dan lamun 3
o
42
’
18,9
”
LS; 120
o
26’24,6
”
BT Gambar 2. Contoh-contoh tersebut kemudian dianalisis untuk mengidentifikasi jenis biota dan densitasnya serta
kadar zat hara di laboratorium pada Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan FIKP, Universitas Hasanuddin, Makassar.
5.2.2 Alat dan Bahan
Peralatan dan bahan yang digunakan selama pengamatan kondisi lingkungan dan pengambilan contoh air di lapangan serta analisis di laboratorium
disajikan pada Tabel 6. Tabel 6 Jenis alat dan bahan yang digunakan pengambilan contoh air dan
pengamatan kualitas air di laboratorium
No Alat dan bahan
Jumlah Kegunaan 1
Perahu motor 1 unit
Sebagai sarana transportasi 2
Global Position System GPS 1
buah Untuk mengetahui titik kordinat lokasi
pengambilan sampel 3
DO meter 1 unit
Secara simultan mengukur suhu perairan dan oksigen terlarut
4 Handrefraktometer
1 unit Mengukur salinitas
5 Cammerer water sampler
1 unit Mengambil contoh air
6 Jaring plankton No. 25
1 unit Mengambil plankton
7 Larutan lugol
1 botol Mengawetkan contoh air
8 pH meter
1 buah Untuk mengukur pH peraian
9 Current meter
1 buah Mengukur arus perairan
10 Mikroskop
1 buah Identifikasi plankton
11 Spectrofotometer
1 buah Analisis laboratorium untuk nutrien
12 Aseton 90
Analisis klorofil a 13
Botol sampel botol aqua 9 buah
Menyimpan contoh air untuk nutrien 14 Botol
sampel 9 buah
Menyimpan contoh air untuk plankton 15
Papan skala 1 buah
Mengukur kedalaman perairan 16
plastik sampel Tempat hasil tangkapan yang sudah disortir
17 Cool Box
1 buah Menyimpanmemisahkan sampel
18 Buku identifikasi plankton
1 buah Mengidentifikasi plankton
19 Kamera
1 buah Pengambilan gambar
20 Alat tulisdata sheet
Mencatat data 21
Alat bantu lainnya Digunakan di lapangan dan di laboratorium
5.2.3 Teknik Pengumpulan Data
Rangkuman tentang jenis data yang dikumpulkan dan jenis metode pengumpulan data atau analisis yang dilakukan serta metode, alat, dan tempat
pengukuranpengambilan contoh air disajikan pada Tabel 7.
Tabel 7 Parameter kualitas air yang diukur selama penelitian
No Parameter Satuan Metode Alat
Analisis Parameter Fisika
1 Suhu
o
C - DO
meter In
situ 2 Kecepatan
Arus mdet Visual Current meter
In situ 3 Kedalaman
Perairan m Visual
Meteran In
situ
Parameter Kimia 4 pH
-
Potensiometrik pH Meter
In situ
5 Oksigen Terlarut mlL
- DO meter
In situ 6 Salinitas
o oo
- Handrafroktometer
In situ
7 N-Nitrat mgL Brucine
Spektrofotometer Lab 8 Silikat
mgL Molybdosilicate Spektrofotometer Lab
9 Ortofosfat mgL Stanous chloride Spektrofotometer Lab
Parameter Biologi 10 Plankton
selL Lackley Drop
Microstransect Counting
Plankton Net 25, Lab
11 Klorofil a
mgm
3
Boyd 1982 Spektrofotometer
Lab
Penjelasan yang lebih rinci untuk beberapa hal dalam Tabel 7 tersebut disajikan pada bagian berikut.
5.2.3.1 Pengukuran kedalaman air
Kedalaman air diukur dengan menggunakan papan skala. Selama penelitian, pengukuran ini hanya dilakukan sebanyak 2 dua, yaitu pada saat
pasang tertinggi dan surut terendah. Setiap lokasi pemasangan sero dengan experimental crib dianggap mewakili satu habitat. Pada setiap lokasi tersebut ada
tiga titik tempat pengukuran kedalaman air.
5.2.3.2 Pengukuran kecepatan dan arah arus air
Kecepatan arus air diukur dengan sebuah current meter bermerek valeport seri 07481. Pengukuran parameter ini dilakukan sebelum kegiatan pengambilan
ikan hauling dari bunuhan crib. Pengukuran kecepatan air dilakukan pada pukul 7.30 – 12.00 WITA pada hari yang sama. Pengukuran kecepatan arus
dilakukan pada 3 posisi di setiap daerah penangkapan ikan.
