Pengkajian dan pelayanan Resep

13 keselamatan pasien patient safety sehingga kualitas hidup pasien quality of life terjamin. Pelayanan farmasi klinik yang dilakukan meliputi: 1. Pengkajian dan Pelayanan Resep; 2. Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat; 3. Rekonsiliasi Obat; 4. Pelayanan Informasi Obat PIO; 5. Konseling; 6. Visite; 7. Pemantauan Terapi Obat PTO; 8. Monitoring Efek Samping Obat MESO; 9. Evaluasi Penggunaan Obat EPO; 10. Dispensing Sediaan Steril; Dan 11. Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah PKOD

2.1.1 Pengkajian dan pelayanan Resep

Dalam PMK No. 58 tahun 2014, pelayanan resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan, pengkajian resep, penyiapan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan bahan medis habis pakai termasuk peracikan obat, pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian informasi. Pada setiap tahap alur pelayanan resep dilakukan upaya pencegahan terjadinya kesalahan pemberian obat medication error. Kegiatan ini untuk menganalisa adanya masalah terkait obat, bila ditemukan masalah terkait obat harus dikonsultasikan kepada dokter penulis 14 resep. Apoteker harus melakukan pengkajian resep sesuai persyaratan administrasi, persyaratan farmasetik, dan persyaratan klinis baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan. Persyaratan administrasi meliputi: a. nama, umur, jenis kelamin, berat badan dan tinggi badan pasien; b. nama, nomor ijin, alamat dan paraf dokter; c. tanggal Resep; dan d. ruanganunit asal Resep. Persyaratan farmasetik meliputi: a. nama obat, bentuk dan kekuatan sediaan; b. dosis dan jumlah obat; c. stabilitas yaitu derajat degradasi suatu obat dipandangdari segi kimia. Stabilitas obat dapat diketahui dari ada tidaknyapenurunan kadar selama penyimpanan; dan d. aturan dan cara penggunaan. Persyaratan klinis meliputi: a. ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat; b. duplikasi pengobatan; c. alergi dan Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki ROTD; d. kontraindikasi; dan e. interaksi obat. 15 Penulisan resep sendiri memiliki standar yang berbeda di setiap negara. Namun, yang terpenting resep yang ditulis harus jelas. Beberapa resep masih ditulis dalam bahasa latin dibeberapa negara, meski bahasa lokal lebih banyak ditemukan. Setidaknya dalam resep memuat informasi ini maka kemungkinan kecil terjadi kesalahan WHO, 1994: a. Nama dan alamat prescriber, dengan nomor telepon jika mungkin Hal ini biasanya pra-dicetak pada formulir. Jika apoteker memiliki pertanyaan tentang resep ia dapat dengan mudah menghubungi prescriber tersebut. b. Tanggal resep Di banyak negara validitas resep tidak memiliki batas waktu, tetapi di beberapa negara apoteker tidak memberikan obat resep lebih dari tiga sampai enam bulan. Maka tanggal resep penting untuk mengetahui vaiditas obat yang disediakan itu sendiri. c. Nama dan kekuatan obat R tidak Rx berasal dari Resep Latin untuk mengambil. Setelah R harus ditulis nama obat dan kekuatan. Sangat dianjurkan untuk menggunakan nama generik obat. Hal ini menandakan penulis resep tdak cenderung pada salah satu merk obat yang bisa saja mahal bagi pasien. Namun, jika ada alasan khusus untuk meresepkan merek khusus, nama dagang dapat dituliskan dalam resep. 16 Kekuatan obat menunjukkan berapa miligram kandungan obat dalam setiap tablet, supositoria, atau mililiter cairan. Singkatan yang diterima secara internasional harus digunakan: g untuk gram, ml untuk mililiter. Cobalah untuk menghindari desimal dan, jika perlu, menulis kata-kata penuh untuk menghindari kesalahpahaman. Misalnya, menulis Levotiroksin 50 mikrogram, bukan 0.050 miligram atau 50 ug. Dalam resep untuk obat yang diawasi atau yang berpotensi disalahgunakan lebih aman untuk menulis kekuatan dan jumlah total dalam kata-kata, untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan. Instruksi penggunaan harus jelas dan dosis harian maksimum disebutkan. Gunakan tinta tak terhapuskan. d. Bentuk sediaan dan jumlah total Hanya menggunakan singkatan standar yang akan diketahui apoteker. e. Informasi untuk label paket S singkatan Signa Latin untuk menulis. Semua informasi berikut S atau kata Label harus disalin oleh apoteker ke label paket. Termasuk berapa banyak obat yang harus diambil, seberapa sering, dan setiap instruksi dan peringatan tertentu. Semuanya harus diberikan dalam bahasa awam. Jangan gunakan singkatan atau pernyataan seperti seperti sebelumnya atau seperti yang diarahkan. f. Inisial atau tanda tangan prescriber g. Nama dan alamat pasien; usia untuk anak-anak dan orang tua 17

2.1.2 Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat