50
H. Analisis Data
Analisis data merupakan cara yang dilakukan untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran Zainal Aqib, 2009: 203.
Teknik analisis data ini dilakukan sepanjang penelitian secara terus menerus dari awal hingga akhir penelitian. Setelah terkumpul kemudian dianalisis
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Analisis deskriptif kualitatif adalah teknik yang digunakan untuk menggambarkan atau
mendeskripsikan data-data kualitatif yang diperoleh melalui studi deskriptif Mahmud, 2011: 100. Analisis data menggunakan deskriptif kualitatif merupakan
analisis data yang digambarkan dengan kata-kata atau kalimat. Analisis data deskriptif kualitatif berfungsi untuk memaparkan atau mengambarkan hasil
penelitian sesuai dengan tujuan penelitian berdasarkan data konkret dan nyata. Teknik kualitatif ini digunakan untuk menentukan pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, menetukan hambatan-hambatan yang muncul, dan upaya mengatasi hambatan-hambatan dalam kegiatan pengembangan keterampilan berbicara
dengan menggunakan metode karyawisata. Data dalam penelitian ini diperoleh melalui dokumentasi dan observasi
langsung pada proses pembelajaran menggunakan metode karyawisata. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif
kuantitatif. Suharsimi Arikunto 2006: 239 mengemukakan bahwa analisis deskriptif kuantitatif digunakan untuk menganalisis data berupa angka.
Berikut ini rumus yang digunakan dalam analisis data dengan teknik deskriptif kuantitatif Ngalim Purwanto, 2006: 102 yaitu:
100 X
SM R
NP
51
Keterangan: NP = Nilai persen yang dicaridiharapkan
R = Skor mentah yang diperoleh siswa SM = Skor maksimum ideal dari tes yang bersangkutan
Langkah- langkah
analisis data dalam penelitian ini, yaitu: 1.
Hasil observasi diberi skor 4, 3, 2, dan 1 pada setiap masing-masing indikator keterampilan berbicara.
2. Masing-masing indikator dihitung rata-rata kemampuan anak menggunakan
rumus di atas pada setiap siklus tindakan yang direncanakan empat pertemuan. 3.
Persentase keberhasilan dihitung dengan cara skor pada setiap indikator dijumlah lalu dibagi dengan skor maksimal.
4. Hasil persentase setiap indikator tersebut akan menghasilkan rata-rata
ketercapaian anak pada setiap pertemuannya 5.
Analisis data diambil berdasarkan hasil persentase rata-rata keterampilan berbicara pada setiap pertemuan kemudian dihitung peningkatan skornya.
6. Hasil peningkatan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik.
Keberhasilan dalam penelitian ini apabila adanya perubahan ke arah yang lebih baik. Anas Sudijono 2010: 43 menyatakan bahwa data diinterpretasikan ke
dalam 4 tingkatan, yaitu: 1.
Kriteria baik, yaitu apabila nilai yang diperoleh anak antara 80 - 100. 2.
Kriteria cukup, yaitu apabila nilai yang diperoleh anak antara 60 - 79. 3.
Kriteria kurang, yaitu apabila nilai yang diperoleh anak antara 30-59. 4.
Kriteria tidak baik, yaitu apabila nilai yang diperoleh anak antara 0 -29.
52
I. Indikator Keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas
Indikator merupakan suatu patokan atau acuan yang dijadikan untuk menentukan keberhasilan suatu kegiatan. Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan 3 indikator keberhasilan, yaitu: 1.
Anak dapat mengucapkan kata dengan tepat, kemampuan ini dapat dilihat saat anak mampu menyebutkan kata apa saja yang ia lihat dengan tepat.
2. Anak dapat menyebutkan kata dengan penempatan tekanan, nada, dan durasi
yang sesuai saat berbicara dengan bu guru atau teman sebaya. 3.
Anak dapat menceritakan pengalaman dengan menggunakan pilihan kata membentuk struktur kalimat yang baik dan benar.
Penelitian ini akan dinyatakan mencapai indikator keberhasilan jika terjadi peningkatan keterampilan berbicara anak mencapai 80 dari jumlah keseluruhan
20 anak.
53
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian dilakukan di TK Kemala Bhayangkari 07 Bantul. TK tersebut merupakan lembaga pendidikan berstatus swasta yang didirikan pada tanggal 1
Juli 1964 di bawah naungan Yayasan Kemala Bhayangkari. TK Kemala Bhayangkari lokasinya sangat strategis, karena akses menuju jalan rayapun tidak
terlalu jauh dan lingkungannya aman karena berada satu kompleks dengan kantor polisi Bantul.
Pembelajaran di TK Kemala Bhayangkari menggunakan model pembelajaran kelompok dengan kurikulum 2010. TK Kemala Bhayangkari
diampu oleh empat orang guru, terdiri dari dua guru bantu dari dinas dan dua guru yayasan. Masing-masing dua orang untuk kelompok A dan dua orang untuk guru
kelompok B. Selain pelaksanaan program pembelajaran biasa, di TK ini juga terdapat program pengembangan diriekstra yaitu kegiatan melukis, senam,
menari, sempoa, Bahasa Inggris, Drum band dan Iqra’.
Pekerjaan orang tua murid sangat beragam, mulai dari pedagang, polisi, TNI, satpam, buruh, guru, karyawan swasta, wiraswasta dan juga Pegawai Negeri
Sipil PNS. Latar belakang pendidikan orang tua murid juga berbeda-beda, mulai dari lulusan SD, SMP, SMA dan juga sarjana. Hal tersebut mempengaruhi kondisi
perekonomian keluarga yang bervariatif. Kesibukan orang tua murid yang sebagian besar bekerja menyebabkan anak kurang mendapat perhatian dari orang
tua. Orang tua murid menyerahkan sepenuhnya urusan pendidikan putra-putrinya