Analisis Dispensing Sediaan Steril di RS X

129 Padahal, banyak bukti menunjukkan bahwa sebenarnya efek samping obat ESO dapat dicegah, dengan pengetahuan yang bertambah, yang diperoleh dari kegiatan pemantauan aspek keamanan obat pasca pemasaran atau yang sekarang lebih dikenal dengan istilah farmakovigilans. Sehingga, kegiatan ini menjadi salah satu komponen penting dalam sistem regulasi obat, praktik klinik dan kesehatan masyarakat secara umum BPOM RI, 2012 Seharusnya rumah sakit melakukan kegiatan ini untuk dapat mencegah sedini mungkin kemungkinan efek samping obat yang ditimbulkan. Hal ini pun lebih baik dievaluasi berkala sehingga laporan untuk BPOM nantinya akan lebih lengkap dan akurat.

6.3.8 Analisis Dispensing Sediaan Steril di RS X

Pencampuran sediaan steril merupakan rangkaian perubahan bentuk obat dari kondisi semula menjadi produk baru dengan proses pelarutan atau penambahan bahan lain yang dilakukan secara aseptis oleh apoteker di sarana pelayanan kesehatan ASHP, 1985 dalam Dirjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, 2009. Aseptis berarti bebas mikroorganisme. Teknik aseptis didefinisikan sebagai prosedur kerja yang meminimalisir kontaminan mikroorganisme dan dapat mengurangi risiko paparan terhadap petugas. Kontaminan kemungkinan terbawa ke dalam daerah aseptis dari alat kesehatan, sediaan obat, atau petugas jadi penting untuk mengontrol faktor-faktor ini selama 130 proses pengerjaan produk aseptis Dirjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan 2009. Ruang dispensing sediaan steril memang sudah tersedia di RS X namun pemakaianya belum maksimal. Kendalanya ada pada petugas yang kurang untuk berjaga di sana. Selain itu, masih ada petugas yang mencampu obat suntik di dalam outlet rawat inap tidak di dalam ruang yang tersedia. Padahal pencampuran sediaan steril harus memperhatikan perlindungan produk dari kontaminasi mikroorganisme; sedangkan untuk penanganan sediaan sitostatika selain kontaminasi juga memperhatikan perlindungan terhadap petugas, produk dan lingkungan Dirjen Bina Farmasi dan Alat Kesehatan, 2009. RS X pun telah memiliki SPO tersendiri terkait pencampuran obat suntik. Sosialisasi dan pemberitahuan SPO juga sudah dilakukan. Namun, masih ada petugas yang bandel karena ruang dispensing sediaan steril dan depo rawat inap cukup jauh sehingga petugas yang terburu-buru waktu mengambil jalan pintas. Hal ini sebenarnya sangat berbahaya jika dilakukan terus menerus dan banyak petugas karena bisa menimbulkan infeksi nosokomial. Harus ada supervisor tersendiri terkait dispensing sediaan steril ini.

6.4 Analisis Pencapaian Pelaksanaan Pelayanan Farmasi Klinik

Berdasarkan PMK No.58 tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Farmasi Rumah Sakit, pelayanan farmasi klinik merupakan pelayanan langsung yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan