25
tujuan kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga tujuan ini dijelaskan sebagai berikut:
a. Untuk tujuan kognitif 1 Dapat mengembangkan mitra kognitif yang menyangkut
kemampuan mengenal kembali dan kemampuan memberikan rangsangan berupa gerak dan serasi.
2 Dapat mempertunjukan serangkaian gambar diam tanpa suara sebagaimana media foto dan film bingkai meskipun kurang
ekonomis. 3 Melalui video juga dapat diajarkan pengetahuan tentang hukum-
hukum dan prinsip-prinsip tertentu. 4 Video dapat digunakan untuk menunjukan contoh dan cara
bersikap atau berbuat dalam suatu penampilan, khususnya yang menyangkut interaksi manusiawi.
b. Untuk tujuan afektif 1 Video merupakan media yang baik sekali untuk menyampaikan
informasi dalam bentuk afektif. 2 Dengan menggunakan efek dan teknik, video dapat menjadi
media yang sangat baik dalam mempengaruhi sikap dan emosi. c. Untuk tujuan psikomotor
1 Video merupakan media yang tepat untuk memperlihatkan contoh ketrampilan yang menyangkut gerak. Dengan alat ini diperjelas
26
baik dengan cara memperlambat maupun mempercepat gerakan yang ditampilkan.
Melalui video, siswa langsung mendapat umpan balik secara visual terhadap kemampuan mereka sehingga mampu mencoba
ketrampilan yang menyangkut gerakan tadi. 5.
Penggunaan Media Video di Dalam Kelas
Cynthia Sparks 2000 mengatakan bahwa, dalam menggunakan
video guru perlu memperhatikan gagasan sebagai berikut.
a. Pratinjau setiap program pertama. Guru harus menentukan video yang sesuai dengan pelajaran. Pilihlah video yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran dan akan melibatkan siswa dalam pembelajaran, memperkenalkan konsep baru, memperkuat konsep yang telah
dipelajarai sebelumnya, atau mampu meningkatkan dan memperluas pengetahuan saat ini.
b. Memberikan fokusalasan untuk dilihat. berikan siswa sesuatu yang khusus untuk melihat atau mendengarkan segmen video. Hal ini akan
memfokuskan perhatian, mendorong keaktivan, dan memberikan siswa tujuan atau alasan untuk dilihat.
c. segmen video. Video pembelajaran berisi sejumlah besar informasi, hal ini memungkinkan siswa lebih mudah memenuhi tujuan
pembelajaran. d. Melakukan kegiatan pra dan pasca menonton yang akan
mengintegrasikan video ke dalam seluruh pelajaran struktur. Kegiatan
27
pra menonton dapat melayani beberapa tujuan, yaitu memerikasa pengetahuan sebelumya, memperkenalkan kosa kata yang diperlukan,
dan menetapkan tahap untuk belajar baru. Kegiatan pasca menonton harus memungkinkan siswa untuk memperkuat, melihat, menerapkan
atau memperluas pengetahuan baru mereka. e. Memanipulasi fitur medium untuk meningkatkan pelajaran. Salah
satu yang paling fleksibel dari semua kontrol VCR, fitur ini dapat benar-benar membuat media interaktif. Fitur ini akan menghentikan
video pada frame individu. Hal ini memungkinkan guru menggunakan TV sebagai papan tulis video. Siswa dapat menunjukan rincian,
menganalisis konten, atau bahkan menulis pada gambar dengan menggunakan asetat yang jelas di atas layar atau penenda overhed
yang akan di bersihkan. Guru dapat menghentikan sebentar video untuk diskusi singkat atau pertanyaan selama video.
f. Gunakan Remote Control. Remote control memberikan kontrol guru
pelajaran berbasis video. menggunakan remote control memberikan fleksibelitas gerakan dan presentasi.
g. Jangan lupa Frame Advance. Hal ini memungkinkan anda untuk memajukan frame-video by frem. Ini adalah fitur yang besar untuk
digunakan untuk menunjukan secara rinci peristiswa, seperti anak ayam keluar dari telor atau pergerakan penari.
28
Dengan menggunakan kiat-kiat penggunaan video tersebut, diharapkan penggunaan media video dalam pembelajaran bisa berjalan
sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dalam penelitian kiat-kiat yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Garis Pandang Sebelum penelitian dilaksanakan guru memeriksa pencahayaan LCD,
tempat duduk siswa diatur agar siswa bisa melihat video dengan baik, volume suara agar siswa dapat mendengar video dengan jelas.
b. kontrol tata cahaya Pencahayaan diatur agar video dapat dilihat siswa dengan jelas.
Sebelum penelitian dimulai, guru menutup jendela dan pintu yang ada diruangan.
c. Persiapan mental Sebelum siswa melihat video guru mengulas materi sebelumnya agar
siswa bisa menerima video dengan baik. d. Pengelolaan pendahuluan
Sebelum penelitian guru membuat poin-poin materi yang akan diberikan agar siswa bisa mudah menerima materi.
e. Kosa kata Sebelum penelitian dilaksanakan guru melihat video terlebih dahulu
kalau ada kosa kata yang sulit diterima oleh siswa. sehingga saat penelitiaan guru bisa menjelaskan kosa kata tersebut sesuai dengan
karakteristik siswa.
29
f. Segmen-segmen singkat
Video yang diberikan antara 5 sampai 10 menit. g. Model peran
Guru selalu melibatkan diri saat video ditayangkan. Sehingga siswa lebih jelas menerima materi.
h. Tindak lanjut Guru memperkuat materi dengan memberikan soal.
