan pada taraf α = 0,05 Zar 1984 dan Petersen 1985. Oleh karena itu dalam model linier analisis ada faktor habitat, waktu, dan faktor interaksi antara habitat dan waktu. Uji lanjutan berupa uji beda rerata Tukey Tukey’s HSD test dilakukan terhadap faktor yang secara signifikan mempengaruhi variabel yang dianalisis. Kalkulasi untuk melakukan sidik ragam ini menggunakan perangkat lunak SPSS Release 15.0. Data parameter perairan yang terdiri dari banyak variabel dan observasi berdasarkan waktu dan lokasi maka untuk memudahkan dalam interpretasi maka digunakan teknik reduksi data dengan menggunakan analisis multivariate principle component analysis PCA Legendre Lagendre 1983. Dengan analisis PCA maka karakterisasi waktu dan lokasi pengamatan dapat disederhanakan berdasarkan distribusi spasiotemporal parameter perairan. Kemiripan antara observasi dianalisis dengan sidik gerombol cluster analysis untuk mengeksplorasi kemiripan atau kedekatan di antara sampel-sampel yang bersifat multivariat tersebut. Analisis PCA ini dijalankan dengan menggunakan perangkat lunak Excel Stat 6.0 sedangkan sidik gerombol dijalankan menggunakan SPSS Release 15.0. Analisis untuk melihat asosiasi setiap jenis ikan dengan habitat menggunakan factorial correspondence analysis FCA Legendre Lagendre 1983, sedangkan analisis untuk melihat hubungan parameter lingkungan terhadap setiap jenis ikan digunakan analisis linier berganda Kleinbaum et al. 1988. Analisis-analisis ini dijalankan dengan menggunakan perangkat lunak Excel Stat 6.0 dan SPSS Release 15.0. Posisi jenis ikan yang tertangkap dalam struktur trofik trophic level ditentukan dengan menerapkan perangkat lunak TrophLab2K. Data yang diperlukan untuk menentukan posisi ini adalah jenis dan komposisi makanan food item yang diketahui dari analisis isi lambung ikan gut content analysis, seperti yang dilakukan oleh Pauly et al. 2000. Posisi ikan dinyatakan sebagai nilai trophic level yang ditentukan dengan cara menghitung rata-rata nilai trophic level dari setiap food item ditambah 1. Selanjutnya, keterkaitan ekologi di antara setiap jenis ikan pada setiap habitatnya dengan makanannya dieksplorasi dengan analisis regresi linier sederhana, mengikuti petunjuk Kleimbaum et al. 1988. Kelimpahan plankton ditentukan dengan menerapkan analisis laboratorium terhadap sampel yang telah diawetkan. Analisis ini menghitung individu plankton secara lengkap sensus dengan menggunakan Sedwick Rafter Cell SRC APHA 2005 sedangkan densitas klorofil-a ditentukan dengan menerapkan metode Boyd 1982. Data panjang dan berat sampel ikan dianalisis untuk menentukan rumus hubungan panjang-berat Romimohtarto Juwana 2001 yang menerapkan persamaan eksponensial, yaitu W = aL b , seperti dikemukakan oleh Teisser 1960 dan Carlander 1968 dalam Effendie 1997. Dari analisis ini diketahui nilai koefisien b yang menggambarkan pola pertumbuhan berat ikan terkait dengan panjang ikan, apakah ikan tumbuh langsing b 3, normal b = 3 atau gemuk b 3. Data panjang ikan yang tertangkap selama penelitian juga digunakan untuk menentukan selektivitas experimental crib. Karakteristik selektivitas ini digunakan sebagai dasar untuk menentukan kelayakan biologis-teknis bunuhan crib bermata jaring 4 cm dalam menangkap ikan-ikan yang ada di tiga habitat pesisir. Mengingat metode penangkapan ikan yang diterapkan pada sero tergolong sebagai filtering, yaitu penyaringan, maka penelitian ini ini menerapkan model kurva logistik yang biasa diterapkan dalam mengkaji selektivitas trawl Paloheimo dan Cadima, 1964; Kimura, 1977; Hoydal et al., 1982 dalam Sparre dan Venema 1999. Bentuk kurva selektivitas ini sangat tergantung kepada data komposisi ukuran ikan dan proporsi ikan yang tertangkap. Kelayakan ditentukan dengan membandingkan ukuran ikan yang berpeluang tertangkap sebesar 50 L 50 dengan ukuran ikan ketika matang gonad untuk pertama kali atau length at first maturity L mat . Analisis kelayakan biologis-teknis sero ini diterapkan pada sembilan jenis ikan yang dominan tertangkap di tiga habitat pesisir.