5
yang dinamis. Materi yang memerlukan visualisasi yang mendemontrasikan hal-hal yang bersifat konsep dan gerakan motorik tertentu, maupun suasana
lingkungan tertentu paling baik disajikan melalui pemanfaatan video. Adapun materi pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang diterapkan
untuk siswa kelas IV di SD Negeri 2 Kandangwangi adalah tentang Perubahan Lingkungan, dimana materi Perubahan Lingkungan ini menjelaskan tentang
pengaruh perubahan lingkungan fisik terhadap daratan misalnya terjadinya erosi, abrasi, air laut pasang, gunung meletus, kebakaran hutan, banjir, angin
topan dan tanah longsor serta mendeskripsikan cara pencegahan kerusakan lingkungannya. Ketika materi Perubahan Lingkungan itu disampaikan dengan
metode ceramah dan penugasan saja, maka siswa akan kurang dapat mengerti dan memahami materi tersebut.Untuk itu dibutuhkan penggunaan media video
yang berisi materi mengenai Perubahan Lingkungan agar siswa lebih mudah memahami konsep materi IPA tersebut dengan visualisasi yang lebih baik.
Karakteristik siswa kelas IV Sekolah Dasar berbeda dengan pembelajaran di jenjang yang lebih tinggi. Sesuai dengan teori perkembangan
Piaget, Asri Budiningsih 2003: 38 mengemukakan bahwa siswa usia 8-12 tahun termasuk dalam tahap operasional konkret. Salah satu media yang dapat
membantu siswa untuk berfikir logis mengenai konsep-konsep Ilmu Pengetahuan Alam adalah media video. penggunaan media Video dalam
pembelajaran IPA diharapkan membangkitkan rasa ingin tahu dan minat siswa serta memotivasi untuk belajar. Media video ini juga diharapkan
mempermudah siswa dalam memahami materi dan informasi yang
6
disampaikan. Melalui pembelajaran IPA ini, implementasi media video akan memberikan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan sehingga
membantu siswa dalam memahami materi-materi IPA dengan begitu hasil belajar diharapkan dapat tercapai.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti akan meneliti “Efektifitas Penggunaan Media Video Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
IPA Kelas IV di SDN 2 Kandangwangi Kabupaten Banjrnegara”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan permasalahan belajar siswa kelas IV di SDN 2 Kandangwangi adalah sebagai
berikut: 1. Masih rendahnya tingkat ketercapaian hasil belajar IPA siswa kelas IV
SDN 2 Kandangwangi. 2. Pembelajaran IPA di sekolah lebih ditekankan kepada penguasaan bahan
atau materi sebanyak mungkin, sehingga suasana belajar bersifat kaku dan tidak memberikan kesempatan bagi siswa untuk mencapai serangkaian
belajar yang bermakna. 3. Kurangnya antusias siswa dalam mengikuti proses pembelajaran IPA.
4. Kurangnya sumber belajar yang digunakan selama pembelajaran. 5. Penyampaian materi IPA di SDN 2 Kandangwangi masihdilakukan secara
konvensional. 6. Kurangnya usaha guru dalam menciptakan situasi belajar yang membuat
siswa lebih tertarik dalam mempelajari IPA.
7
7. Belum dimanfaatkanya media Video dalam proses pembelajaran IPA kelas IV di SDN 2 Kandangwangi.
8. Aktivitas pembelajaran yang dimunculkan adalah dominasi guru melalui komunikasi satu arah, sehingga menyebabkan siswa belajar secara pasif.
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih dalam lagi.Adapun masalah yang dibatasi yaitu
nomor 1 dan 7. Pada nomor 1 masalah hanya dibatasi pada tingkat ketercapaian hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 2 Kandangwangi. Sementara pada nomor
7 masalah dibatasi pada efektivitas pemanfaatan media Video dalam proses pembelajaran IPA.
D. Perumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada perbedaan yang signifikan hasil belajar kelompok siswa yang
menggunakan media video dengan kelompok siswa yang menggunakan bentuk pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA di kelas IV
SD? 2. Apakahpenggunaan media video lebih efektif dalam pembelajaran IPA
daripada bentuk pembelajaran konvensional?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah:
8
1. Untuk mengetahui perbedaan yang signifikan hasil belajar IPA siswa kelas IV SDN 2 Kandangwangi antara yang diajar dengan menggunakan media
video dan yang diajar dengan menggunakan bentuk pembelajaran konvensional.
2. Untuk mengetahui keefektifanmedia video dalam pembelajaran IPA siswa kelas IV SDN 2 Kandangwangi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penilitian diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut antara lain:
1. Manfaat Teoritis
secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa pemanfaatan media video dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata
pelajaran IPA kelas IV SD.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: a. Bagi Guru
1 Menambah pemahaman guru dalam pelaksanaan pembelajaran melalui penggunaan media video sebagai alternatif dalam
pembelajaran IPA. 2 Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemilihan dan
penggunaan media pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA di SD sehingga kualitas belajar anak lebih meningkat.
9
b. Bagi Siswa 1 Memperoleh suatu media pembelajaran, sehingga mendapatkan
suasana pembelajaran yang menyenangkan 2 Membuat situasi belajar tidak monoton, memotivasi belajar siswa
agar memperhatikan apa yang disampaikaan guru, siswa cepat dan mudah memahami materi yang dismpaikan oleh guru.
G. Definisi Operasioanl
Agar tidak menimbulkan kesalahan penafsiran dalam memahami variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian, maka perlu dijelaskan definisi
oprasional variabel sebagai berikut: 1.
MediaVideo IPA
Media video IPA yang dimaksud disini adalah video pembelajaran IPA berjudul “Dia Berubah” yang dikembangkan oleh Balai Teknologi
Komunikasi Pendidikan DIY BTKP yang dibuat melalui tahapan pra produksi, produksi, dan pasca produksi yang telah divalidasi oleh para
ahli.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar yang dimaksud disini adalah tingkat penguasaan dan pemahaman kognitif yang dicapai siswa setelah mengikuti proses
pembelajaran. Dalam penelitian ini hasil belajar kognitif diukur menggunakan pretest dan postest.
10
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Tentang Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang berarti “tengah”, “perantara”. Dalam bahasa arab, media adalah perantara atau pengantar
pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Gerlach dan Ely Azhar Arsyad, 1996:3 mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis
besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi siswa yang mampu memperoleh pengetahuan, ketrampilan, atau sikap.
Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan
media.
Di samping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator adalah penyebab atau alat yang turut
campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikanya. Dengan istilah mediator media menunjukan fungsi atau peranya, yaitu mengatur
hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran Fleming, dalam Azhar Arsyad
1996:4.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat dikatakan, bahwa media adalah suatu perantara yang digunakan untuk menyampaikan suatu pesan