Kerangka Pikir Definisi Istilah

44

BAB III KERANGKA PIKIR DAN DEFINISI ISTILAH

3.1 Kerangka Pikir

Berdasarkan kerangka teori sebelumnya maka kerangka konsep yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagan 3.1 Kerangka Pikir Pada penelitian ini digunakan pendekatan sistem melalui input, proses, dan output untuk mengetahui gambaran secara utuh pelaksanaan pelayanannya. Pada penelitian ini unsur sistem yang paling PROSES Pelayanan pelayanan farmasi klinik di rumah sakit INPUT: 1. SDM 2. Sarana dan Prasarana 3. KebijakanSOP 1. Pengkajian dan Pelayanan resep 2. Rekonsiliasi obat 3. Pelayanan informasi obat 4. Konseling 5. visite 6. Pemantauan terapi obat 7. Monitoring efek samping obat 8. Evaluasi penggunaan obat 9. Dispensing sediaan steril OUTPUT : Standar pencapaian pelayanan farmasi klinik sesuai dengan PMK 58 tahun 2014: 1. Jumlah pelayanan farmasi klinik yang dilaksanakan 2. Jumlah kejadian kesalahan pemberian obat 100 45 menggambarkan fokus penelitian yaitu pada proses. Proses yang dalam pelayanan farmasi klinik di RS X mengadopsi PMK No.58 Tahun 2014 tentang standar pelayanan farmasi rumah sakit. Proses tersebut terdiri dari pengkajian dan pelayanan resep, rekonsiliasi obat, pelayanan informasi obat, konseling, visite,pemantauan terapi obat, monitoring efek samping obat, evaluasi penggunaan obat, dan dispensing sediaan steril. Untuk variabel penelusuran penggunaan obat tidak diteliti karena harus melibatkan proses yang panjang dengan mengkaji rekam medis pasien yang rahasia dan tidak bisa diteliti sembarang orang, serta pemantauan kadar obat dalam darah pun tidak diteliti karena harus melibatkan proses pemeriksaan darah yang panjang serta bantuan dan izin dari tenaga medis. 46

