zooplankton sangat dipengaruhi oleh kekeruhan. Dengan kekeruhan yang tinggi fitoplankton tidak efektif untuk melakukan fotosintesis sehingga zooplankton
tidak tumbuh dengan baik.
2.6 Trophic Level dan Kebiasaan Makan Ikan
Seluruh biota penghuni laut dari permukaan sampai dasar saling berhubungan secara kompleks membentuk suatu sistem yang rumit. Hubungan ini
terutama adalah dalam hal makanan. Bermacam-macam mata rantai dari sistem tersebut saling menjamin berlangsungnya transformasi energi di laut. Mempelajari
struktur dan proses dari sistem tersebut merupakan salah satu persoalan terpenting dalam planktonologi. Transfer energi dari tingkatan tropik yang satu ke yang lain
dari permukaan sampai dasar, dalam tingkatan tertentu ditunjukkan oleh sifat sebaran vertikal, kuantitas, dan komposisi plankton pada berbagai kedalaman.
Rantai makanan dinyatakan sebagai suatu aliran biomassa yang kontinu dari tingkatan trofik yang ada. Nybakken 1988 mengemukakan bahwa dalam setiap
komunitas, spesies tidak terisolasi tetapi berinteraksi dengan spesies lain pada daerah yang sama sehingga akan terjadi proses makan dimakan dalam komunitas
tersebut. Ketersedian makanan merupakan faktor yang menentukan ukuran populasi, pertumbuhan, reproduksi dan dinamika populasi serta kondisi ikan yang
ada di suatu perairan Nikolsky 1963. Adanya makanan yang tersedia dalam perairan selain dipengaruhi oleh kondisi biotik, ditentukan pula oleh kondisi
abiotik lingkungan seperti suhu, cahaya, ruang, dan luas permukaan Effendie 1997.
Rantai makanan menggambarkan hubungan keterkaitan antar organisme mulai tingkatan trofik terendah sampai dengan tingkatan trofik tertinggi. Di dalam
jejaring makanan terdapat mekanisme saling memengaruhi antara tingkatan trofik paling atas terhadap tingkatan trofik di bawahnya top down effect dan sebaliknya
dari tingkatan trofik paling bawah ke tingkatan trofik di atasnya bottom up effect Chassot et al. 2005. Effendie 1997 mengemukakan jika ditelaah makanan ikan
itu sejak dari awal pembentukannya sampai ke makanan yang dimakan oleh ikan, sebenarnya merupakan mata rantai yang dinamakan rantai makanan food chains.
Plankton tumbuh-tumbuhan melalui proses fotosintesis dapat memproduksi bahan
organik dari bahan anorganik produsen primer, organisme yang memakan nonprodusen primer dinamakan konsumer primer, organisme yang memakan
konsumer primer dinamakan konsumer sekunder dan seterusnya. Lebih lanjut dijelaskan bahwa panjang pendeknya rantai makanan tergantung dari macam,
ukuran atau umur ikan, namun pada kenyataannya dalam interaksi makan- pemakan terjadi tumpang tindih, dimana satu jenis konsumen memakan beberapa
jenis makanan dan satu jenis produsen dimakan oleh beberapa jenis konsumen sehingga membentuk suatu jaringan yang dinamakan jaring-jaring makanan
food webs. Salah satu contoh struktur rantai makanan yaitu struktur rantai makanan
plankton berupa bentuk piramida terbalik biomassa autotrofik rendah dan biomassa heterotrofik tinggi sangat dipengaruhi oleh aktivitas organisme
prokaryotik. Cyanobacteri berperan selama periode autotrof dan bakteri selama periode heterotrof Moustaka-Gouni et al. 2006. Di laut ada 5 lima tingkatan
trofik dalam rantai makanan yaitu bakteri dan detritus B, Fitoplankton P, Zooplankton I Z1, zooplankton II Z2, dan tingkatan terakhir ikan F.
Setiap tingkatan trofik berbeda energi yang dihasilkan yang dikenal dengan efisiensi ekologi E. Efisiensi ekologi ini berhubungan dengan produksi ikan
Parson et al. 1984. Sedangkan Schaefer 1965 yang dalam Parson et al. 1984 menyatakan bahwa pengaruh efisiensi ekologi terhadap produksi ikan berkisar
dari 10-20 pada lima tingkat trofik tersebut. Yusfiandani 2004 tahapan proses yang sama pada food webs disekitar
rumpon di perairan Pasauran terlihat hanya pada tahapan I sampai III, tetapi tingkatan yang didapatkan yaitu sampai pada 5 lima tingkatan dalam rantai
makanan, yaitu diantaranya : predator puncak V, predator karnivora dan omnivora IV, penyaring ikan herbivora III, pemangsa mikroorganisme II,
dan mikroorganisme I. 9 Tingkat I yaitu mikroorganisme yang terdiri dari mikroba dan mikroalga
merupakan mahluk pertama yang tumbuh pada atraktor. 9 Tingkat II yaitu pemangsa mikroorganisme adalah euphausiid, kopepoda,
udang dan lain-lain.