19
d. Semantik
Semantik  adalah  pembelajaran  tentang  makna,  sistem  yang  melibatkan  arti kata-kata dan kalimat.
e. Pragmatik
Pragmatik  merupakan  sistem  yang  menggunakan  percakapan  dan pengetahuan  secara  tepat  terkait  penggunaan  bahasa  sesuai  konteks  dan
efektif.
Suhartono  2005:  29,  menyatakan  bahwa  saat  bayi  memperoleh  bahasa kurang dari satu tahun, bayi memperhatikan muka orang dewasa dan meresponnya
dengan  senyuman  ataupun  tangisan.  Ketika  berumur  satu  tahun,  bayi  mulai mengoceh,  bermain  dengan  bunyi  seperti  bermain  dengan  jari-jari  tangan  atau
jari-jari kakinya. Anak  mulai  bisa  mengucapkan  kata-kata  sederhanamemasuki  usia  1-2
tahun, namun pada tahap ini anak baru mampu menggunakan kalimat yang terdiri atas satu kata atau holofrase Enny Zubaidah, 2007: 21. Perkembangan kosakata
anak akan terus bertambah seiring dengan bertambahnya usia hingga pada waktu mulai memasuki usia prasekolah. Saat anak mulai masuk Taman Kanak-kanak, ia
sudah  memiliki  banyak  kosakata  dan  sudah  mampu  membentuk  kalimat  yang lebih  kompleks.  Anak  dapat  berkomunikasi  dengan  teman-temannya,  orang  tua,
guru  dan  orang-orang  dewasa  yang  mengajaknya  berbicara,  sehingga keterampilan  bicaranya  akan  terstimulasi  secara  terus  menerus  dan  semakin
berkembang setiap waktunya. Hal  tersebut  menunjukkan  bahwa  pada  hakikatnya  perkembangan  bicara
anak dimulai dari anak lahir dan berlangsung seumur hidup selama ia berinteraksi dan  beromunikasi  dengan  lingkungannya.  Senada  dengan  pendapat  Zuchdi  dan
Budiasih  Suhartono,  2005:  41,  bahwa  anak-anak  memperoleh  komponen-
20
komponen  utama  bahasa  ibu  mereka  dalam  waktu  yang  relatif  singkat.  Ketika mereka  mulai  bersekolah  dan  mempelajari  bahasa  secara  formal,  mereka  sudah
mengetahui  cara  berbicara  untuk  berkomunikasi  dengan  orang  lain.  Namun, perkembangan bahasa tidak berhenti ketika seorang anak sudah mulai bersekolah
atau  ketika  ia  sudah  dewasa.  Proses  perkembangan  terus  berlangsung  sepanjang hayat.
4. Tujuan Pengembangan Bicara Anak TK
Tujuan  umum  pengembangan  bicara  anak  usia  Taman  Kanak-kanak menurut  Suhartono  2005:  123  yaitu  agar  anak  mampu:  1  Melafalkan  bunyi
bahasa  yang  digunakan  secara  tepat;  2  Mempunyai  perbendaharaan  kata  yang memadai  untuk  keperluan  berkomunikasi;  dan  3  Menggunakan  kalimat  secara
baik  untuk  berkomunikasi  secara lisan. Di samping itu,  Nurbiana Dhieni 2005: 35  juga  menyebutkan  tujuan  berbicara  adalah  untuk  melaporkan,  menghibur,
membujuk dan meyakinkan seseorang. Tadkiroatun  Musfiroh  2005:  102  memaparkan  beberapa  hal  yang
menjadi tujuan agar anak terampil dalam berbicara antara lain: a
Anak  memperoleh  pemuasan  kebutuhan  dan  keinginan  karena  dapat menyampaikan  apa  yang  ia  butuhkan  dan  ia  inginkan,  b  Anak  mampu
membina hubungan
dengan orang
lain dan
dapat memerankan
kepemimpinannya, c anak akan memperoleh penilaian yang baik, kaitannya dengan isi dan cara bicara, d anak mampu memberikan komentar-komentar
positif  dan  menyampaikan  hal-hal  baik  kepada  lawan  bicara,  dan  e  anak dapat  memiliki  kemampuan  akademik  yang  lebih  baik,  karena  anak  dapat
memiliki  kosa  kata  banyak  cenderung  berhasil  dalam  meraih  prestasi akademik.
21
5. Tahap Keterampilan Berbicara AnakTK
Perkembangan  bahasa  anak  dibagi  atas  fase  prelinguistik  dan  fase linguistik.  Fase  prelinguistik  adalah  perkembangan  bahasa  anak  usia  0-1  tahun
yaitu  mulai  sejak  tangisan  pertama  sampai  anak  selesai  dengan  fase  mengoceh, kemudian  dilanjutkan  fase  linguistik  dimulai  sejak  anak  berusia  1-5  tahun  yaitu
mulai  dari  mengucap  kata-kata  pertama  sampai  ia  dapat  berbicara  dengan lancarRosmala Dewi, 2005: 16.
Hurlock 1978: 185 memaparkan tentang proses berbicara anak usia dini mencakup tiga hal penting yang terpisah namun saling berhubungan. Tiga proses
tersebut adalah sebagai berikut: a.
Belajar mengucapkan kata Tugas  pertama  dalam  belajar  berbicara  adalah  belajar  mengucapkan
kata.  Pengucapan  dipelajari  melalui  meniru.  Pengucapan  anak  akan berkembang jika anak berada pada lingkungan yang orang-orangnya memiliki
perbendaharaan  kata  yang  banyak.  Semakin  banyak  pola  bahasa  yang dipelajari anak maka akan semakin beragam pula bahasa yang akan ia kuasai.
b. Membangun kosakata
Tugas  kedua  dalam  belajar  berbicara  adalah  membangun  kosa  kata atau  mengembangkan  jumlah  kosa  kata.  Dalam  mengembangkan  kosa  kata,
anak  harus  belajar  mengaitkan  arti  dengan  bunyi,  karena  banyak  kata  yang tidak  hanya  memiliki  satu  arti  tetapi  pengucapannya  sama,  misalnya  kata
“bisa”,  dapat  diartikan  mampu  dan  dapat  juga  diartikan  bisa  sebagai  racun ular.