17
2.1.2 Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat
Dalam PMK No.58 Tahun 2014, penelusuran riwayat penggunaan obat merupakan proses untuk mendapatkan informasi mengenai seluruh obatsediaan
farmasi lain yang pernah dan sedang digunakan, riwayat pengobatan dapat diperoleh dari wawancara atau data rekam medikpencatatan penggunaan obat
pasien. Adapun tahapan penelusuran riwayat penggunaan obat sebagai berikut: a. Membandingkan riwayat penggunaan obat dengan data rekam
medikpencatatan penggunaan obat untuk mengetahui perbedaan informasi penggunaan obat;
b. Melakukan verifikasi riwayat penggunaan obat yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain dan memberikan informasi tambahan jika
diperlukan; c. Mendokumentasikan adanya alergi dan Reaksi Obat yang Tidak
Dikehendaki ROTD; d. Mengidentifikasi potensi terjadinya interaksi obat;
e. Melakukan penilaian terhadap kepatuhan pasien dalam menggunakan obat;
f. Melakukan penilaian rasionalitas obat yang diresepkan; g. Melakukan penilaian terhadap pemahaman pasien terhadap obat yang
digunakan; h. Melakukan penilaian adanya bukti penyalahgunaan obat;
i. Melakukan penilaian terhadap teknik penggunaan obat;
18
j. Memeriksa adanya kebutuhan pasien terhadap obat dan alat bantu kepatuhan minum obat concordance aids;
k. Mendokumentasikan obat yang digunakan pasien sendiri tanpa sepengetahuan dokter; dan
l. Mengidentifikasi terapi lain, misalnya suplemen dan pengobatan Informasi yang harus didapatkan menurut PMK No.58 Tahun 2014 dalam
penelusuran riwayat penggunaan obat di antaranya adalah nama obat termasuk obat non resep, dosis, bentuk sediaan, frekuensi penggunaan, indikasi dan lama
penggunaan obat; reaksi obat yang tidak dikehendaki termasuk riwayat alergi; dan kepatuhan terhadap regimen penggunaan obat jumlah obat yang tersisa.
Riwayat penggunaan obat adalah hal yang penting dalam mencegah kesalahan peresepan serta pengurangan risiko untuk pasien. Di samping itu,
riwayat penggunaan obat yang akurat juga berguna untuk mendeteksi hubungan terapi obat atau perubahan tanda-tanda klinis yang mungkin akibat dari
penggunaan obat. Riwayat penggunaan obat uang baik harus mencakup semua obat yang sedang dan telah diresepkan pada pasien, reaksi obat sebelumnya
termasuk kemungkinan reaksi hipersensitif, dan obat-obat yang tak menggunakan resep, termasuk pengobatan herbal atau alternatif, serta kepatuhan terhadap terapi
FitzGerald, 2009. Bagian penting dari riwayat penggunaan obat sering tidak lengkap dan
tidak akurat. Penelitian menunjukan hal ini merupakan salah satu kebiasaan yang terjadi di dunia. Apoteker bisa memainkan peran penting pada pencegahan
19
kesalahan ini dengan terlibat dalam memperoleh riwayat penggunaan obat setelah adanya perpindahan pasien FitzGerald, 2009.
Riwayat penggunaan obat yang hati-hati merupakan hal penting. Hal ini dilakukan untuk menilai penyebab dari efek obat. Karena bisa berisi keterangan
alergi pasien sebelumnya Ritter, et al, 2008.
2.1.3 Rekonsiliasi Obat