21
bergerak;motion, proses perekamanya, dan penayanganya yang tentunya melibatkan teknologi.
2. Macam Media Video
Memuat Sharon E. Smaldino 2011: 406, menyatakan ada tiga macam video, sebagai berikut:
a. Dokumenter Video merupakan sasaran utama untukmendokumentasikan kejadian
aktual dan menghadirkan ke dalam ruang kelas. dokumentaer terkait dengan fakta, bukan fiksi, atau versi fakta yang difiksasikan.
Dokumenter berusaha menggambarkan secara rill kisah-kisah nyata mengenai situasi dan orang-orang nyata.
b. Dramatisasi Video memiliki kemampuan untuk membuat para siswa terpesona
ketika drama kemanusiaan ditampilkan di hadapan mereka. c. Peceritaan Kisah
Menceritakan kisah merupakan salah satu kemampuan penting untuk dikembangkan pada siswa dari seluruh usia. penceritaan kisah lewat
video memungkinkan para siswa untuk kreatif sembari
mengembangkan kemampuan mereka memahami visual, kemampuan menulis, dan kemampuan memprodukasi video. Tujuan seharusnya
adalah mengajari para siswa untuk menyampaikan gagasan melalui kisah. Dalam proses tersebut siswa bisa saling mengajar dan belajar
satu sama lain.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan video penceritaan kisah untuk menggambarkan tentang perubahan alam yang terjadi
disekitarnya dengan menghadirkannya ke dalam kelas.
3. Kelebihan dan Kekurangan Media Video
Ada banyak kelebihan video ketika digunakan sebagai media pembelajaran di antaranya menurut Nugent Smaldino dkk, 2008; 310,
video merupakan media yang cocok untuk berbagai ilmu pembelajaran, seperti kelas, kelompok kecil, bahkan satu siswa seseorang diri sekalipun.
Hal itu, tidak dapat dilepaskan dari kondisi para siswa saat ini yang
22
tumbuh berkembang dalam dekapan budaya televisi, dimana paling tidak
setiap 30 menit menayangkan program yang berbeda.
Selain itu, menurut Smaldino sendiri, pembelajaran dengan video multi-suara bisa ditunjukan bagi beragan tipe pembelajar. Teks bisa
didisplay dalam aneka bahasa untuk menjelaskan isi video. Beberapa DVD bahkan menawarkan kemampuan memperlihatkan suatu objek dari
berbagai sudut pandang yang berbeda. Disc juga memberikan fasilitas indeks pencaharian melalui judul, topik, jejak atau kode-waktu untuk
pencarian yang lebih cepat.
Video juga bisa dimanfaatkan untuk hampir semua topik, tipe pembelajar, dan setiap ranah: kognitif, afektif, psikomotorik, dan
interpersonal. Pada ranah kognitif, pebelajar bisa mengobservasi rekreasi dramatis dari kejadian sejarah masa lalu dan rekaman aktual dari peristiwa
terkini, karena unsur warna, suara dan gerak di sini mampu membuat karakter berasa lebih hidup. Selain itu menonton video, setelah atau
sebelum membaca, dapat memperkuat pemahaman siswa terhadap materi ajar.
Pada ranah afektif, video dapat memperkuat siswa dalam merasakan unsur emosi dan penyikapan dari pembelajaran yang efektif.
hal ini tidak dapat dilepaskan dari potensi emosional impact yang dimiliki oleh video, dimana ia mampu secara langsung membatasai penyikapan
personal dan sosial siswa. Membuat mereka tertawa terbahak-bahak atau hanya tersenyum karena gembira, atau sebaliknya menangis berurai air
23
mata karena sediah. Dan lebih dari itu, menggiring mereka pada penyikapan seperti menolak ketidakadilan, atau sebaliknya pemihakan
kepada yang tertindas.
Pada ranah psikomotorik, video memiliki keunggulan dalam memperlihatkan bagaimana sesuatu bekerja. Misalnya dalam
mendemonstrasikan bagaimana tata cara merangkai bunga, membuat origami pada anak-anak TK, atau memasak pada pelajaran tataboga dan
lain sebagainya. Semua itu akan terasa lebih simpel, mendetail, dan bisa diulang-ulang. Video pembelajaran yang merekam kegiatan motorik siswa
juga memberikan kesempatan pada mereka untuk mengamati dan mengevaluasi kerja praktikum mereka, baik secara pribadi maupun
feesback dari teman-temanya.
Sedangkan pada ranah meningkatkan kompetensi interpersonal, video memberikan kesempatan pada mereka untuk mendiskusikan apa
yang telah mereka saksikan secara berjama’ah. Misalnya tentang resolusi konflik dan hubungan antar sesama, maka bisa saling mengobservasi dan
menganalisis sebelum menyaksikan tayangan video.
Hal lain dikemukakan Ronald Anderson 1994;103-105, beliau mengatakan bahwa dalam media video terdapat kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan media video antara lain: 1 dapat digunakan untuk klasikal atau individual; 2 dapat digunakan seketika; 3 digunakan secara berulang; 4
dapat menyajikan objek yang bersifat bahaya; 5 dapat menyajikan objek