5.2.3.3 Pengambilan contoh air untuk analisis zat hara dan klorofil-a
Contoh air untuk analisis zat hara nitrat, fosfat, dan silikat dan klorofil-a diambil dengan Cammerer water sampler. Pengambilan contoh air dilakukan
pada pukul 7.00-9.00 WITA di stasiun yang telah ditentukan di muara sungai, mangrove, dan lamun. Kegiatan ini dilakukan 8 kali pengamatan bersamaan
dengan trip operasi penangkapan ikan. Contoh air yang dianalisis berasal dari lapisan dekat dengan dasar perairan. Contoh air tersebut disimpan dalam botol
sampel botol aqua yang ditaruh dalam cool box. Analisis laboratorium terhadap contoh air ini dilakukan di laboratorium dengan menggunakan spectrophotometer
merek Hach type drel 2800. Analisis zat hara dan klorofil a dilakukan dengan metode yang berbeda Tabel 7.
5.2.3.4 Pengambilan contoh plankton
Contoh plankton diperoleh dari penyaringan terhadap 30 liter air laut dengan jaring plankton berbentuk serok scoop net dengan diameter 30 cm dan
panjang 120 cm dan terbuat dari bahan jaring No. 25 meshsize 64 µm. Pengambilan contoh dilakukan pada pukul 7.00–9.00 WITA pada hari yang sama
dengan pengambilan contoh ikan. Hasil saringan dari setiap stasiun langsung disimpan dalam botol sampel yang berukuran 25 ml. Contoh plankton ini
diawetkan dengan larutan lugol sebanyak 0,5 ml sesuai dengan cara yang dilakukan oleh Cole dan Cloern 19870 dan Al-Gahwari 2003. Sampel tersebut
disimpan dalam cool box untuk proses identifikasi jenis plankton dan analisis kuantitatif di laboratorium.
5.2.3.5 Penghitungan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton
Penghitungan kelimpahan fitoplankton dan zooplankton dilakukan di laboratorium berdasarkan rumus dari modifikasi metode Lackley Drop
Microstransect Counting APHA 2005. Setiap sampel di ambil 1 ml pada setiap backet kemudian diencerkan dengan 250 ml, kemudian diambil sebanyak tiga
tetes untuk diamati. Perhitungan plankton dilakukan dengan cara sensus di atas sedwick. Jumlah fitoplankton dan zooplankton dihitung dengan rumus berikut:
.....................................................1 Keterangan :
N : Jumlah total plankton selliter. n : Jumlah rata-rata plankton.
Vr : Volume air yang tersaring ml. Vo : Volume air satu tetes ml.
Vs : Volume air yang disaring l.
5.2.3.6 Penghitungan kelimpahan klorofil-a
Kandungan klorofil-a dihitung dengan jumlah air yang disaring dengan menerapkan rumus Boyd 1982 berikut:
..............................2 Keterangan:
A
665
: Absorban pada panjang gelombang 665 nm. A
750
: Absorban pada panjang gelombang 750 nm. V : Ekstraksi aseton yang diperoleh ml.
L : Panjang lintasan cahaya pada cairan dalam cuvet 1 cm. S : Volume sampel yang disaring ml.
5.2.4 Analisis Data Lingkungan
Deskripsi setiap parameter lingkungan untuk masing-masing habitat muara sungai, mangrove dan lamun diperoleh dari analisis statistika univarian
Zar 1984. Perbandingan nilai setiap parameter di antara ketiga habitat dilakukan dengan menerapan sidik ragam analysis of variance atau ANOVA. Dalam
analisis ini ada dua faktor yang dipertimbangkan dapat mempengaruhi nilai sebuah parameter lingkungan, yaitu faktor habitat H dan faktor waktu
pengambilan data T. Pada model linier yang diterapkan dalam analisis statistika dimasukan faktor interaksi antara H dan T, yaitu HT Zar 1984 dan Petersen
1985. Oleh karena itu, model linear untuk sidik ragam ini adalah: Y
ijk
= µ + H
i
+ T
j
+ HT
ij
+ e
ijk
………………………………..3 Dimana : i = 1, 2, 3 dan j = 1, 2, 3 .....8
Y
ijk
= Respon pengamatan ke-i dan kelompok ke-j µ = Nilai rataan umum
H
i
= Pengaruh habitat ke-i; T
j
= Pengaruh waktu penagmbilan contoh ke-j; HT
ij
= Pengaruh interaksi
εijk
= Galat percobaan dari perlakuan ke-i dan kelompok ke-j.