C. Kajian Tentang Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil menunjukan
pada suatu perolehan akibat dilakukanya suatu aktivitas atau proses yang mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Menurut Slameto
2003: 2, belajar didefinisikan sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamanya sendiri dalam interaksi dengan lingkunganya. Sedangkan, menurut Howard L. Kingskey Syaiful
Bahri Djamarah, 2008; 13, mengatakan bahwa learning is the process by which behavior in the broader sense is originated or changed through
practice or training. Belajar adalah proses dimana tingkah laku dalam arti luas ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan. Dari pendapat
para ahli dapat disimpulkan bahwa belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar. hasil belajar
30
merupakan hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar karena dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
siswa dalam belajar. Hasil belajar tersebut dapat diperoleh melalui evaluasi dengan alat evaluasi baik tes maupun non-tes.
Menurut Nana Sudjana 2010: 3, penilain hasil belajar adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu
berdasarkan suatu kriteria tertentu. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku dan sebagai umpan balik dalam upaya
memperbaiki proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan
psikomotorik. Hasil belajr merupakan hasil yang sangat penting dalam proses belajar mengajar karena dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui
sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar. Menurut Eko Putro Widoyoko 2009: 1, ada istilah yang sering
digunakan dalam evaluasi yaitu tes, pengukuran, dan penilaian test, measurement, and assessment. Hasil pembeljaran terkait dengan
pengukuran, kemudian akan terjadi suatu penilaian dan menuju evaluasi baik menggunakan tes maupun non-tes. Pengukuran, penilaian dan
evaluasi bersifat hirarki. Evaluasi didahului dengan penilaian assessment, sedangkan penilaian didahului dengan pengukuran. hasil
pembelajaran merupakan upaya melakukan pengukuran terhadap hasil belajar siswa dalah hal ini adalah penguasaan kompetensi oleh setiap siswa
sesuai dengan karakteristik masing-masing pelajaran.
31
Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar tersebut berupa perubahan perilaku baik dari aspek kognitif,
afektif, dan psikomotorik serta hard skill, soft skill, dan sebagainya. sesuai dengan tujuan pendidikan yaitu untuk membentuk manusia seutuhnya.
Bukan hanya pada kemampuan intelektualnya saja tetapi pada aspek emosional, sosial, spiritual dan sebagainya.
2. Domain Hasil Belajar
Menurut Nana Sudjana 2010: 22, klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah,
yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik, sebagai berikut:
a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk
kognitif tingkat tinggi.
b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan
internalisasi. c. Ranah Psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar ketrampilan dan
kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotorik, yakni gerakan refleks, ketrampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual,
keharmonisan atau ketepatan, gerakan ketrampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Dari tinjauan hasil belajar di atas, maka dalam penelitian ini peneliti membatasi hasil belajar ranah kognitif pada aspek
pengetahuan atau ingatan C1, dan pemahaman C2. Menurut Suharsimi Arikunto 2006: 121 karakteristik anak usia SD baru
sampai pada tahap penerapan C3, belum sampai pada tahap analisa
32
dan seterusnya. Akan tetapi penggunaan C3 belum tentu ada pada setiap materi yang diajarkan, sehingga C3 disesuaikan dengan materi
yang diajarkan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Banyak faktor yang mempengaruhi berhasil tidaknya suatu pembelajaran bagi siswa. Menurut Sugiharto 2007: 76 hasil belajar siswa
dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: a. Faktor Internal, merupakan faktor yang ada dalam diri individu yang
sedang belajar. Faktor ini dikelompokan menjadi dua, yaitu: 1 Faktor Jasmaniah
Faktor yang mempengaruhi belajar siswa meliputi faktor kesehatan dan cacat tubuh.
2 Faktor Psikologis Faktor yang mempengaruhi belajar siswa meliputi intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, dan kelelahan. b. Faktor Eksternal
Merupakan faktor yang ada di luar diri individu yang sedang belajar. Faktor inii dikelompokan menjadi tiga , yaitu:
1 Faktor Keluarga Faktor yang mempengaruhi belajar siswa meliputi cara orang tua
mendidik, relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orangtua, dan latar belakang
kebudayaan.
33
2 Faktor Sekolah Faktor yang mempengaruhi belajar siswa meiputi metode
mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi antar siswa, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran,
keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah. 3 Faktor Masyarakat
Faktor yang mempengaruhibelajar siswa meliputi kegiatan siswa dalam masyarakat, teman bergaul, bentuk kehidupan dalam
masyarakat, dan media massa. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa faktor-
faktor yang mempengaruhi belajar siswa secara keseluruhan adalah faktor internal, eksternal, dan pendekatan belajar siswa. Salah satu tindakan yang
dapat mempengaruhi belajar siswa pada faktor pendekatan belajar siswa yaitu penggunaan media video pembelajaran sebagai alat bantu dalam
proses kegiatan belajar mengajar yang dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, dalam hal ini hasil belajar pada mata
pelajaran IPA kelas IV di SDN 2 Kandangwangi.
4. Indikator Hasil Belajar
Pembelajaran yang dilakukan oleh guru dikatakan berhasil harus ditetapkan kriteria keberhasilan pengajaran terlebih dahulu. Menurut
Sudjana Asep Jihad dan Abdul Haris 2009: 21 ada dua kriteria yang bersifat umum, yaitu: