63
tidak  jarang  anak-anak  bermain  sesuatu  yang  berbahaya,  berkelahi  dengan sesama  teman,  ataupun  merusak  mainan  tanpa  sepengetahuan  guru.  30  menit
kemudian,  bel  dibunyikan.  Tanda  anak-anak  sudah  waktunya  masuk  kelas kembali.
d Kegiatan Akhir
Guru mengajak anak untuk tanya jawab tentang apa saja yang mereka lihat  di  area  karyawisata.  Anak-anak  mulai  tertarik  untuk  mengungkapkan
pendapatnya  masing-masing.  Ada  anak  yang  saat  kegiatan  awal  hanya diampun  akhirnya  mau  berpendapat  saat  kegiatan  akhir.  Namun  masih  ada
banyak anak yang tetap diam meskipun sudah ditanya oleh Ibu Guru. Guru mengevaluasi kegiatan apa saja yang telah dilaksanakan hari itu.
Guru  memberi  penjelasan  bahwa  anak-anak  harus  berani  mengungkapkan pendapatnya  agar  kelak  punya  banyak  teman.  Guru  menutup  kegiatan  pada
hari itu dengan lagu “tepuk jari satu…”, dilanjutkan berdoa untuk pulang.
c. Observasi Tindakan Siklus I
Kegiatan  pengamatan  ini  dilakukan  pada  saat  pelaksanaan  tindakan  dan saat  pembelajaran  di  kelas  pada  umumnya.  Pengamatan  ini  dilakukan  untuk
melihat  hasil  dari  pemberian  stimulasi  berupa  kegiatan  karyawisata  untuk meningkatkan keterampilan anak dalam berbicara. Pengamatan dilakukan dengan
menggunakan lembar observasi checklist. Pengamatanobservasi  dilakukan  oleh  kolaborator  yaitu  peneliti  dan  guru
kelas dengan mencatat pada lembar observasi tentang keterampilan berbicara yang dicapai anak kelompok A terhadap indikator ketepatan ucapan, penempatan nada,
64
sendi dan durasi yang sesuai, dan pilihan kata yang digunakan untuk membentuk kalimat.  Observasi  dilakukan  pada  setiap  pertemuan  dan  dilakukan  perhitungan
rata-rata dari hasil kemampuan yang dicapai pada setiap pertemuan. Observasi  pada  tindakan  Siklus  I  dilakukan  oleh  kolaborator  dengan
mencatat pada lembar observasi tentang keterampilan berbicara yang dicapai anak kelompok  A  terhadap  indikator  ketepatan  ucapan  dalam  berbicara,  penempatan
tekanan, nada dan durasi yang sesuai pada saat berbicara, dan memilih kata dalam membentuk kalimat yang benar.
Keterampilan  berbicara  sebelum  tindakan,  skor  yang  dicapai  adalah  101 42,08  dan  pada  Siklus  I  skor  yang  dicapai  adalah  159  66,25.  Hasil  yang
dicapai  pada  Siklus  I  menunjukkan  bahwa  adanya  peningkatan  keterampilan berbicara  dari  sebelum  tindakan  ke  tindakan  Siklus  I  dengan  menggunakan
metode  karyawisata  Hal  ini  menunjukkan  bahwa  metode  karyawisata  yang digunakan  mampu  meningkatkan  keterampilan  berbicara  anak,  seperti  yang
dtunjukkan dari sebelum tindakan ke tindakan Siklus I.
d. Refleksi Siklus I
Berdasarkan  hasil  peningkatan  keterampilan  berbicara  anak  kelompok  A TK  Bhayangkari  07  Bantul  melalui  metode  karyawisata,  mencapai  peningkatan
yang  signifikan  dari  sebelum  tindakan  ke  tindakan  Siklus  I.  Keterampilan berbicara pada Siklus I mencapai kategori cukup dengan presentase skor 66,25.
Pencapaian  pada  Siklus  I  belum  mencapai  kriteria  keberhasilan  yang  ditetapkan, yaitu presentase 80. Hasil evaluasi  peneliti  dan kolaborator, belum  tercapainya
kriteria  keberhasilan  disebabkan  oleh  beberapa  kendala  yang  muncul  pada
65
tindakan Siklus I. Kendala-kendala tersebut sebagai berikut: 1
Beberapa anak belum optimal dalam ketepatan saat mengucap kata. Hal ini dikarenakan  pola  bawaan  bicara  dari  lingkungan  rumah  yang  kurang
menstimulasi perkembangan anak untuk berbicara dengan jelas. 2
Anak  kurang  berani  menyampaikan  pendapat  dari  apa  yang  mereka  lihat selama  kegiatan  karyawisata.  Hal  ini  dikarenakan  posisi  guru  pada  saat
menanyakan sesuatu berdiri di depan kelas, sehingga jarak dirasa cukup jauh dan membuat sebagian anak kurang nyaman untuk berpendapat.
3 Anak kurang konsentrasi dalam menyampaikan pendapat. Hal ini dikarenakan
pengaturan  tempat  duduk  saat  bercakap-cakap  yang  klasikal  dirasa  kurang optimal,  karena  masih  terdapat  anak  yang  saling  mengobrol,  sehingga
mengurangi konsentrasi anak dalam menyimak pertanyaan yang disampaikan guru.
4 Anak-anak  diajak  untuk  mengunjungi  lokasi  karyawisata  dengan  berjalan
kaki.  Mereka  terlihat  kurang  begitu  bersemangat  karena  kondisi  badan  yang sedang  lelah  setelah  berjalan  untuk  sampai  ke  tempat  tujuan  tidak
memungkinkan anak-anak untuk fokus mendengarkan penjelasan narasumber tentang tempat yang mereka kunjungi.
5 Waktu  yang  terbatas  membuat  anak  kurang  optimal  dalam  menyerap
informasi tentang apa yang mereka lihat. Berdasarkan  uraian  temuan  di  atas  terhadap  kendala  yang  muncul  pada
Siklus  I  dan  merupakan  hasil  refleksi  siklus,  maka  untuk  meningkatkan keterampilan  berbicara  pada  anak  kelompok  A  TK  Kemala  Bhayangkari  07
Bantul, perlu melakukan beberapa perbaikan pada tindakan yang dilakukan pada
66
Siklus II. Perbaikan-perbaikan tersebut, sebagai berikut: 1
Untuk  meningkatkan  ketepatan  anak  dalam  mengucapkan  kata,  maka  guru memberikan  bimbingan  untuk  meningkatkan  keterampilan  anak  dalam
mengucap  kata  dengan  lebih  sering  mengajak  berkomunikasi  dan memperbaiki ucapan anak.
2 Guru perlu mengubah posisi antara guru dengan anak. Anak diajak maju ke
depan kelas atau guru mendekati anak agar posisi antara anak dan guru tidak terlalu jauh dan suara anak dapat terdengar lebih jelas.
3 Untuk meningkatkan kelancaran berbicara pada anak sesuai apa yang dilihat,
maka  guru  mengoptimalkan  konsentrasi  anak  dengan  membagi  jumlah  anak menjadi tiga kelompok yang masing-masing kelompok menjadi 6-7 anak. Hal
ini akan mengurangi aktivitas anak yang saling mengobrol satu dengan yang lain dan setiap anak akan lebih leluasa untuk menceritakan pengalamannya.
4 Untuk meningkatkan konsentrasi anak saat berkarya wisata, beberapa lokasi
dilaksanakan  menggunakan  transportasi  sehingga  anak  tidak  terlalu  lelah dalam menyerap informasi dari apa yang mereka amati.
5 Untuk mengoptimalkan daya ingat anak, alokasi waktu untuk berkarya wisata
perlu ditambah agar anak lebih bebas dan cermat dalam menyerap informasi.
3. Data Keterampilan Berbicara Anak Kelompok A TK Kemala Bhayangkari
07 Bantul pada Tindakan Siklus II
Pelaksanaan  tindakan  Siklus  II  meliputi  tahapan  kegiatan  perencanaan, tahapan  pelaksanaan  kegiatan  sesuai  dengan  langkah-langkah  yang  telah
disiapkan,  pengamatan  terhadap  pencapaian  keterampilan  berbicara  anak kelompok A, dan evaluasi  tingkat  keberhasilan sudah mencapai  yang  ditetapkan.
67
Pelaksanaan tindakan Siklus II diuraikan sebagai berikut:
a. Perencanaan Tindakan Siklus II
Tahapan kegiatan perencanaan pada Siklus II, diuraikan sebagai berikut: 1
Mendiskusikan  lokasi,  waktu,  biaya  dan  transportasi  mengenai  area karyawisata dengan tema rekreasi.
2 Guru  mengikutsertkanan  partisipasi  orang  tua  dalam  pelaksanaan
karyawisata  yang  akan  dilaksanakan  lebih  jauh  dari  yang  lalu  dengan menggunakan transportasikendaraan.
3 Menyiapkan  lembar  observasi  untuk  mencatat  peningkatan  keterampilan
berbicara anak kelompok A. 4
Mengatur  tempat  duduk  anak  menjadi  tiga  kelompok,  masing-masing berjumlah enam sampai tujuh orang.