3.2 Definisi Istilah

Tabel 3.1 Definisi Istilah Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung SDM Apoteker dan tenaga kefarmasian yang memiliki kemampuan dan pengetahuan tentang pelayanan farmasi Wawancara mendalam dan tealaah dokumen Pedoman wawancara, pedoman telaah dokumen Kepala bagian farmasi Petugas bagian pengelola sumber daya bagian farmasi 1. Informasi mengenai jumlah tenaga kefarmasian di RS X 2. Informasi mengenai latar belakang petugas pelayanan farmasi di RS X 3. Informasi mengenai standar dan kebijakan sebagai aopteker atau petugas kefarmasian lainnya di RS X 47 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung Sarana dan Prasarana Fasilitas dan ruang yang memadai dalam hal kualitas dan kuantitas yang dapat menunjang fungsi dan proses pelayanan kefarmasian, menjamin lingkungan kerja yang aman untuk petugas, dan memudahkan sistem komunikasi rumah sakit Wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen Pedoman wawancara, ceklis observasi, dan pedoman telaah dokumen Kepala bagian farmasi Petugas pengelola sarana dan prasarana farmasi 1. Informasi mengenai sarana dan prasarana standar kefarmasian di RS X 2. Infrormasi mengenai perawatan sarana dan prasarana kefarmasian di RS X 3. Informasi mengenai kelengkapan sarana dan prasarana kefarmasian di RS X 4. Informasi mengenai kesesuaian penggunaan sarana dan prasarana kefarmasian di RS X 48 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung KebijakanSOP Kebijaka atau aturan yang digunakan rumah sakit untuk menjalankan kegiatan pelayanan farmasi klinik Wawancara mendalam, dan telaah dokumen Pedoman wawancara, dan pedoman telaah dokumen Kepala bagian farmasi Petugas teknis farmasi 1. Informasi mengenai peraturan atau kebijakan standar kefarmasian yag digunakan rumah sakit di RS X 2. Informasi mengenai pelaksanaan kebijakan atau peraturan yang telah dibuat di RS X 3. Informasi mengenai kesesuaian kebiajakan atau peraturan rumah sakit dengan perundang undangan di RS X Pengkajian dan Pelayanan resep Pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan sediaan Wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen Pedoman wawancara, observasi, dan pedoman Kepala bagian farmasi 1. Petugas farmasi penerima resep 2. Petugas 1. Informasi mengenai kelengkapan administrasi resep di RS X 2. Informasi mengenai persyaratan farmasetik 49 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung farmasi, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai termasuk peracikan obat, pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian informasi telaah dokumen peracik obat resep di RS X 3. Informasi mengenai persyaratan klinis resep di RS X Rekonsiliasi obat Proses membandingkan instruksi pengobatan dengan obat yang telah didapat pasien. Pencegahan terjadinya kesalahan obat medication error yaitu obat tidak diberikan, duplikasi, kesalahan dosis atau interaksi obat, terutama pada pemindahan pasien Wawancara mendalam dan observasi Pedoman wawancara, dan pedoman observasi Kepala bagian farmasi 1. Apoteker petugas distribusi obat 1. Informasi mengenai keakuratan obat yang digunakan pasien di RS X 2. Informasi mengenai ketidasesuaian obat akibat tak terdokumentasinya instruksi dokter di RS X 3. Informasi mengenai ketidasesuaian pemberian obat akibat tak terbacanya instruksi dokter di RS X 50 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung antarrumah sakit, antar ruang perawatan, serta pada pasien yang keluar dari rumah sakit ke layanan kesehatan primer dan sebaliknya. Pelayanan informasi obat kegiatan penyediaan dan pemberian informasi, rekomendasi obat yang independen, akurat, tidak bias, terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh apoteker kepada dokter, apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar rumah sakit Wawancara mendalam dan observasi Pedoman wawancara dan pedoman observasi Kepala bagian farmasi Apoteker yang bertugas memberikan PIO 1. Informasi mengenai sediaan informasi tentang obat kepada pasien dan tenaga kesehatan di lingkungan RS dan pihak lain luar RS di RS X 2. Infromasi mengenai sediaan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan dengan obat di RS X 3. Informasi mengenai penggunaan obat yag 51 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung rasional di RS X Konseling Aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait terapi obat dari Apoteker konselor kepada pasien danatau keluarganya. Wawancara mendalam dan observasi Pedoman wawancara dan pedoman observasi Kepala bagian farmasi Apoteker yang bertugas sebagai konselor 1. Informasi mengenai jenis konseling yang dilakukan RS di RS X 2. Informasi mengenai komunikasi antar apoteker dan pasien di RS X 3. Informasi mengenai teknik konseling apoteker dengan pasien di RS X 52 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung Visite Kegiatan kunjungan ke pasien rawat inap yang dilakukan apoteker secara mandiri atau bersama tim tenaga kesehatan untuk mengamati kondisi klinis pasien secara langsung, dan mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki, meningkatkan terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi obat kepada dokter, pasien serta profesional kesehatan lainnya. Wawancara mendalam dan observasi Pedoman wawancara dan pedoman observasi 1. Kepala bagian farmasi 2. Kepala seksi pelayana n farmasi Apoteker yang bertugas sebagai visitor 1. Informasi mengenai jenis visite yang ada di RS di RS X 2. Informasi mengenai jadwal visite apoteker di RS X 3. Informasi mengenai cara dan teknik visite yang meliputi kegiatan mengamati kondisi klinis pasien, mengkaji masalah terkait obat, memantau terapi obat dan reaksi obat yang tidak dikehendaki, meningkatkan terapi obat yang rasional, dan menyajikan informasi obat kepada dokter, 53 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung pasien serta profesional kesehatan lainnya. di RS X Pemantauan terapi obat Proses yang mencakup kegiatan untuk memastikan terapi obat yang aman, efektif dan rasional bagi pasien. Wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen Pedoman wawancara, observasi, dan pedoman telaah dokumen 1. Kepala bagian farmasi 2. Kepala seksi pelayana n farmasi Apoteker yang bertugas sebagai PTO 1. Informasi mengenai pengkajian pemilihan Obat, dosis, cara pemberian Obat, respons terapi, Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki ROTD; di RS X 2. Informasi mengenai pemberian rekomendasi penyelesaian masalah terkait obat di RS X 3. Informasi mengenai pemantauan efektivitas dan efek samping terapi 54 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung obat di RS X Monitoring efek samping obat Kegiatan pemantauan setiap respon terhadap obat yang tidak dikehendaki, yang terjadi pada dosis lazim yang digunakan pada manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosa dan terapi. Wawancara mendalam, observasi, dan telaah dokumen Pedoman wawancara, observasi, dan pedoman telaah dokumen 1. Kepala bagian farmasi 2. Kepala seksi pelayana n farmasi Apoteker yang bertugas sebagai MESO 1. Informasi mengenai efek samping obat yang ditemukan sedini mungkin terutama untuk yang berat, tak dikenal dan jarang terjadi v 2. Informasi mengenai frekuensi dan insidensi efek samping obat yang sudah dikenal dan baru saja ditemukan di RS X 3. Informasi mengenai faktor yang mungkin dapat menimbulkanmempenga ruhi angka kejadian dan 55 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung hebatnya efek samping obat di RS X 4. Informasi mengenai usaha untuk meminimalkan risiko kejadian reaksi obat yang tak dikehendaki di RS X 5. Informasi mengenai pencegahan terulangnya kejadian reaksi obat yang tak dikehendaki di RS X Evaluasi penggunaan obat Program evaluasi penggunaan Obat yang terstruktur dan berkesinambungan secara kualitatif dan kuantitatif. Wawancara mendalam, dan telaah dokumen Pedoman wawancara, dan pedoman telaah dokumen Kepala bagian farmasi Kepala sesksi pelayanan farmasi 1. Informasi mengenai gambaran saat ini atas pola penggunaan obat di RS X 2. Informasi mengenai pola penggunaan obat pada periode waktu tertentu di RS X 56 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung 3. Informasi mengenai masukan atau saran yang sudah terjad untuk perbaikan penggunaan obat di RS X 4. Informasi mengenai penilaian pengaruh intervensi atas pola penggunaan obat di RS X Dispensing sediaan steril Kegiatan menjamin sterilitas dan stabilitas produk dan melindungi petugas dari paparan zat berbahaya serta menghindari terjadinya kesalahan pemberian obat Wawancara mendalam, dan observasi Pedoman wawancara, dan observasi Kepala urusan sterilisasi Apoteker petugas dispensing 1. Informasi mengenai jaminan pasien menerima obat sesuai dosis yang dibutuhkan di RS X 2. Informasi mengenai jaminan sterilitas dan stabilitas produk di RS X 3. Informasi mengenai perlndungan petugas dari 57 Istilah Definisi Cara Ukur Alat Ukur Infroman Hasil Ukur Utama Pendukung paparan zat berbahaya di RS X 4. Informasi mengenai pencegahan terjadinya kesalahan pemberian obat di RS X Pencapaian pelayanan farmasi klinik Kegiatan yang pelayanan farmasi klinik yang telah dilaksanakan di rumah sakit Wawancara Pedoman wawancara Kepala bagian farmasi Staf keselamatan pasien 1. Informasi mengenai jumlah kegiatan farmasi klinik dilaksanakan di RS X 2. Informasi mengenai jumlah kegiatan farmasi klinik yang belum dilaksanakan di RS X 3. Informasi mengenai ada tidaknya kesalahan pengobatan yang terjadi di RS X 58

BAB IV METODE PENELITIAN