Gambaran Rekonsiliasi Obat di RS X

89 “Setelah dikemas dan akan diserahkan pasien pasti diberi dulu penjelasan terkait obat termasuk indikasi dan kontraindikasinya juga,” RJ 1 Secara umum berdasakan hasil observasi pengkajian dan pelayanan resep di RS X baik di rawat inap maupun rawat jalan petugasnya mengaku bahwa sering kesulitan dalam membaca resep dokter. Banyak resep yang tidak jelas penulisannya. Meski lengkap tetapi tidak jelas instruksinya. “Setiap hari ada aja yang kurang jelas kalau resep,” RJ 2 “Ada sih pasti yang tidak jelas, ya kita langsung telfon dokternya atau perawatnya juga kan nyatet,” RN 2 Permasalahan yang terjadi pada proses pengkajian dan pelayana resep adalah selalu ditemukan resep yang tak terbaca dengan jelas. Selain itu, pada persyaratan administrsi resep pun tak ada satu pun resep yang lengkap sesuai dengan sayarat yang ada pada PMK no. 58 tahun 2014.

5.2.2 Gambaran Rekonsiliasi Obat di RS X

Proses rekonsiliasi obat di RS X dilakukan dengan membandingkan instruksi pengobatan dari dokter dan obat yang telah didapat pasien oleh apoteker. Biasanya kegiatan ini dlakukan saat proses UDD bagi pasien rawat inap dan sebelum penyerahan obat kepada pasien bagi pasien rawat jalan. 90 Berdasarkan hasil observasi untuk pasien rawat inap apoteker dan TTK akan mencocokan catatan dari resep yang diterima dalam file pasien dengan catatan yang ditulis perawat. Hal ini juga dilakukan kepada semua pasien, termasuk pasien yang pindah ruangan dan pasien baru dari klinik atau rumah sakit lain. “Kita selalu mencocokan dengan file pada perawat dan rekam medis pasien ya, jadi kalau pasien baru juga kita pasti lihat di rekam medis pasiennya, kalau catatan dokter itu gak lengkap biasanya perawat lebih lengkap. Yang sulit memang kalau pasien baru dateng belum ada dokter penanggungjawabnya kita belum tahu rincian lengkap terapi sebelumnya, tapi kalau sudah ada dokter penanggungjawab itu nanti langs ung dilengkapi catatan kita,” INF 1 ―Kalau untuk penggunaan obat kan ada catatannya di rekam medis ya, dan kita juga punya catatan terapi sendiri untuk pasien, jadi kalau pindah ruangan ya tinggal dicocokan saja catatannya, ‖ AP Apoteker juga akan mencatat jika ada alergi obat atau reaksi dari efek samping obat. Hal itu kemudian akan dicatat dan dilaporkan kepada kepala bagian farmasi nantinya. Namun, catatan harian itu belum dikomentasikan dan direkap berkala. Catatan masih berupa laporan harian yang dikumpulkan apoteker. 91 “Untuk catatan laporan ada, tapi gak berkala ya pokoknya kalau ada kejadian dilaporkan per hati per kejadian, bias anya langsung ditangani kok,” INF 1 ―Kadang ada juuga sih alergi yang tidak kita ketahui dari pasien, tapi itu jarang. Karena kami masih kesulitan kalau mendeteksi alergi obat. Paling setelah ada alergi tentu kami menyarankan ke dokter untuk distop atau diganti terapinya, ‖ AP Berdasarkkan hasil observasi, apoteker dibantu TTK juga melakukan komparasi catatan jika ada ketidakcocokan data penggunaan obat yang sedang dan akan digunakan, maka akan dikonfirmasi ke dokter atau perawat terlebih dahulu. Berdasarkan hasil observasi TTK langsung menanyakan begitu ada ketidakcocokan kepada perawat. Saat itu, tidak dilakukan konfirmasi ke dokter karena dianggap hanya kesalahan penulisan dan perawat sudah tahu kebenerannya. “Nanti kalau tidak cocok catatan kita dengan perawat atau do kter ya langsung konfirmasi,” AP “Iya, kalau tidak cocok kami konfirmasi, kan perawat juga mencatat jadi ke perawat dulu, kalau memang ada yang janggal baru ditanya ke dokter yang bersangkutan,” RN 2 Sedangkan, jika ada perubahan terapi obat maka hal tersebut akan dijelaskan oleh apoteker bila perlu. Selain pasien, jika ada keluarga 92 pasien yang mendampingi maka keluarganya juga akan diberi pengetahuan tentang obat tersebut. “Kalau ada perubahan terapi, obat bawaan yang diteruskan atau dihentikan pa sti diberitahukan ke pasien,” INF 1 ―Kesulitannya kalau ada pasien yang susah diajak ngobrol terus keluarganya tidak ada, ‖ AP Secara umum proses rekonsiliasi obat di RS X sudah berjalan baik yaitu dengan membandingkan setiap catatan riwayat penggunaan obat pasien. Namun, keseulitan yang sering ditemukan apoteker adalah ketika catatan rekam medis tidak lengkap dan belum ada dokter penanggungjawab untuk pasien yang baru saja masuk atau dipindah dari rumah sakit lain.

5.2.3 Gambaran Pelayanan Informasi Obat di RS X