56
menyimpan majalah, buku dan alat tulis, beberapa rak untuk menyimpan APE indoor dan kelengkapan meja dan kursi sejumlah siswa.
TK Kemala Bhayangkari dilengkapi dengan pagar yang mengelilingi area sekolah agar anak tidak bebas keluar lingkungan sekolah karena letak sekolah
berada di pinggir jalan raya yang banyak dilalui kendaraan.
C. Deskripsi Subjek Penelitian
Penelitian ini menggunakan anak kelompok A yaitu sebanyak 20 anak yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 9 anak perempuan. Ruang kelas yang
digunakan untuk kelompok A berukuran ±13 m
²
. Anak kelompok A ini dibagi kedalam tiga kelompok dengan masing-masing 6 dan 7 anak. Kelompok A di TK
Kemala Bhayangkari diampu oleh dua orang guru kelas yang bernama Ibu Mei Wahyu Purwani, S.Pd. dan Ibu Chumaidah, A. Ma. Di dalam ruang kelas A
terdapat rakloker tempat menyimpan peralatan anak yang sudah diberi nama. Penataan ruang kelas dibuat sedemikian rupa mengingat ruang yang tidak begitu
luas tersebut. Dalam penelitian ini, keterampilan anak-anak kelompok A dalam berbicara
masih belum berkembang dengan optimal, hal tersebut terlihat dari masih banyak anak yang belum aktif menjawab pertanyaan ibu guru, belum mau bercerita atau
bercakap-cakap dengan teman ataupun bermain bersama teman. Beberapa anak cenderung dominan dan ingin lebih diperhatikan guru dengan cara anak tersebut
selalu tampil di depan kelas tanpa memberi kesempatan kepada teman-teman yang lain untuk berbicara. Terdapat juga anak yang sangat pendiam dan tidak mau
57
mengikuti perintah guru, ada yang malah asyik berbicara dengan teman dekatnya. Ada pula yang terlihat sering melamun.
Meningkatkan keterampilan anak dalam berbicara dengan menggunakan metode karyawisata diharapkan dapat menarik minat anak untuk mengenal
lingkungannya, sehingga kemampuan anak dalam berbicara dapat distimulasi dengan cara yang menyenangkan, sehingga keterampilan anak dalam berbicara
dapat meningkat dengan baik.
D. Deskripsi Data
1. Data Awal Keterampilan Bicara Anak Kelompok A TK Kemala
Bhayangkari 07 Bantul Sebelum Tindakan
Metode yang digunakan untuk mengetahui kondisi awal keterampilan anak-anak berbicara yaitu dengan metode observasi. Peneliti melakukan
pengamatan terlebih dahulu terhadap kemampuan awal berbicara anak pada Kelompok A di TK Kemala Bhayangkari pada tanggal 2-3 Maret 2015.
Keterampilan berbicara anak yang diamati terdiri dari 3 kemampuan, yakni ketepatan ucapan; penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai; dan
pilihan kata yang digunakan untuk membentuk kalimat. Pengamatan dilakukan menggunakan lembar observasi, dengan skor 4 untuk anak yang memiliki
keterampilan berbicara yang sangat baik, skor 3 untuk anak yang memiliki keterampilan berbicara dengan baik, skor 2 untuk anak yang memiliki
keterampilan berbicara cukup, dan skor 1 untuk anak yang memiliki keterampilan berbicara yang belum baik. Berdasar pengamatan yang dilakukan, dapat diketahui
58
bahwa kondisi keterampilan anak-anak dalam berbicara masih perlu mendapat stimulasi agar dapat berkembang secara optimal.
Data kemampuan awal sebelum tindakan juga diperoleh melalui informasi yang diberikan guru. Berdasarkan data penilaian yang dimiliki guru diperoleh
hasil yang menunjukan bahwa keterampilan anak-anak dalam berbicara belum berkembang baik, karena skor yang diperoleh yaitu 101 mencapai 42,08 dengan
perhitungan skor yang dicapai dibagi dengan total skor dan dikalikan 100
4
× = 4 , 8. Hasil yang dicapai tersebut dapat diketahui bahwa kemampuan
awal berbicara anak belum berkembang dengan optimal. Hasil presentase pencapaian keterampilan berbicara anak masih kurang. Atas dasar inilah,
keterampilan berbicara pada anak kelompok A perlu ditingkatkan melalui metode karyawisata.
Berikut merupakan tabel hasil observasi kemampuan mengenal kata anak sebelum tindakan.
Tabel 4. Hasil Observasi Keterampilan Bicara Anak Kelompok A TK Kemala Bhayangkari 07 Bantul Sebelum Tindakan
No Indikator
Jumlah Persentase
1.
Ketepatan ucapan
43,75 2.
Penempatan tekanan, nada, sendi dan durasi yang sesuai
45 3.
Pilihan kata
37,5
Rata-rata ketercapaian anak
42,08