Prosedur Pelaksanaan Penelitian METODE PENELITIAN

66 memiliki sedikit perbedaan. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. Adapun hasil perhitungan untuk matching pada variabel kontrol: usia dan jenis kelamin siswa, latar belakang pendidikan dan pekerjaan orang tua siswa serta kepemilikan media elektronik keluarga, secara ringkas dapat disajikan sebagai berikut Tabel 7. Matching Data Sekunder Matching Kesimpulan Usia 0,870 5,991 Tidak Ada Perbedaan Jenis Kelamin 0,102 3,841 Tidak Ada Perbedaan Latar Belakang Pekerjaan Ortu 0,266 7,815 Tidak Ada Perbedaan Latar Belakang Pendidikan Ortu 1,414 7,815 Tidak Ada Perbedaan Kesedian Media Elektronik 0,309 5,991 Tidak Ada Perbedaan Sementara itu pengontrolan kemampuan awal siswa dilakukan dengan menggunakan soal Pretest yang dihitung dengan rumus uji-t. Sehingga dapat diketahui kemampuan awal belajar siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebelum dilakukannya treatment perlakuan. Perhitungan secara ringkasnya adalah sebagai berikut. Tabel 8. Matching Data Primer Matching Kesimpulan Hasil Belajar Awal Kelompok Eksperiment dan Kelompok Kontrol -0,136 2.024 Tidak Ada Perbedaan 67 Berdasarkan Uraian di atas, dapat diketahui bahwa antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dalam hal hasil belajar IPA yang dimiliki siswa tidak ada perbedaan atau berangkat dari kemampuan awal yang sama. Pengontrolan yang dipilih dalam variabel kontrol adalah usia, jenis kelamin siswa, latar belakang dan pendidikan orang tua siswa serta kepemilikan media elektronik keluarga. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari berbagai kemungkinan kesalahan yang mungkin dapat mempengaruhi proses pembelajaran selamam penelitian. Selain itu, hal tersebut juga sebagaimatching atau penyepadanan terhadap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dengan demikian antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol akan berangkat dari titik tolak yang sama, sehingga apabila terjadi perbedaan hasil belajar antara kedua kelompok tersebuat semata-mata hanya karena pengaruh variabel eksperimen. Selama proses pengontrolan ini pula peneliti yang berperan sebagai observer partisipan beruasha semaksimal mungkin untuk dapat menciptakan suasana yang lebih interaktif dan komunikatif baik dengan siswa maupun guru. Sehingga diharapkan dalam pelaksanaan treatmen yang akan dilakukan oleh guru dan peneliti kepada siswa dapat menghasilkan suasan apembelajaran yang lebih wajar. 68 2. Treatment Tahap treatment adalah tahap pemberian tindakan atau perlakuan dengan menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Ada dua langkah dalam tahap ini, yaitu: a. Tahap persiapan Tahap persiapan eksperiman berfungsi untuk mempersiapkan perlengkapan, perencanaan, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan eksperimen secara teknis seperti persiapan ruang, dan media yang akan digunakan, rancangan pembelajaran mata pelajaran IPA, serta waktu pembelajaran yang dibutuhkan. b. Tahap pelaksanaan treatment Tahap ini merupakan tahap pemberian treatment dengan menggunakan media videopada kelompok eksperimen dan pembelajaran konvensional pada kelompok kontrol. Setiap perlakuan membutuhkan waktu 40 menit 1 jam pelajaran. Jam pembelajaran disesuaikan dengan jam pelajaran pada kelas IV pada mata pelajaran IPA. Pelaksanaan treatment pada kelompok kontrol maupun kelompok eksperimen dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA masing-masing kelas. mengenai prosedur pembelajaran perlakuan yang akan dilaksanakan sebagai berikut: 1 Kelompok eksperimen a Guru membuka pelajaran 69 b Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa, yaitu guru mengucapkan salam, mengajak siswa mengawali KBM, menyiapkan pembelajaran dengan dibantu video pembelajaran, menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan serta memahami kembali peta konsep tentang perubahan lingkungan. c Guru menjelaskan materi perubahan lingkunganyang akan diberikan pada pertemuan tersebut. d Guru melakukan eksplorasi yaitu guru mengoprasikan dan menjelaskan materi pelajaran perubahan lingkungan menggunakan bantuan media video, melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran. e Guru melakukan elaborasi yaitu guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas – tugas tertentu yang bermakna, memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain – lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut, memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok, memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok, 70 memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok serta mengerjakan uji kompetensi. f Guru melakukan konfirmasi yaitu guru menjelaskan kembali dan berinteraksi dengan siswa mengenai materi di media video tersebut, guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa serta guru bersama siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. g Guru menutup pelajaran yaitu dengan memberikan penguatan terhadap kesimpulan materi yang telah diajarkan, siswa menulis rangkuman dan sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah serta guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar rajin belajar. 2 Kelompok kontrol a Guru membuka pelajaran b Guru memberikan apersepsi dan motivasi kepada siswa, yaitu guru mengucapkan salam, mengajak siswa mengawali KBM, menyiapkan pembelajaran dengan buku pelajaran, menyampaikan indikator dan kompetensi yang diharapkan serta memahami kembali peta konsep tentang perubahan lingkungan. 71 c Guru melakukan eksplorasi yaitu guru menerangkan materi pelajaran perubahan lingkungan dengan ceramah konvensional, melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran serta memfasilitasi peserta didik melakukan percobaan dilaboratorium, studio atau lapangan. d Guru melakukan elaborasi yaitu guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang beragam melalui tugas – tugas tertentu yang bermakna, memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi dan lain – lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis, memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis, menyelesaikan masalah dan bertindak tanpa rasa takut, memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok, memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja individual maupun kelompok, memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang dilakukan baik lisan maupun tertulis secara individual maupun kelompok serta mengerjakan uji kompetensi. e Guru melakukan konfirmasi yaitu guru menjelaskan kembali dan berinteraksi dengan siswa mengenai materi yang telah disampaikan dengan ceramah, guru bertanya jawab tentang hal – hal yang belum diketahui siswa serta guru bersama 72 siswa bertanya jawab meluruskan kesalahpahaman, memberikan penguatan dan penyimpulan. f Guru menutup pelajaran yaitu dengan memberikan penguatan terhadap kesimpulan materi yang telah diajarkan, siswa menulis rangkuman dan sebagai tindak lanjut guru memberikan pekerjaan rumah serta guru memberikan motivasi kepada peserta didik agar rajin belajar. 3. Post Eksperiment Measurement Tahap ini merupakan tahap pengukuran terhadap treatment yang telah diberikan dengan memberikan soal tes mengenai materi yang telah diberikan dan pengamatan akhir. Hasil akhir ini digunakan untuk menentukan perbedaan yang ditimbulkan akibat pemberian perlakuan. selanjutnya data hasil akhir masing-masing kelompok diolah dan dianalisa dengan menggunakan analisa ststistik. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui manakah yang memberikan pengaruh lebih besar terhadap hasil belajar bagi siswa.

G. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Suharsimi Arikunto, 2005:100. Dari pengertian ini dapat dikatakan bahwa metode pengumpulan data adalah suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data guna memperoleh keterangan secara lengkap. Suharsimi Arikunto 1998:134 mengatakan bahwa teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk 73 mengumpulkan data, yaitu melalui angket, wawancara interview, pengamatan observasi, tes, dan dokumentasi. Peneliti menggunakan beberapa metode dalam mengumpulka data, metode tersebut antara laian: 1. Tes Tes sebagai instumen pengumpulan data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. pada penelitian ini, tes yang dilakukan adalah tes hasil belajar. Tes hasil belajarstudy’s result test adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu Ridwan, 2007: 30-31. Ditinjau dari segi bentuknya menurut Suharsimi Arikunto 2002: 161, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu : tes obyektif dan tes subyektif. Berdasarkan keterangan diatas, maka dalam penelitian ini yang diukur adalah hasil belajar siswa. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis tes obyektif berbentuk pilihan ganda multiple choices. Tes pilihan ganda ini berfungsi untuk tes awal pretest dan tes akhir posttest. Tes awal pretest digunakan untuk memperoleh kemampuan awal siswa dan tes akhir posttest digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa akibat perlakuan treatment. 74 2. Observasi Observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis Sugiyono, 2010: 145. Observasi dalam penelitian ini yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas kegiatan siswa pada proses pembelajaran baik dalam pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran konvensional maupun yang menggunakan media video 3. Dokumentasi Metode dokumentasi merupakan metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda Suharsimi Arikunto, 2010: 274. Studi dokumentasi dilakukan dengan pengamatan daftar nilai ulangan akhir semester kelas IV A dan B, foto saat uji coba instrumen maupun saat penelitian berlangsung dan nilai siswa sebelum dan sesudah penelitian.

