69
5.1.1 Gambaran Sumber Daya Manusia Farmasi di Rumah Sakit X
Alur penempatan pegawai di bagian farmasi RS X dimulai dari proses rekuitment yang mengacu pada Peraturan Pemerintah PP No. 51
tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, kemudian setelah masuk dilakukan orientasi. Orientasi pertama itu tiga bulan untuk pelayanan dasar
farmasi setelah tiga bulan sudah bisa pelayanan dasar farmasi, seperti menerima resep dan membaca resep di pindahtugaskan ke posisi yang
berbeda lagi,
misalnya melaksanakan
UDD di
rawat inap.
Pemindahtugasan ini dilakukan berdasarkan kebutuhan, ada yang 6 bulan ada yang satu tahun.
“Kita sesuai kebutuhan melakukan rolling tapi ada yang 6 bulan ada yang satu tahun pokonknya per tahun pasti ada roling tapi
juga mempertimbbangkan keb utuhan dan keahlian petugas,” INF
1 Lalu, untuk penempatan posisi khusus harus mendapatkan
pelatiahn terllebih dahulu, misalnya untuk pencampuran obat suntik. Petugas yang ditugaskan harus pelatihan terlebih dahulu.
Berikut daftar ketenagakerjaan bagian farmasi di RS X yang didapatkan dari Bagian Sumber Daya Insani SDI:
70
Tabel 5.2 Ketenagakerjaan Famasi No
Jabatan Jumlah
1 TTKSMF
29 2
SMK Farmasi 17
3 Akademi Farmasi
9 4
S-1 Farmasi 1
5 Apoteker
7 Total
63
Tenaga di farmasi RS X kemudian tersebar dalam beberapa sub unit pelayanan, yaitu sebagai berikut:
1. Outlet 1 pelayanan Outlet ini buka selama 24 jam terbagi dalam tiga shift jam
07:30 – 14.30pagi, jam 14.00-21.00sore, dan jam 21.00-
07.30malam. Outlet 1 melayani resep rawat inap maupun rawat jalan baik resep tunai maupun jaminan. Tenaga terdiri
dari apoteker, tenaga teknis kefarmasian, serta dibantu juru racik.
2. Outlet Eksekutif Outlet ini buka dibagi dalam dua shift jam 07:30
– 14.30pagi, jam 14.00-21.00sore. Outlet ini melayani resep rawat jalan
non-BPJS. Tenaga terdiri dari apoteker, tenaga teknis kefarmasian, serta dibantu juru racik
3. Outlet Rawat Inap Outlet ini buka dibagi dalam dua shift jam 07:30
– 14.30pagi, jam 14.00-21.00sore. Outlet ini melayani resep UDD dan
71
sediaan harian cairan dan kebutuhan alat kesehatan untuk rawat inap. Tenaga terdiri dari apoteker, tenaga teknis kefarmasian,
serta dibantu juru racik 4. Depo IGD
Depo ini buka selama 24 jam terbagi dalam tiga shift jam 07:30
– 14.30pagi, jam 14.00-21.00sore, dan jam 21.00- 07.30malam. Depo ini khusus melayani pasien IGD baik tunai
maupun jaminan. Depo IGD selain melayani resep juga melayani pemakaian obat dan alkes yang diperlukan pasien
untuk tindakan IGD. Dengan kondisi UGD saat ini kebutuhan tenaga TTK di Depo IGD datu orang per shift.
5. Depo OK Depo OK buka selama 24 jam terbagi dalam tiga shift jam
07:30 – 14.30pagi, jam 14.00-21.00sore, dan jam 21.00-
07.30malam. Depo ini khusus melayani pasien OK dan ICU. Dengan kondisi saat ini kebutuhan tenaga TTK d Depo OK
satu orang per shift dan satu orang koordinator per shift. Terkait pelatihan dan pendidikan lanjut bagi tenaga kefarmasian
RS X baru melakukan beberapa pelatihan yang sekiranya dibutuhkan seperti pencampuran obat suntik dan pengetahuan untuk setiap obat baru.
Belum ada beasiswa bagi tenaga kerja untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
72
―Kalau dari rumah sakit sejauh ini ngga ya, paling dr internal farmasi itu kaya sharing knowlegde, secara berkala temen temen
dilakukan refresh ilmu, baik dari internal maupun ekternal, misalnya penggunaan obat b
aru gmn cara penggunaaannya,” INF 1
“Paling kalo dari rumah sakit itu KIE, pelatihan untuk obat baru,” RJ 2
SDM di RS X masih dirasakan kurang, terutama untuk apoteker. Selain itu cara petugas yang bekerja secara mobile juga dapat
menimbulkan risiko kesalahan lebih tinggi. Petugas kefarmasian pasa menajalankan tugas sehari-harinya lebih baik fokus terhadap pekerjaan
tertentu saja.
5.1.2 Gambaran Sarana Prasarana Farmasi di Rumah Sakit X