53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian  dilakukan  di  TK  Kemala  Bhayangkari  07  Bantul.  TK  tersebut merupakan  lembaga  pendidikan  berstatus  swasta  yang  didirikan  pada  tanggal  1
Juli  1964  di  bawah  naungan  Yayasan  Kemala  Bhayangkari.  TK  Kemala Bhayangkari lokasinya sangat strategis, karena akses menuju jalan rayapun tidak
terlalu jauh dan lingkungannya aman karena berada satu kompleks dengan kantor polisi Bantul.
Pembelajaran  di  TK  Kemala  Bhayangkari  menggunakan  model pembelajaran  kelompok  dengan  kurikulum  2010.  TK  Kemala  Bhayangkari
diampu oleh empat orang guru, terdiri dari dua guru bantu dari dinas dan dua guru yayasan. Masing-masing dua orang untuk kelompok A dan dua orang untuk guru
kelompok  B.  Selain  pelaksanaan  program  pembelajaran  biasa,  di  TK  ini  juga terdapat  program  pengembangan  diriekstra  yaitu  kegiatan  melukis,  senam,
menari, sempoa, Bahasa Inggris, Drum band dan Iqra’.
Pekerjaan  orang  tua  murid  sangat  beragam,  mulai  dari  pedagang,  polisi, TNI, satpam, buruh, guru, karyawan swasta, wiraswasta dan juga Pegawai Negeri
Sipil PNS. Latar belakang pendidikan orang tua murid juga berbeda-beda, mulai dari lulusan SD, SMP, SMA dan juga sarjana. Hal tersebut mempengaruhi kondisi
perekonomian  keluarga  yang  bervariatif.  Kesibukan  orang  tua  murid  yang sebagian besar bekerja menyebabkan  anak kurang mendapat perhatian dari orang
tua. Orang tua murid menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan putra-putrinya
54
kepada  sekolah.  Kondisi  yang  demikian  menyebabkan  perkembangan keterampilan  bicara  anak  kurang  mendapat  stimulasi  yang  baik  sehingga  belum
berkembang sesuai yang diharapkan. Berdasarkan  pengamatan  peneliti  yang  dilakukan  di  TK  Kemala
Bhayangkari  terkait  dengan  perkembangan  anak  khususnya  di  kelompok  A, permasalahan  yang  muncul  dan  mendominasi  di  kelas  tersebut  adalah  mengenai
perkembangan  bahasa.  Dalam  hal  ini  khususnya  berbicara  masih  memerlukan bimbingan agar potensi yang terpendam pada diri anak terutama dalam berbicara
dapat tumbuh dan berkembang sehingga kelak anak terampil dalam menggunakan bahasa dan dapat berkomunikasi dengan lancar.
Kegiatan  pembelajaran  di  TK  Kemala  Bhayangkari  07  Bantul  dimulai dengan seluruh siswa berbaris terlebih dahulu di halaman TK sebelum memasuki
kelas  masing-masing.  Guru  mengawali  pembelajaran  dengan  berdoa  kemudian presensi  lalu  bernyanyi,  setelah  itu  guru  mengapersepsi  anak  dengan  tema  dan
kegiatan yang akan dilaksanakan pada hari itu. Guru aktif bercerita dan memberi penjelasan,  sedangkan  anak-anak  masih  belum  berani  berpendapat,  belum  mau
menjawab atau bertanya pada guru atau temannya, sebagian anak ada yang hanya menurut ketika diperintah dan hanya diam saja tidak mau bertanya jika mengalami
kesulitan dalam mengerjakan tugas. Masih banyak anak yang belum berani maju di  depan  kelas  untuk  menceritakan  pengalamannya  dan  tersendat-sendat  dalam
menjawab  pertanyaan,  sering  kali  terbolak  balik  dalam  menyusun  kata membentuk  kalimat  yang  utuh.  Hal  tersebut  terjadi  karena  anak  belum  terbiasa
berkomunikasi  dan  berinteraksi  dengan  teman  atau  guru  saat  proses  kegiatan
55
pembelajaran.  Proses  kegiatan  pembelajaran  yang  terjadi  selama  ini  masih didominasi  oleh  kegiatan  yang  bersifat  individual,  sehingga  kurang  memberikan
stimulasi dalam keterampilan berbicara anak.
B. Sarana dan Prasarana TK Bhayangkari 07 Bantul
Sarana  dan  prasarana  sudah  memadai  dan  diatur  sedemikian  rupa menyesuaikan  kondisi  halaman  sekolah  yang  tidak  begitu  luas,  agar  tetap
memiliki  halaman  untuk  anak  berbaris  sebelum  pembelajaran,  khususnya permainan outdoor. Sarana permainan yang ada yaitu satu buah kereta goyang dan
bola dunia, satu buah jungkat-jungkit, papan peluncurperosotan, satu papan titian dan  peralatan  permainan  indoor  seperti  leggo,  puzzle,  balok-balok,  manik-manik
dan lain sebagainya. Ruangan kelas terdiri dari dua kelas, yakni kelompok A dan kelompok B,
satu ruang kantor kepala sekolah, satu ruang komputer, satu ruang perpustakaan, satu  ruang  UKS,  dua  kamar  mandi  putra  dan  putri,  satu  dapur,  dan  satu  gudang
untuk menyimpan alat-alat drumband dan perlengkapan sekolah lainnya. Ruang  kelas  TK  Kemala  Bhayangkari  telah  disetting  dengan  menarik
sehingga  suasana  kelas  nyaman  dan  menyenangkan  untuk  berkegiatan.  Dinding kelas  ditempeli  berbagai  gambar  hewan,  tumbuhan,  alat  transportasi,
pemandangan  alam  dan  hiasan-hiasan  huruf  dan  angka.  Di  sudut  jendela digantungi  dengan  gantungan-gantuangan  pola  buah  dan  bunga,  hasil  roncean
siswa  dan  slogan-slogan  pendidikan.  Ruang  kelas  dilengkapi  karpet  untuk kegiatan  bercerita  atau  bercakap-cakap,  satu  buah  white  board,  loker  untuk
56
menyimpan  majalah,  buku  dan  alat  tulis,  beberapa  rak  untuk  menyimpan  APE indoor dan kelengkapan meja dan kursi sejumlah siswa.
TK Kemala Bhayangkari dilengkapi dengan pagar yang mengelilingi area sekolah  agar  anak  tidak  bebas  keluar  lingkungan  sekolah  karena  letak  sekolah
berada di pinggir jalan raya yang banyak dilalui kendaraan.
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian  ini  menggunakan  anak  kelompok  A  yaitu  sebanyak  20  anak yang  terdiri  dari  11  anak  laki-laki  dan  9  anak  perempuan.  Ruang  kelas  yang
digunakan  untuk  kelompok  A  berukuran    ±13  m
²
.  Anak  kelompok  A  ini  dibagi kedalam tiga kelompok dengan masing-masing 6 dan 7 anak. Kelompok A di TK
Kemala  Bhayangkari  diampu  oleh  dua  orang  guru  kelas  yang  bernama  Ibu  Mei Wahyu  Purwani,  S.Pd.  dan  Ibu  Chumaidah,  A.  Ma.  Di  dalam  ruang  kelas  A
terdapat  rakloker  tempat  menyimpan  peralatan  anak  yang  sudah  diberi  nama. Penataan ruang kelas dibuat  sedemikian rupa mengingat  ruang  yang tidak begitu
luas tersebut. Dalam penelitian ini, keterampilan anak-anak kelompok A dalam berbicara
masih belum berkembang dengan optimal, hal tersebut terlihat dari masih banyak anak  yang belum  aktif menjawab pertanyaan ibu guru, belum mau bercerita atau
bercakap-cakap  dengan  teman  ataupun  bermain  bersama  teman.  Beberapa  anak cenderung  dominan  dan  ingin  lebih  diperhatikan  guru  dengan  cara  anak  tersebut
selalu tampil di depan kelas tanpa memberi kesempatan kepada teman-teman yang lain  untuk  berbicara.    Terdapat  juga  anak  yang  sangat  pendiam  dan  tidak  mau