H. Instrumen Penelitian

1. Pengembangan Instrumen

Dalam setiap penelitian sudah pasti menggunakan alat pengumpul data. Menurut Suharsimi Arikunto 2005: 135 instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaanya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. 75 Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu instrumen untuk mengukur hasil belajar IPA kelas IV SD sebelum dan sesudah menggunakan media video.Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes. Tes yang digunakan dalam dalam penelitian ini adalah tes objektif pilihan ganda dengan 4 alternatif jawaban, dan tiap- tiap jawaban soal hanya mempunyai satu jawaban yang paling benar. Penilaian dalam tes tersebut adalah bila benar diberi skor 1 dan bila salah diberi skor 0.

2. Pembakuan Instrumen

a. Uji Validitas Instrumen

Menurut Suharsimi Arikunto 2005:167 validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidian atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah. Vailiditas menunjukan sejauh mana alat dapat mengukur apa yang diukur.Untuk menguji validitas tiap butir instrumen digunakan analisa butir. Uji validitas ini dianalisa dengan analisis kesahihan butir dengan menggunakan rumus momen Sutrisno Hadi 1990: 23 sebagai berikut: 76 Keterangan: : Korelasi moment tangkar N : Cacah Subjek uji coba Ʃ XY : Sigma Tangkar perhatian X dan Y Ʃ X : Sigma atau Jumlah X : Sigma X kuadrat Ʃ Y : Sigma Y : Sigma Y kuadrat Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes, sehingga memerlukan validitas logis, yaitu dilakukan oleh ahli, yang kemudian diujicobakan kepada siswa validitas empirik dan kemudian dapat digunakan dalam penelitian. Validitas logis instrumen ini dilakukan oleh dosen ahli dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar yang lebih menguasai tentang hasil belajar IPA siswa. Instrumen tes ini kemudian di uji cobakan kepada 20 siswa kelas IV SDN 3 Kandangwangi diluar populasi. Uji coba dilakukansebelum dilaksanakanya pretest pada kelas IV sebagai populasi penelitian. Setelah diujicobakan instrumen tes divalidasi menggunakan uji validasi dengan bantuan program SPSS versi 15. Butir instrumen dikatakan valid jika rxyr tabel. Kemudian angka hasil perhitungan dikonsultasikan dengan tabel product moment pada taraf signifikansi 5, butir dikatakan valid jika r-hitung r-

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan media audio video terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

0 10 161

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO MATERI GUNUNG API TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 GATAK, Efektivitas Penggunaan Media Video Meteri Gunung Api Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Gatak, Sukoharjo.

0 5 14

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO METERI GUNUNG API TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 2 Efektivitas Penggunaan Media Video Meteri Gunung Api Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas VII Di SMP Negeri 2 Gatak, Sukoharjo.

0 3 16

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA KOMIK TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS 5 Efektivitas Penggunaan Media Komik Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas 5 Sd Negeri 1 Kayen Tahun Pelajaran 2013-2014.

0 2 16

PENGGUNAAN MEDIA LAGU (NYANYIAN) UNTUK MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV Penggunaan Media Lagu (Nyanyian) Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV SD Negeri Tlogopandogan 2 Kecamatan Gajah K

0 2 18

PENGGUNAAN MEDIA PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN I Penggunaan Media Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Di Kelas V SDN I Jatipurwo Tahun 2011/2012.

0 0 17

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI 3D MODEL SIMULASI TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DI SEKOLAH DASAR : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas V SDN Cikaret IPPOR Sukabumi.

2 2 52

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA VIDEO TUTORIAL ADOBE PREMIERE PRO CS3 TERHADAP PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AUDIO VIDEO.

0 0 46

PENGARUH VARIASI MEDIA VIDEO TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IV SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA.

0 0 162

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS III SDN GARUNG WONOSOBO.

0 1 133