5 Mengelompokkan  anak  yang  sudah  aktif  berbicara  dengan  anak  yang
masih pasif agar anak tersebut dapat termotivasi untuk berbicara.
b. Pelaksanan Tindakan Siklus II
Tindakan  Siklus  II  dilaksanakan  dalam  empat  pertemuan,  yaitu  di  Pantai Baru,  Sentra  Kerajinan  Gerabah  Kasongan,  Pasar  Hewan  dan  Tanaman  Pasty,
dan  Kebun  Binatang  Gembira  Loka.  Masing-masing  pertemuan  terdiri  dari kegiatan  awal,  kegiatan  inti  dan  kegiatan  akhir.  Adapun  kegiatan  proses
pembelajaran adalah sebagai berikut: a
Kegiatan Awal Anak-anak  berbaris  sebelum  masuk  kelas  sambil  latihan  berhitung.
Kegiatan  dilanjutkan  dengan  berdoa  bersama  sebelum  belajar,  kemudian presensi untuk mengetahui siapa saja murid yang tidak masuk pada hari itu.
68
Guru  mengkondisikan  anak-anak  agar  lebih  bersemangat  dengan menyanyi  lagu,  kemudian  bertanya  jawab  tentang  kegiatan  yang  akan
dilakukan pada hari itu, yaitu akan  mengunjungi suatu tempat menggunakan kendaraan  Pak  Polisi.  Anak-anak  sangat  senang  dan  bersemangat  untuk
segera berkarya wisata. b
Kegiatan Inti Polisi  Sahabat  Anak  datang  pada  jam  08.00  WIB.  Anak-anak
menyambut dengan gembira. Anak-anak diajak berbaris untuk menempatkan diri  di  Truk  Patroli  Polisi,  kemudian  berdoa  sebelum  bepergian  dan  siap
berangkat  menuju  tempat  yang  akan  dikunjungi.  Anak-anak  menikmati perjalanan  dengan  menyanyikan  berbagai  macam  lagu.  Tidak  terasa  tempat
yang  dituju  telah  sampai,  anak-anak  turun  dari  truk  dan  kembali  berbaris sebelum memasuki area karyawisata.
Anak-anak berkumpul
di halaman
area karyawisata
untuk mendengarkan penjelasan salah seorang  karyawan tentang lokasi yang anak-
anak kunjungi. Anak-anak mendengarkan dengan seksama, kemudian bersiap untuk  melihat  langsung  apa  saja  yang  ada  di  lokasi  karyawisata.  Anak-anak
diperbolehkan  berkeliling  dan  melihat  secara  langsung  area  karyawisata selama 15-30 menit.
c Istirahat
Anak-anak  dikumpulkan  untuk  istirahat  sebentar  kemudian  bersiap untuk  pulang.  Sampai  di  sekolah  anak-anak  cuci  tangan  kemudian  masuk
69
kelas untuk berdoa setelah kegiatan. Anak-anak telah dijemput orang tuanya di depan pintu gerbang sekolah.
d Kegiatan Akhir
Anak-anak  bersiap  untuk  pulang,  karena  sebagian  besar  anak  telah dijemput orang tuanya di depan pintu masuk Pantai sehingga hanya sebagian
anak saja yang pulang naik bis. Anak-anak langsung pulang setelah sampai di sekolah dijemput orang tua masing-masing.
c. Observasi Tindakan Siklus II
Kegiatan  observasi  pada  Siklus  II  ini  dilaksanakan  selama  kegiatan pembelajaran  berlangsung.  Observasi  pada  tindakan  Siklus  II  dilakukan  oleh
kolaborator dengan mencatat pada lembar observasi tentang ketepatan anak dalam berbicara, penempatan tekanan nada, sendi dan durasi yang sesuai, dan ketepatan
memilih  kata  untuk  menyusun  kalimat  dalam  bercerita.  Proses  pembelajaran Siklus II selama empat hari berjalan dengan baik  sesuai  yang telah dipersiapkan.
Anak-anak  sudah  paham  dan  lebih  bersemangat  dalam  berbicara.  Observasi dilakukan  pada  setiap  pertemuan  dan  dilakukan  perhitungan  hasil  keterampilan
yang dicapai oleh setiap anak pada setiap pertemuan. Berdasarkan  hasil  pengamatan  keterampilan  berbicara  pada  anak
kelompok  A,  dapat  dideskripsikan  bahwa  keterampilan  berbicara  yang  dicapai anak  kelompok  A  pada  Siklus  II  dengan  skor  hasil  akhir  22794,58  dengan
kategori  Baik.  Hasil  yang  dicapai  pada  Siklus  II  menunjukkan  bahwa  adanya peningkatan  keterampilan  berbicara  dari  tindakan  Siklus  I  ke  tindakan  Siklus  II
dengan menggunakan metode karyawisata.